"Acielah, yang udah baeanmah beda!"
Cibiran itu terdapat dari mulut manja Deandra, bersamaan dengan datangnya (namakamu) dan Irzan kekelas
"apaansih de? Gaje lu!" sambar (namakamu), ia meletakkan tasnya di bangku lalu ia duduk menyerong agar bisa melihat sahabat-sahabatnya
"Ehiya (nam), Tadi ada si Ferdinan..." ucap Aqiel tanpa menatap pada (namakamu) yang membuat irzan yang sedang membenarkan rambutnya menoleh dengan cepat
(namakamu) mengeryit, ia melirik sekilas pada Irzan, "Ferdinan? Mau ngapain emang kil?"
"Ngasih... Apaan sih de? Coba kamu kasih," suruh Aqiel tanpa melihat ekspresi wajah kekasihnya itu
Deandra memasang wajah kecewanya pada Aqiel, karna kekasihnya itu tidak tahu tempat dan waktu, niatnya ia akan memberitahu soal Ferdinan pada (namakamu) tanpa adanya Irzan. Namun karna itu sudah didahului oleh Aqiel akhirnya ia mengambil Sebatang Cokelat yang sudah dihiasi pita pink yang berada di kolong mejanya dan memberikannya pada (namakamu)
"Nih, (nam). Dia ngasih cokelat ini sama lo," ucap Deandra dengan senyuman kecilnya
"Widih, Siapa yang dikasih cokelat nih? Mau dong!" Pekik Raka yang barusaja datang disusul dengan Sabil dan Adinda
"Berisik bangke!" teriak Sarah, salahsatu teman mereka
"Mampus lu!" cibir Ditra
Irzan berusaha untuk mengalihkan pikirannya pada Cokelat pemberian Ferdinan, "Lo pada naik motor bertiga?"
"Serah lu jan, serah dah!" Jawab Sabil malas
"so sweet banget ya si ferdinan itu, jadi mau gue!" seru Adinda tersenyum manis sembari menangkup kedua pipi
(namakamu) tersenyum kecil ia menatap cokelat yang ada digenggamannya, lalu ia menatap Adinda, "Dun, Cokelatnya buat lo aja deh, nih!"
Baik Adinda maupun teman-temannya yang lain, menatap dirinya aneh, terlebih irzan. "B-buat gue?"
(namakamu) mengangguk yakin seraya mengulurkan sebatang cokelat itu pada Adinda, "Iyaaa, nih!"
Adinda melirik sekilas pada temannya yang lain, sebelum akhirnya ia menerima cokelat itu, "Kok buat gue (nam)? Kan ferd--"
"Gue lagi diet, Jadi gak makan cokelat dulu!" potong (namakamu) bermaksud untuk mengakhiri percakapan yang membuatnya canggung ini, terlebih pada irzan
Mendengar hal itu, justru membuat irzan tersenyum kecil, dan hal itu tertangkap oleh (namakamu), gadis itupun membalas senyuman itu, namun dengan cepat gadis itu memutuskan kontak mata itu, karna ia tidak mau tertangkap basah oleh teman-temannya, Malu dan juga salting pastinya!
"De, bil. Kalian kalo mau, minta aja sama Didun, Lumayan gede tuh cokelat!" suruhnya pada Deandra dan Sabil
Deandra tersenyum senang, lalu ia menatap pada Adinda, "Dun.." ia mengulurkan tangan kanannya pada Adinda, "Bagi sini!"
Adinda yang sedang memakan cokelat itupun, memberikannya pada Deandra dengan kesal, "ck! Mau aja lu!"
Deandra dengan lahap melahap cokelat itu, lalu ia memotong cokelat bagian yang belum tergigit oleh Adinda, lalu ia memberikannya pada Sabil, "Jangan banyak-banyak bil! Gue mau lagi!"
"Iye, iye!"
"Lah (nam), Gue mau dong!" pinta Ditra
"Gausah lah! Cowokmah, beli aja sendiri!" sambar Deandra yang sedang mengunyah cokelat
"Nah iya!" lanjut (namakamu) menyetujui ucapan Deandra
Ditra memasang wajah kesal, "ck! Meni,"
Raka yang ada disamping Ditra, merangkulnya kuat, "Tenang bray! Ntar kita beli, sama toko-tokonya!"
Ditra melirik sinis, "Sa ae lu knalpot!"
"De, mau atuh!" ucap Aqiel namun tatapannya masih pada ponselnya
"Gak! Beli aja sendiri," ketus Deandra
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐫𝐳𝐢𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐢𝐪 𝐑𝐨𝐧𝐚𝐳𝐲 𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐀𝐉𝐀!