Malamnya (namakamu) sedang terdiam di meja belajarnya, ia termenung memikirkan perubahan sikap irzan padanya, sampai akhirnya suara dentingan ponsel membuyarkan lamunannya
(namakamu) mengeryit, "Dean videocall?" Dengan segera ia menerima panggilan videocall itu
"Apaan de? Tumben Videocall," kekehnya
Deandra mendekatkan ponselnya pada kamera, sehingga membuat (namakamu) tertawa kecil
"yaallah de, gue tau muka lu pori-porinya dikit, tapi please deh gausah dizoom in segala!" kekehnya lagi
Deandra mencebik, "Sstthh! Diem lu, Gue ada hal penting," ucap deandra pelan tidak seperti bisik namun pelan
(namakamu) mengeryit keheranan, "Kenapa sih? Ohiya, lo lagi ada dimall ya?" tebaknya karna ia melihat Deandra yang sedang berjalan dan nampak jejeran toko baju, restauran dll di videocall tersebut
Deandra mengangguk cepat, "(nam), gue sebenernya gamau nunjukin hal ini sama lo, tapi setelah gue fikir-fikir, Lo berhak tau,"
"Kenapa sih lo? Serius amat deh prasaan!"
Deandra menswitch kamera depan menjadi kamera belakang dan hal itu membuat (namakamu) bingung
"Loh de kok di pindahin?"
"Lo liat sendiri apa yang gue tunjukin," suruh Deandra yang masih menunjukkan pemandangan yang ada dihadapannya
(namakamu) terdiam sembari menatap apa yang ditunjukkan oleh deandra, Ia melihat dua orang berbeda kelamin yang berdiri tak jauh dari Deandra, namun ia tidak bisa melihat siapa itu karna hanya nampak punggung mereka saja
"Itu siapa de?"
"Ntar juga lo tau,"
(namakamu) mendengus kesal, kini ia harus melihat dua orang yang deandra bilang harus ia perhatikan, "Ngapain sih ngeliatin orang pacaran? Mana pake gandengan segala lagi!" desisnya
"Diem dulu!" peringat Deandra
Namun beberapa detik kemudian rasa kesal itu kini berubah menjadi rasa tak percaya
"Itu yang lo maksud orang pacaran?" samar-sama deandra berucap
"De, i-ituu.. I-ituu pasti bukan irzan kan?" tanyanya gelagapan
Deandra menswitch kembali kamera ponselnya memjadi kamera depan, ia menghela nafas seraya berhenti berjalan, "Maaf (nam), ini yang gue takutin kalau gue nunjukin hal ini sama lo (nam), Tapi satu sisi gue bingung, kalau gue gak ngasih tau, Lo sampe kapanpun gabakalan tau yang sebenarnya," ucap Deandra sembari berjalan kearah cafe dan duduk dibangku yang kosong
(namakamu) menggeleng seraya menepis airmatanya, "Enggak de, Lo gausah minta maaf!"
"Gue gak nyangka irzan bisa selingkuh!" Desis Deandra
"Gue emang udah duga dari kemarin-kemarin, Dan... Lo gak tau de? Gue sempet minta sama dia untuk temenin gue beli makeup, dan lo tau apa jawaban dia?"
Deandra menggeleng
"Dia bilang males," ia terkekeh acuh, "Alesannya pake bawabawa tugas sekolah segala lagi! Dan sekarang? Dia malah jalan sama cewek lain, Gue gatau lagi Mana Rasa males yang tadi sore dia bilang sama gue," Lirihnya
"Apa gue harus labrak dia (nam)?"
(namakamu) menggeleng cepat, "Enggak! Jangan! Lo gausah ngelakuin itu de,"
"Tapi gue kesel (nam),"
(namakamu) tersenyum kecil, "Im okay!"
"I know youre not!"
bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐫𝐳𝐢𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐢𝐪 𝐑𝐨𝐧𝐚𝐳𝐲 𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐀𝐉𝐀!