Penuh Curiga

750 72 2
                                    

"Assalamualaikum semua!"

"waalaikumsalam!"

(namakamu) dan irzan barusaja sampai di sekolah tepatnya dikelas mereka, dan baru beberapa siswa yang baru hadir, sahabat merekapun hanya Deandra, Sabil, dan Aqiel

"Wihh, gandengan mulu!" sindir Aqiel ketika ia melihat (namakamu) dan irzan saling bergandengan

"Duduk sana," suruh irzan pada (namakamu), dan (namakamu) hanya mengangguk, kemudian ia duduk dihadapan gadis itu tepatnya di tempat Deandra

"De, gue duduk disini yak! Lu sama Aqiel dulu!" pintanya seraya menaruh tasnya di bangkunya

Deandra mengangguk dengan ragu, "Lo pada kenapa sih? kaya ada yang aneh gitu," ujarnya

"Aneh? Aneh kenapa de?" tanya (namakamu) seraya membenarkan bergonya, irzan yang melihat itupun akhirnya mengulurkan tangan kananya untuk ikut merapihkan bergo kekasihnya itu

"Rambutnya keluar mulu deh prasaan!" desis irzan

(namakamu) tercengir seraya menurunkan tangan kananya,"Bandel rambut gue,"

Irzan terkekeh, "iya, minta dipotong!"

"Dih? jangan dong! Ntar gue gak cantik lagi," ucap (namakamu) seraya memanyunkan bibirnya

Dirasa sudah rapih, akhirnya irzan menurunkan tangan kanannya, "Cantik selalu lo mah,"

(namakamu) menahan tawanya, "sotoy dasar!"

"Dih gapercaya?!"

(namakamu) menggeleng cepat, "musryik kalo gue harus percaya sama lo!"

Sementara ditempat lain, Deandra, Sabil dan Aqiel memasang wajah aneh kepada sahabatnya itu

"Lo pada ngerasain apa yang gue rasain kan?" desis Deandra seraya memasang wajah curiga pada (Namakamu) dan Irzan

Sabil mengangguk cepat, "Mereka kok kaya yang manis banget sih sekarang? Aneh banget gue!"

Aqiel terkekeh, "Pacaran kali," celetuknya

"Pacaran? Masa sih!" ujar Deandra dengan wajah tak percaya

"Prasaan kemarin-kemarin, mereka gak semanis ini deh! Malahan, merekakan sempet debat dingin!" Tebak Sabil

Deandra semakin memasang wajah curiga, "heh lu pada!"

Irzan dan (namakamu) yang sedang mengobrolpun menoleh secara bersamaan, "kenapa de?" tanya (namakamu)

Deandra melirik kearah tangan kiri irzan yang menggenggam jari telunjuk dan tengah (namakamu) dan hal itu membuatnya gemas sekaligus kesal, "Lu pada pacaran?"

(namakamu) melirik pada Irzan, begitupun sebaliknya, "emang kenapa?" tanya irzan menaikan sebelah alisnya pada Deandra

"Beneran kalian pacaran?!" Sahut Sabil

Irzan yang ingin menjawabpun, terpotong karna (namakamu) dengan cepat berucap, ia tidak ingin irzan memberitahu kepada mereka dengan cepat, "Siapa yang pacaran sih? Enggak kok! iya kan jan?" tanya (namakamu) sembari menoleh pada irzan

Irzan yang melihat (namakamu) mengedipkan kedua matanya, lantas paham, ia mengangguk "i-iyaa, Kita gak pacaran kok!"

Deandra yang mencium aroma-aroma kebohonganpun kembali memicingkan kedua matanya, dan hal itu membuat (namakamu) terkekeh

"yaelah de, biasa aja kali itu mata!" desis (namakamu)

"Kalau ada suatu hal gue tau, tanpa kalian cerita duluan, Gue marah sama kalian!" Sahut Deandra dengan wajah kesalnya

(namakamu) terdiam, "haduh!"

bersambung....



𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐫𝐳𝐢𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang