Jam pulang sekolah telah tiba namun (namakamu) Cs belum juga pulang, mereka masih tetap Stay di kelas dengan keadaan yang awkward tak terkecuali Irzan
"Mau ngomongin apaan sih? Penting banget?" tanya Irzan
"Bagi kita penting, gatau tuh bagi lu!" Sinis Aqiel
Irzan mengeryit, "Kil kok lu--"
"Jan, Gue capek ya harus gini mulu..." Ia terdiam sejenak, "Sekarang gini aja, Jawab jujur sama gue.. Lo selingkuhin gue?" tanya (namakamu) dengan wajah yang serius
Irzan tersentak, "Maksud lu apa?"
(namakamu) mendecih, "Gausah belagak bego deh! Gue tau lu ngarti sama apa yang gue maksud jan! Kalo lo udah gak sayang sama gue, bilang! Gausah pake selingkuh-selingkuhan kaya gini!" bentak (namakamu) kesal
Irzan terdiam membuat Deandra mendecih "Kenapa diem? Ngerasa bersalah?"
"Gausah fitnah," Ujar Irzan dengan nada datarnya tanpa berniat untuk menatap kearah temannya itu
"Ohhh--- Fitnah?" ia mendecih, "Denger ya jan, Gue gak pernah nuduh seseorang tanpa adanya bukti! Paham?!" Bentak (namakamu) dengan nada yang ingin menangis
"Udah deh gausah bertele-tele, Lo tinggal jawab jujur aja susah amat!" cibir Adinda
"Kalo lo udah gak sayang sama (namakamu), ngomong! Lo punya mulut kan?" lanjut Sabil sinis
Irzan mendecak meremehkan, "Mana buktinya heum?"
"Ni anak nantangin amat sih, gemes gue!" cibir Deandra
"Trus? gue harus takut gitu? Tunjukin dulu bukti--"
Aqiel dengan cepat mem'play record yang berisi semua cerita Irzan, dan hal itu membuat Irzan bungkam sampai Record itu selesai
"Masih mau ngelak? Masih mau bilang kalo gue ngefitnah lo?" Tanya (namakamu) sinis
"Tega-teganya ya lo selingkuhin gue?! Dan dengan gampangnya, Lo nyelingkuhin gue sama cewek yang satu sekolah sama kita! Mau lo apa jan?!" Ujar (namakamu) kesal sembari menepis airmatanya
Irzan terdiam bungkam
"Lo mau putus? Oke! Gue jabanin!" Ucap (namakamu) setelah itu ia melengos pergi dan disusul para cewek-cewek
"Maksud kalian apa hah pake ngerecord segala!? Mau bikin hubungan gue sama (namakamu) hancur?" tanya Irzan
Aqiel tertawa meremehkan, "Sebelum kita jawab, Gue mau nanya sama lo.." Ia merangkul Irzan seraya meremas seragam irzan erat-erat, menandakan ia marah,"Yang bikin hubungan lo sama (namakamu) itu hancur siapa? Kita atau lo?"
"Monggo dijawab tuan," desis Raka seraya mendecih
Irzan terdiam bungkam, Lagi-lagi pria itu hanya bisa terdiam dan terdiam. Kali ini ia memang sudah tercyduk!
"Iya tauu, lo emang udah kecyduk Jan," cibir Raka
"Sahabat macem apa lopada?!" geram Irzan
"Wishhh, santai dong bro! Harusnya lo ngaca! Cowok macem apa lo! Tega-teganya lo selingkuhin (namakamu)! Kurang baik apa sih dia sama lo?!" Bentak Aqiel berusaha untuk menghadangi Irzan namun ditahan oleh Ditra dan Raka
Irzan bangkit dari duduknya seraya menatap kearah Ketiga temannya itu, "Denger ya baik-baik, Gue sama sekali gamau ini terjadi, Tapi gue gabisa bohongin prasaan gue, kalo nyatanya ada cewek lain yang bikin gue nyaman!" ujarnya dengan frustasi
"Tapi lo harus mikirin prasaan (namakamu) juga jan! Dia cewek! Hatinya lemah!" Geram raka
"Gue tau, Tapi gue juga harus mikirin prasaan Cewek gue! Gue yang bikin dia yakin sama gue,"
Aqiel bangkit dari duduknya lalu pergi sembari menubrukkan bahunya dengan irzan, membuat Irzan sedikit terdorong. Dan di susul oleh Ditra dan Raka
"ARGHHH!!!"
"KENAPA JADI GINI SIH!"
bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐫𝐳𝐢𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐢𝐪 𝐑𝐨𝐧𝐚𝐳𝐲 𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐀𝐉𝐀!