Berakhir (Last part)

864 72 2
                                    

"Gue gak mau ngelanjutin hubungan gue sama irzan,"

"L-lo serius?"

(Namakamu) menghela nafasnya lalu ia mengangguk kecil, "Gue cukup terluka sama perbuatan dia."

Deandra mengulurkan tangannya untuk mengelus pundak sang sahabat, "Kalau lo belum siap, mending gausah (nam). Gue tau irzan kurangajar, tapi lo jangan ambil keputusan--"

"Tapi gue gak bisa mertahanin de!" Bentak (namakamu) membuat Deandra terdiam

"Gue gak bisa, Gue benci sama dia. Dia udah selingkuhin gue," Lirih (namakamu)

Deandra menghela nafasnya, "Kalau lo emang udah siap, ya silahkan. Gue gak bisa maksain lo juga kan?"

(namakamu) memeluk Deandra dengan airmata yang menetes, "Kenapa sih de, dia tega selingkuhin gue? hiks! Gue salah apa? Apa gue gak cukup buat dia?"

Deandra menggeleng pelan, "Enggak (nam). Lo gak salah apaapa, Dianya aja yang bego udah nyia-nyiain lo. Itu artinya, Irzan emang bukan yang terbaik buat lo,"

"Gue sayang sama irzan de,"

"Tapi buat apa lo sayang sama orang yang jelasjelas gak sayang sama lo? Buat apa (nam)?"

(namakamu) melepaskan pelukan itu, ia mengusap airmatanya yang menetes

"Udah lo jangan nangis lagi, Ngapain lo tangisin cowok yang kaya dia?"

*

"(nam), Gue gak mau putus sama lo. Please,"

(namakamu) memasang wajah datarnya, ia tidak sudi menatap pada irzan yang kini sedang bersimpuh dihadapannya

"Gue mohon... gue tau gue salah, gue khilaf (nam)," Lanjutnya

Adinda mendecih, "Khilaf darimana? Lo pacaran sama selingkuhan lo aja lebih dari seminggu," desisnya

"ck! Dun, diem!" peringat Deandra

"Apa sih motivasi lo sampe bisa selingkuh kaya gini jan? Gue bener-bener gak habis fikir. Irzan yang gue kenal, gak playboy kaya gini, gak sok kegantengan kaya gini," Sahut Sabil terlihat kesal

"Gue gak sok kegantengan!" Ralat irzan dengan dingin

Sabil tertawa sinis, "Ohya? trus apa dong namanya kalo punya cewek lebih dari satu? apaan? hm?"

"Gue bilang--"

"Bil udah bil, diem!" peringat Ditra dengan malas

"Mendingan kalian keluar aja deh, Gue mau ngomong sama (namakamu), Cuman berdua.." Ucap Irzan menatap satu persatu sahabatnya ini dengan maksud mengusir mungkin?

"Lo ngu--"

"Udah, udah.. Irzan bener, Mending kita keluar aja," Potong Deandra

"Tapi de--"

"Udah Bil, ayo kita keluar!"

Dan akhirnya Mereka keluar itu terdengar dari pintu yang tertutup, dan kini tersisa Irzan dan (namakamu) didalam kelas ini dengan keadaan yang tegang, canggung, dan tentunya hening

"(nam), please.."

(namakamu) menatap kearah irzan dengan tatapan dingin, dan hal itu membuat irzan mendecak kecil

"Jangan natap gue kaya gitu, Gue gak suka," Lirihnya seraya mengeratkan genggaman itu

(namakamu) melepaskan genggaman itu, "Udah cukup lo nyakitin gue kaya gini zan, Gue gak mau disakitin lagi sama lo.."

"Gue khilaf (nam), please lo jangan egois kaya gini."

(namakamu) tertawa sinis,"Egois? Lo bilang gue egois? Sekarang gue tanya sama lo, Siapa yang selingkuh? Gue apa lo hah?!" tanya (namakamu) tersulut emosi

Irzan menghela nafasnya, ia mengangguk kecil "Iya gue salah, Gue yang selingkuh!"

"Gue mau kita putus,"

Mendengar itu lantas membuat irzan tersentak, ia menggeleng cepat

"Gak! Gue gak mau, Gue sayang--"

"Lo gak sayang sama gue zan, Enggak! Kalo lo sayang sama gue, Lo gak akan selingkuh kaya gini! Apa gue kurang buat lo?!" Bentak (namakamu)

Irzan menggeleng cepat, "(nam), asal lo tau-- Gue sama dia udah putus," ujarnya dengan ekspresi meyakinkan

(namakamu) terkekeh miris, "Ohya?! Trus gue harus gimana? Gue harus percaya dan balik lagi sama lo gitu?" tanyanya namun irzan hanya terdiam

"Lagian nih ya-- Mau lo putus sama tu cewek, Mau kaga kek! Gue gak peduli!"

"Maaf (nam).."

(namakamu) bangkit dari duduknya, "Lo gue maafin, Tapi kita tetep putus!" ucapnya lalu pergi

Irzan memasang wajah menyesalnya, bugh! ia menggebrak meja hingga kursi yang didekat meja itu jatuh dan mengakibatkan kelas menggema

"Bego lu zan,"




TAMAT.

𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐫𝐳𝐢𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang