PROLOG

15.8K 1.2K 50
                                    

Ini udah pernah aku posting di ffn, ya. Dipindah kesini agar supaya jadi cambukan aku buat ngelanjutin cerita ini. Chapter akan di upload dua hari atau seminggu sekali. Hehe. Enjoy dan semoga suka!

.
.
.

Soyou tidak pernah menyangka hal buruk akan menimpa adiknya. Sebisa mungkin, selama ini ia menjaga dan melindungi si manis Baekhyun, tidak peduli bagaimana tubuh, jiwa, dan hatinya terkoyak.

Byun Soyou dan Byun Baekhyun hanyalah korban kekerasan dunia. Hidup di keluarga miskin dan harus kehilangan ibu mereka di usia muda. Ayahnya yang gemar berjudi akhirnya menjual Soyou untuk menjadi pelayan di Kasino Keluarga Park. Usia Soyou masih delapan belas dan dia harus kehilangan keperawanan akibat pemerkosaan di tempatnya bekerja.

Saat ayah mereka meninggal, hidup Soyou hanya terpusat pada Baekhyun, adik kandungnya yang manis yang berbeda lima tahun dari dirinya. Soyou menyekolahkan Baekhyun, berharap semuanya menjadi lebih baik jika Baekhyun memiliki pendidikan yang bagus.

Tapi, semuanya tinggallah harapan. Hari ini, di pagi seharusnya Baekhyun berangkat bersekolah, remaja tujuh belas tahun itu tidak ada di kamar mungilnya. Sebuah surat berwarna biru tergeletak diatas meja. Bersama dengan sebuah testpack dengan dua garis yang nyata.

Soyou menangis dalam diam saat membaca kalimat per kalimat yang ditulis sang adik.

Teruntuk kakakku, Byun Soyou yang masakannya sungguh enak hehehe. Maafkan aku nooonaaaaaa. Aku sudah mengecewakanmu.

Aku hamil. Kekasihku berjanji menikahiku. Dia pernah bilang begitu. Keluarganya sangat kaya. Dia juga mau membiayai kuliahku. Noona tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku akan baik-baik saja.

Aku akan membawa si Bean padamu suatu saat. Aku mencintaimu.

Adikmu, Byun Baekhyun.

PS: Aku memanggil janin di perutku dengan Bean. Usianya dua minggu~

.

.

Nyatanya, Baekhyun belumlah pergi terlalu jauh. Alih-alih mengambil bus jurusan luar kota, pemuda manis itu menyusuri jalan di distrik Gangnam. Langkah kecilnya membawa Baekhyun berdiri di sebuah klub mewah di salah satu sudut. Seorang pria berbadan besar dengan sigap mencegatnya.

"Kau punya kartu anggota?"

Baekhyun menggeleng. "Tapi aku sudah tujuh belas tahun!"

"Kau pikir itu cukup?! Pergi sana!"

Dengan kasar, tangan besar lelaki itu mendorong Baekhyun hingga si mungil hampir terjerembab. Ia mencoba untuk berdiri saat gerombolan langkah terdengar dari arah belakangnya. Baekhyun menoleh dan langsung terkejut.

"Chanyeol!" serunya senang. "Kau datang!"

Sosok tinggi dengan jaket bomber biru tua itu sedikit terkejut, walau air mukanya bisa kembali normal dengan cepat. Mata bulatnya menatap datar wajah sumringah Baekhyun.

"Kenapa kau ada disini?"

Baekhyun berkedip heran. "Aku ingin menemuimu. Dengar, aku punya berita..."

"Jangan menemuiku lagi."

"–apa?"

"Lihatlah." Chanyeol tertawa dan menatap kedua temannya yang berada di belakang–yang baru disadari Baekhyun. "Aku menang. Serahkan porsche milikmu, Sehun. Anak ini bahkan berani menemuiku di klub."

Wajah Baekhyun berubah merah. "Apa maksudnya ini?"

"Hey, jangan bilang kau berfikir jika aku benar-benar menyukaimu?" Chanyeol terbahak. "Aku si tampan yang paling diinginkan. Dan kau hanya siswa SMA yang sangat seksi. Ck ck. Aku sungguh maklum jika orang-orang terus menatap lapar bokongmu."

Dua teman Chanyeol yang lain menyeringai. Baekhyun bergetar hebat. Kedua telapak tangannya terkepal erat. Chanyeol meneruskan, "Kita akhiri hubungan kita. Baru berapa lama? Empat bulan ya? Seratus dua puluh hari yang luar biasa dengan lubang sempitmu sebagai penutup. Terimakasih, Baekhyun. Kau boleh pulang. Pahami luar biasa omong-omong."

Dan, Chanyeol hanya berlalu begitu saja, memasuki klub dengan gelegar tawa memuakkan bersama dua temannya. Hujan mulai rintik dan Baekhyun masih disana. Menangisi nasibnya. Dia ditinggalkan kekasihnya yang dikira tulus. Kini, Baekhyun hanya pemuda tujuh belas tahun tanpa rumah yang ditinggal sang kekasih. Didalam sana, Bean akan terus tumbuh.

Noona, Noona. Maafkan aku.

.
.
.
.
To be continue...

[CHANBAEK!] Papa and BeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang