"Apa kau mencintai Baekhyun?"
.
.
Chanyeol mengerang. Pertanyaan ibunya di dapur tadi menjadi beban pikiran baru. Walau lagi-lagi ia memilih menghindar dan kembali ke kamarnya. Pengecut. Chanyeol mengakui itu. Tapi walau tidak menghindar pun dirinya tidak paham dengan apa yang kini dirasakannya. Chanyeol memang masih mengingat Baekhyun. Terlebih jika memikirkan bagaimana pemuda mungil itu akan menghabiskan waktu dengan perut yang semakin membesar.
Juga nasib Bean. Membayangkan anak itu akan hidup dengan uang hasil kerja yang tidak seberapa dari Baekhyun, membuat Chanyeol sakit kepala.
Tapi mencintai? Apa dia mencintai Baekhyun?
Tidak tahu. Dirinya kehilangan kontrol akan perasaannya sendiri.
Chanyeol, lagi-lagi, tidak bisa membuat keputusan.
.
.
Berbalik pada Korea Selatan, keadaan Baekhyun semakin baik dari jam ke jam. Dokter bilang ia boleh pulang sore hari. Anak itu jadi bahagia. Terlebih kali ini ada Soyou yang menemaninya. Baekhyun hanya sibuk makan dan tidur seharian sementara Soyou merapikan pakaian yang akan mereka bawa pulang ke rumah Bibi Han. Rumah yang dimaksud Sehun baru siap esok hari, bersamaan dengan rumah yang akan ditempati pasangan Yuta dan Winwin. Jadi untuk malam nanti, mereka masih menumpang di kediaman Bibi Han.
"Apa dia tidur lagi?" Sehun masuk ke dalam ruangan sambil mengeluh. Lidahnya berdecak kesal. "Anak ini. Dia membuatku berkeliling untuk mencari masakan Thailand dan dia seenaknya tidur begitu saja? Astaga!"
Soyou terkekeh sambil melipat baju-baju Baekhyun dan memasukkannya ke dalam koper mini yang baru dibelikan Junki. Sejak tadi, seolah sengaja, Baekhyun menyuruh Sehun ini itu. Sehun yang jelas patuh pada perintah Hyeri pun awalnya senang bisa membuat Baekhyun lega. Namun belakangan, permintaannya semakin aneh dan Sehun jadi kesal sendiri.
"Dia sudah kekenyangan karena makan ramen yang dibawa Winwin tadi." Soyou tersenyum. "Makan saja padthai itu Sehun-ah. Kau pasti lapar."
"Aku sudah kenyang, Noona. Akan kutaruh di meja saja. Kita bisa memanaskan itu begitu sampai di rumah Bibi Han. Aku tidak mau mengambil resiko bayi itu mengamuk dan memintaku berkeliling kota lagi untuk mencarinya."
Soyou tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Sehun sendiri memilih duduk di sofa di seberang posisi Soyou dan sibuk memainkan handphone-nya. Tidak ada pesan. Hyeri sepertinya sedang sibuk. Lagipula belum ada juga hal penting yang bisa Sehun kabarkan padanya. Atensi pemuda berwajah stoic itu kemudian terpaku pada Soyou.
"Noona. Kenapa noona hanya diam?"
Soyou balik menatap Sehun dengan alis saling menaut. Bingung. "Hmm?"
"Kau sudah tahu semuanya dari Paman Junki. Siapa yang menghamili Baekhyun, apa yang membuat Baekhyun kabur dari rumah, dan segalanya. Tapi kau hanya mengangguk, tidak marah tidak protes. Mengapa? Baekhyun adikmu bukan?"
Soyou tertegun. Tangannya berhenti melipat baju-baju tadi dan merapikan koper ke sisi kanannya. "Aku mencoba untuk membuat segalanya cepat berlalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[CHANBAEK!] Papa and Bean
FanfictionSebuah diari kehidupan Byun Baekhyun dan takdirnya yang pahit; menjadi orangtua tunggal dari sebuah janin. Lalu, siapa orang yang paling bertanggung jawab atas semua yang terjadi? Bercerita tentang ego dan penyesalan. CHANBAEK!