CHAPTER 15

8.4K 948 166
                                    

"Kami pulang."

Kyungsoo membuka pintu depan rumah Baekhyun dengan sedikit mendorongnya sementara kedua tangan pemuda itu membawa banyak shopping-bag. Lalu Baekhyun? Oh, dia berada di belakang Kyungsoo, sibuk memakan eskrim yang berada di dua tangannya.

"Selamat dat—astaga, Kyungsoo-ya. Kau membawa semuanya sendirian?"

Soyou bergegas menghampiri Kyungsoo dengan sedikit berlari dari dapur. Wanita itu mematikan kompornya terlebih dahulu dan membantu pemuda mungil tersebut. Baekhyun masuk tak lama setelahnya, tersenyum tanpa dosa dengan bibir penuh jiplakan eskrim.

"Aish." Soyou kembali berjalan mengitari meja, mengambil tisu dan membersihkan sisa-sisa eskrim dari mulut Baekhyun. "Tunggu disini. Kita pindahkan eskrim itu ke mangkuk."

Kyungsoo menghela nafas. Lumayan lelah juga. Kalau dia tahu berjalan akan menguras tenaga begini, dia tidak akan menuruti kemauan Baekhyun untuk berolahraga. Apa namanya berolahraga? Baekhyun hanya menenteng eskrim, sedangkan tangannya sendiri hampir putus akibat seluruh tas karton itu.

"Noona sedang memasak? Aku lapar."

Kyungsoo mendelik. "Kau akan ikut makan malam dengan ibunya Chanyeol nanti. Untuk apa kau makan?"

"Ini masih jam dua siang." Baekhyun cemberut. "Aku tiba-tiba ingin jjajjangmyeon."

Soyou lalu kembali ke tempat mereka duduk dan mengambil eskrim yang Baekhyun pegang untuk kemudian ditaruh diatas mangkuk yang dirinya bawa.

"Aku hanya memanaskan sup tahu tadi pagi. Belum sempat memasak. Kau mau kubuatkan jjajjangmyeon?"

"Tidak, Noona." Baekhyun tiba-tiba tersenyum. "Aku akan membuatnya sendiri. Sudah lama aku tidak memasak."

"Hei, kau yakin?"

Soyou menatap Baekhyun yang akhirnya beranjak dari kursi tempatnya duduk. Tentu ia tidak khawatir soal rasa masakan sang adik. Baekhyun pandai memasak. Selama dirinya bekerja siang dan malam, Baekhyun mengisi perutnya dengan beragam olahan. Karenanya sejak dulu, Soyou gemar berbelanja bahan makanan. Baekhyun lah yang mengolahnya.

"Noona, aku akan membantunya sebentar."

Soyou hanya mengangguk. Tidak masalah menurutnya. Bagaimanapun Baekhyun harus selalu senang. Jika dirinya tidak bahagia, akan berdampak pada Bean dalam kandungan. Soyou akhirnya ikut beranjak, memilih untuk merapikan tas belanja bawaan kedua pemuda tersebut.

.
.
.

Sebuah mobil berhenti di muka halaman gedung bertingkat. Wanita cantik keluar dari sana, lengkap dengan senyumnya yang terhias, menyapa seluruh karyawan yang bertemu pandang dengannya. Lee Hyeri terkenal ramah. Seluruh perusahaan tahu akan hal itu.

"Selamat siang, Nyonya."

"Siang." Hyeri tersenyum. "Chanyeol ada di ruangannya?"

"Sajangnim baru saja selesai rapat, Nyonya." Resepsionis membalas dengan sebuah anggukan.

Hyeri pun tersenyum. Ia lalu beranjak menuju elevator dan buru-buru masuk saat kubikel itu terbuka. Ia baru akan menekan angka dua puluh saat seseorang menahan elevator itu untuk tetap terbuka. Wajah seorang gadis yang tersenyum menyapa pandangan Hyeri.

"Nyonya Lee, senang bertemu dengan anda."

Hyeri tersenyum canggung. "Oh, ya, salam kenal."

Elevator telah bergerak keatas. Gerakannya lembut hingga Hyeri bahkan tak merasakan apapun. Di sisi lain, wanita tadi menggigit bibirnya gugup. Ia berkali-kali memainkan jemarinya, seolah berpikir akan sesuatu.

[CHANBAEK!] Papa and BeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang