Maaf baru update, ada hal yang harus didahulukan 😁
Chapter ini agak panjang, aku harap temanku semuanya bisa mengerti chapter kali ini. Karena aku juga gak terlalu paham sama yang aku tulis 😅😅
Tapi semoga terhibur semuanya!!Enjoy it!
Bentuk buku yang ada diatas meja tempat Sora belajar sudah tidak berbentuk lagi, pasalnya Sora tidak bisa berkonsentrasi sejak seminggu ini. Yang ada dipikirannya hanya Yoongi, tidak ada yang lain.
Jantungnya berpacu setiap mengingat kejadian malam itu, saat Yoongi menciumnya untuk pertama kali.Hampir saja Sora kehilangan hal yang paling dijaganya jika saja ponsel Yoongi tidak berbunyi, Sora menyesal setengah mati karena terlalu menuruti nafsu. Jika saja malam itu terjadi, habislah dia ditangan Ayahnya.
Untuk menghilangkan pikiran tentang Yoongi, Sora memilih berhenti belajar dan membuka sosial media. Sora selalu mengikuti perkembangan tentang Yoongi, seperti saat ini dia ingin tahu dimana Yoongi mengisi acara kemarin.
Mata Sora membulat sempurna saat melihat berita tentang Yoongi dan Namjoon saat ini. Dia membaca pelan-pelan artikel tentang mereka, Yoongi dan Namjoon diundang disalah satu radio untuk diwawancara, beberapa rapper terkenal lainnya juga diundang, hanya mereka yang bisa dibilang rapper baru didunia hiburan.
Tapi yang jadi permasalahan adalah salah satu rapper senior yang selalu memojokkan mereka berdua selama acara itu berlangsung, mengatakan mereka plagiat, nama group aneh dan lainnya seolah mereka tidak pantas untuk diundang dan bergabung dengan rapper senior.
Sora sedikit kesal dengan acara itu, pembawa acaranya pun tidak ada maksud untuk menengahi atau menghentikan mulut rapper senior itu. Terlihat sangat jelas Namjoon sudah sangat emosi karena terus menerus dipojokkan, sedangkan Yoongi masih bisa menahan ekspresi wajahnya demi terlihat profesional. Tapi Sora yakin jika dalam hati Yoongi sedang mengumpat rasa kesalnya.
Wajah Yoongi selalu terlihat datar, itu sebabnya dia terlihat tenang. Mungkin jika tidak ada diacara televisi, Yoongi sudah menghabisi Hyung itu. Membenamkan di lautan kimchi misalnya.
Sora terus membaca komentar-komentar dari fans mereka, banyak yang mengatakan jika masalah ini sudah keterlaluan. Tidak sedikit yang membela mereka, tapi banyak juga yang ikut menghujat mereka. Sora meletakkan ponselnya, kepalanya tiba-tiba saja pusing karena memikirkan Yoongi. Namjoon pernah bercerita tentang riwayat mental Yoongi yang mirip seperti dirinya, dia tidak tahu bagaimana Yoongi melampiaskan emosinya, jika Sora sudah pasti akan merasakan sakit ditubuhnya.
Dia ingin menemui Yoongi tapi mengingat kejadian seminggu lalu di flat-nya, membuatnya menahan diri untuk menemui Yoongi. Saat ini terlalu memalukan muncul didepannya. Tapi satu sisi dia tidak tega memikirkan nasib Yoongi saat ini, dia sangat paham bagaimana rasanya tertekan dengan berbagai halusinasi yang memenuhi kepalanya, jika seperti itu dia butuh seseorang yang bisa menemaninya. Dukungan untuk bangkit dan tetap bertahan itu yang dibutuhkan.
Sora segera bergegas membereskan buku-buku yang ada diatas meja, persetan dengan yang namanya gengsi, saat ini Yoongi membutuhkan pertolongan.
🍁🍁🍁
Sora sudah berada didepan gedung agensi yang menjadi tempat Yoongi menyalurkan impiannya, membuat musik sesuka hati walaupun banyak yang tuli akan karya indahnya. Sora tidak bisa berhenti menggerakkan tubuhnya kekanan dan kekiri, berjalan mondar-mandir sambil menunggu seseorang yang akan menjemputnya.
Ini pertama kalinya Sora berkunjung digedung agensi mereka, jadi belum ada akses untuk masuk dengan mudah. Tidak lama kemudian lelaki yang dijuluki dengan panggilan kuda muncul dengan cengiran lebarnya, sangat persis seperti kuda yang menampakkan seluruh giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ✔
Fanfic[ COMPLETED ] Jika kata Seandainya bisa merubah segalanya, maka tidak akan ada kata Takdir.