Maaf lama update.
Enjoy it!!
Dua pasang mata lelaki tidak lelahnya menatap setiap tetesan air dari selang kecil menuju nadi seorang gadis yang tengah terbaring ditempat tidur sebuah rumah sakit, rasa khawatir tersirat jelas dari keduanya. Rasa benci juga menyelimuti kedua lelaki itu pasalnya, kedua orang itu tidak saling suka satu sama lain.
Yoongi yang dengan bencinya menatap Sid tidak suka karena sedikitpun tidak beranjak dari sisi tempat tidur Sora, sedangkan Yoongi yang duduk disalah satu sofa yang tersedia dari kamar itu hanya bisa menelan kekesalan yang cukup sulit ditangani. Sid tidak hentinya mengusap rambut Sora, bagian paling disukai Yoongi.
Sangat terlihat jelas jika Sid sangat menyayangi Sora, tapi satu hal yang belum Yoongi ketahui bagaimana perasaan gadis itu pada lelaki yang selalu ada untuknya itu.
"Aku tidak menyangka dia memiliki depresi." Suara Sid tiba-tiba mengudara saat Yoongi sedang memijat kecil kepalanya.
"Dan aku tidak tahu sama sekali." Lanjutnya sembari tertawa kecil karena merasa bodoh.
Yoongi tidak tahu dalam situasi seperti ini harus membalas seperti apa, Yoongi juga merasa dibodohi oleh Sora.
Sora yang selalu menolong Yoongi disaat dia jatuh ternyata juga berada dijurang yang sama. Sekarang Yoongi baru mengerti kenapa Sora mengatakan dia sangat mengerti apa yang Yoongi rasakan.Yoongi marah dengan Sora, sedih, juga takut. Tapi apapun yang dia lakukan saat ini pasti tidak ada gunanya, sebab ada Sid yang selalu ada disampingnya.
Sid menoleh saat merasakan pergerakan Sora yang mulai sadar dari tidur lelapnya, lelaki itu segera menggenggam erat tangan Sora yang langsung kaget karena ada Sid didepannya. Sora segera menepis tangan Sid.
"Kau membuatku kaget bodoh!"
Sid yang merasa sudah sangat sedih dengan keadaan Sora harus menelan pil kenyataan jika gadis itu tidak pantas untuk diberi perhatian lebih.
"Kapan sih kau bersikap manis sedikit saja padaku?" Sid tidak terima.
"Apa peduliku?"
"Kau ini calon istriku, kau harus bersikap manis padaku."
"Alasan macam apa itu?" Balas Sora dan berniat ingin memukul kepala Sid, tapi dia tercekat saat melihat tangannya sudah menempel jarum infus.
Sora menatap Sid serius, melayangkan tatapan ada apa pada lelaki berambut tebal itu. Sid tidak bisa menjelaskan secara langsung karena dia takut keadaan Sora semakin memburuk. Sid akhirnya berdeham untuk menyamarkan kegugupannya.
"Kau pingsan dikamar mandi, Aku terpaksa merusak pintumu karena kau kunci dari dalam." Yoongi tiba-tiba membuka suara saat Sid ingin mengatakan secara halus. Sid mengumpat karena mulut Yoongi yang tidak bisa di rem sama sekali.
Yoongi yang sejak tadi diam kini bersuara karena gerakan lambat Sid dalam menjelaskan apa yang terjadi pada Sora, setelah terbengong melihat tingkah Sid dan Sora yang jauh dari kata romantis dan lebih mirip seperti anak-anak, entah kenapa Yoongi jadi berpikir ulang tentang Sora sudah tidur dengan Sid.
Sora tidak bisa bergerak sama sekali, dia terlalu takut jika Yoongi marah dengannya. Sora yakin beribu kali jika Yoongi tahu riwayat sakit psikosomatik yang diderita Sora, dia baru saja ingat terakhir kali dia sadar dia sedang berada di bak mandi. Ingin rasanya Sora menggunakan ilmu sihir agar bisa berubah menjadi botol infus.
Hening yang terjadi diruangan itu, tidak ada lagi yang berani membuka suara setelah merasa aura yang berbeda masing-masing dari mereka.
"Sejak kapan kau mengidap..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate ✔
Fanfic[ COMPLETED ] Jika kata Seandainya bisa merubah segalanya, maka tidak akan ada kata Takdir.