"Hari ini yang jemput Kak Juan, ya?"
"Iya."
Bel pulang sudah berbunyi sejak lima menit lalu, kelas X-IPA3 hampir kosong karena penghuninya langsung melesat keluar. Kebetulan jam terakhir kosong, mereka yang kelelahan setelah tes renang bisa tiduran sepuasnya.
"Mi, lo ke depan dulu, bilangin Kak Juan gue masih ada urusan," pesan Keysha, menyelempangkan ranselnya.
"Mau ke mana?"
"Bentar aja, daah."
Keysha berlari kecil keluar kelas, berbelok ke kiri, kemudian pergi ke koridor lain. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri, matanya sibuk mencari. Sampai akhirnya dia melihat cowok dengan map biru di tangannya, sibuk membalik kertas-kertas sambil berjalan.
"Rizal!"
Rizal mengkat pandangan, menemukan Keysha berjalan cepat ke arahnya. Dia lantas berhenti, kemudian menutup map itu dan menurunkannya.
"Belum pulang?" sambut Rizal begitu Keysha sampai di depannya, lalu dia ingat harus memberitahu sesuatu. "Key, buat makan barengnya—"
"Jangan sekarang," sahut Keysha. "Kakak gue udah jemput, nanti juga ada makan malam sama keluarga Om. Next time, ya?"
Itu yang ingin dikatakan Rizal. Dia harus mengikuti rapat pengurus PKS sore ini, entah sampai pukul berapa. Daripada meminta Keysha menunggu, lebih baik memberitahu jika hari ini tidak bisa. Ternyata Keysha juga ada acara sendiri.
"Zal? Gimana?"
"Iya." Rizal mengangguk. "Gue juga masih ada urusan sama PKS, kalau gitu besok? Habis rapat."
"Sore?"
"Iya."
Keysha berpikir sejenak, lalu mengangguk. Karena rapat diadakan siang, kemungkinan sore sudah selesai.
"Kalau gitu gue duluan, nanti kabarin lewat chat. Daah!" Keysha berjalan mundur, melambaikan tangan, lalu berbalik pergi.
Dia harus segera memberitahu ketiga kakaknya agar tidak membuat janji lain besok. Next time yang dijanjikan datang secepat ini, jangan sampai terlewat.
***
Lo lumayan populer loh, anak-anak futsal pada ngomongin lo.
Keysha mengusap wajahnya, dia baru menyadari hal ini. Pantas saja julukan si peraih nilai sempurna itu sudah tersebar, ternyata Keysha memang sasaran empuk untuk jadi bahan omongan.
Padahal saat pertama kali memutuskan untuk terjun ke sekolah umum, Keysha bertekat untuk menjadi siswi biasa dan lulus dengan tenang. Sayangnya itu tidak akan terjadi karena di minggu pertama sekolahnya sudah berurusan dengan beberapa anak bermasalah yang populer, seperti Chysti dan Khisom.
Pasti sejak itu nama Keysha tersebar ke seluruh penjuru sekolah, baik seangkatan maupun kakak kelas.
Dari awal niat Keysha untuk tidak terlihat memang sudah mustahil. Bahkan dengan tampilan luar saja sudah membuat orang akan menatap beberapa saat. Keysha cantik, tapi yang membuat orang memerhatikannya bukan kecantikan itu, melainkan wajah judes bawaan lahir yang putih pucat seperti warna kulit sekujur tubuhnya. Unik.
Yang dikatakan Langit benar, orang seperti Keysha tidak cocok bersembunyi di balik bayang-bayang. Bahkan tanpa sadar dia bisa melakukan hal-hal yang menarik perhatian orang lain.
Setelah menyikat gigi, Keysha kembali ke meja belajar. Dia ingin mematikan lampu, tapi layar ponsel yang menyala mengalihkan perhatiannya. Seketika dia ingat tadi meminta Rizal mengabari lewat chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyshara Story [SEGERA TERBIT]✔
Novela JuvenilKeyshara benci ditinggalkan. Setiap kali berusaha menerima orang baru dalam hidupnya, baik teman maupun keluarga, Keyshara dihantui rasa takut akan kehilangan. Walau begitu ia tetap gadis remaja yang tidak ingin sendiri. Keyshara ingin punya seseora...