Bergabung dengan organisasi artinya merelakan libur hari Sabtu. Keysha tahu itu, tapi dia mencoba tidak menyesal.
Waktu masih menunjukkan pukul 9 pagi, Keysha merapatkan jaketnya dan melangkah melewati halaman sekolah. Hari ini pertemuan pertama PKS yang akan Keysha hadiri sebagai anggota, dia berangkat satu jam lebih awal karena tidak ingin terlambat.
Ternyata sekolah lebih ramai dari yang Keysha duga, salah satu tempat parkir bahkan hampir penuh. Memang banyak klub yang mengadakan latihan dan pertemuan di hari Sabtu, tapi Keysha tidak menyangka akan sepenuh ini.
"Lawannya mana?" Seseorang berjalan di belakang Keysha, bertanya pada teman di sampingnya. Mereka memakai setelan santai, pasti dari klub seni yang jarang memakai seragam klub untuk latihan. Entah seni rupa, musik, beladiri, atau tari.
"SMA Cakrawala, ini pertandingan kedua kayaknya. Waktu itu ditunda."
"Ooh, ayo nonton."
Bersamaan dengan Keysha, mereka memasuki lobi. Obrolan mereka sudah berubah, kini sedang membicarakan diskon tanggal kembar toko online yang akan dimulai tengah malam nanti. Walau begitu, Keysha malah penasaran dengan apa yang mereka obrolkan di awal. Nama sekolah itu mencuri perhatiannya.
"Keysha!"
Seruan dari arah belakang membuat langkah Keysha tertahan, dia memutar kepala, memeriksa.
Nadinne dengan setelan santai melambaikan tangan sambil berlari ke arahnya. Wajar mereka bertemu sekarang, Nadinne anggota klub musik yang juga ada latihan.
"Baru banget berangkat?" tanyanya begitu berhasil menyejajarkan langkah dengan Keysha.
"Iya."
"Nggak bareng Mia?"
"Mia udah berangkat dari pagi."
"Ooh."
Awalnya mereka melewati koridor yang sama, kemudian berpisah di persimpangan. Kantor PKS tidak sejalur dengan gedung kegiatan dan studio musik, melainkan di deret yang sama dengan kantor MPK dan OSIS.
"Oh, ya, Key, rapat lo mulai jam berapa?" tanya Nadinne sebelum mereka berpisah.
Keysha melihat jam tangannya. "Empat puluh lima menit lagi."
"Bagus. Ayo ke lapangan futsal dulu," ajak Nadinne. "Tenang, indoor."
"Ada apa?"
Lalu Keysha ingat apa yang dilaluinya kemarin sore. Dia harus terjebak di tengah kericuhan para penonton basket yang kebanyakan adalah pendukung para cowok populer, bukan basketnya.
"Ada latih tanding futsal, SMAPUBA lawan SMACA. Seru tau kalau mereka main." Nadinne antusias.
Sekarang Keysha tahu, yang dibicarakan dua cewek tadi pasti pertandingan futsal itu.
"Walau nggak ada yang sekece Alvino Oppa, tapi anak-anak futsal lumayan cakep, loh. Kapan lagi pagi-pagi cuci mata, iya kan?"
Keysha benar-benar ingin langsung menolaknya setelah mendengar alasan Nadinne ingin menonton futsal, tapi bibirnya kembali terkatup ketika Nadinne melanjutkan rayuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyshara Story [SEGERA TERBIT]✔
Fiksi RemajaKeyshara benci ditinggalkan. Setiap kali berusaha menerima orang baru dalam hidupnya, baik teman maupun keluarga, Keyshara dihantui rasa takut akan kehilangan. Walau begitu ia tetap gadis remaja yang tidak ingin sendiri. Keyshara ingin punya seseora...