Ia yang hadir sebagai mimpi indah ataukah mimpi buruk.
_______"Sa-suke ...."
Shion tercenung dengan kehadiran Sasuke. Ayame gemetar melihat mata sekelam malam yang dimiliki lelaki itu yang menatap mereka setajam elang.
Sasuke melangkahkan kakinya meminjak satu persatu anak tangga menghampiri kedua gadis itu. Tak ia lepas keduanya dari sorotannya. Ia tepat berhadapan tepat dengan Shion.
"Di mana Sakura?" tanya Sasuke memberat menahan amarah.
Shion gemetar dan tetap mengatupkan kedua bibirnya. Sasuke merasa geram dengan tingkah kedua gadis di depannya. Ia mencengkeram kedua pipi Shion dengan kuat.
"Ku ulangi sekali lagi, di-ma-na Sa-kura?" tanyanya lagi dengan menekankan setiap katanya.
Shion dengan gemetar dan sulit bicara akhirnya angkat suara. "I-ya di- gu-da-ng," jawabnya dengan terbata-bata.
Sasuke melepas cengkeraman dengan kuat menghempasnya. Shion memegangi kedua pipinya yang memerah. Sasuke membalik dan pergi tetapi kembali lagi berbalik badan menatap Shion dan Ayame.
"Sekali lagi kalian berbuat begini, kalian akan habis." Sasuke mengancam mereka dengan sorot mata elangnya. Mereka langsung ciut ketakutan. Lelaki itu pun berlalu dari sana meninggalkan kedua gadis itu yang terduduk jatuh.
***
"FOREHEAD .... ELU DI MANA!!" teriak Ino membahana di luar sekolah. Ia sedari tadi mengelilingi taman ini telah berulang kali. Ia yang merasa kelelahan dan panas berlindung di bawah pohon yang paling rindang di sana. Ia mengipasi wajah menggunakan kedua tangannya yang sebenarnya tak terlalu berpengaruh meredam panasnya.
"Anda sangat berisik, nona." Terdengar suara entah dari mana asalnya.
Ino yang mendengarnya mencari arah sumber suara itu.
"Aku di atas sini."
Ino menoleh ke atas pohon, ia melihat Sai telah duduk di atas sana di salah satu dahan yang kokoh dimiliki pohon itu.
"Sedang apa kau di sana?" tanya Ino.
Sai tersenyum palsu, "Menikmati dunia," ucapnya santai. "Dan kini aku menikmati apa itu keajaiban," tambahnya.
"Hah?" Ino tampak tak mengerti ucapan lelaki itu.
Sai turun dari atas pohon hanya melompat dan berhadapan langsung dengan Ino yang membuatnya berjingkat kaget.
"Kau selalu tak terduga bung," ucap Ino menatap manik kelam di hadapannya itu.
"Aku lelaki misterius penuh pesona mengejutkan," ujar Sai bangga.
"Ayolah, semua lelaki sama saja. Mereka selalu mengaku terbaik tetapi kenyataannya nihil." Ino menyindir bagaikan ingin mengeluarkan keluh kesahnya yang telah ia tanam sedari dulu.
"Kau tak percaya? Mau coba berhubungan denganku?" tanya Sai seperti menantang.
Kini Ino yang tercenung harus menjawab apa.
***
"SAKURA!!" teriak Sasuke mencoba menyadarkan Sakura. Miris melihat Sakura yang kini tak sadarkan diri. Kini gadis itu dalam dekapan Sasuke. Ia berusaha membangunkan Sakura yang tubuhnya terus menerus mengeluarkan keringat dingin. Sasuke tahu bahwa Sakura memiliki nyctophobia atau yang sering disebut fobia kegelapan.
Sasuke mengendong Sakura ala bridal style dan mengeluarkannya dari gudang. Ia harus cepat menyelamatkan Sakura. Dengan langkah terburu-buru Sasuke melewati para murid yang memperhatikannya. Walau bingkai pintu UKS telah kelihatan di ujung lorong ia masih terlihat panik bagaikan perjalanan menyelamatkan gadis dalam dekapannya amatlah jauh dan sulit di jangkau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Destiny
FanfictionBagaikan mimpi buruk di siang bolong ketika tiba-tiba kalian dipanggil 'mama' oleh seseorang yang tak dikenal. Lebih parahnya ia mengaku anak masa depan kalian bersama dengan musuh yang dulunya sahabat karib kalian. Naruto © Masashi Kishimoto Story...