Ketika ia menghilang seluruh duniaku ikut menghilang bersamanya.
_________Tap ... Tap ...
Terdengar derit dari sepatu Sakura yang menggema di lobi rumah sakit. Ia berlarian hingga menabrak beberapa pengunjung di sana.
Brakkk
"Di mana kamar pasien bernama Uchiha Sasuke?" tanya sembari menggebrak meja resepsionis.
"Sabarlah nona, akan saya cari terlebih dulu nama pasien itu di data." Seorang suster yang bekerja di balik meja membuka komputernya mencari data pasien hari ini.
Ino berhasil mengejar ketertinggalannya. Ia memegang pundak Sakura perlahan hingga sang empu menoleh kepadanya.
"Tenangkan dirimu Saki," ucap Ino lembut.
Napas Sakura naik turun tak beraturan. Ia mencoba mengontrol emosinya.
"Pasien bernama Uchiha Sasuke masih berada di ruang UGD," kata suster di depan mereka yang telah menemukan keberadaan Sasuke. Mendengar perkataan yang telah di tunggu-tunggunya sedari tadi, Sakura langsung berlari mencari letak keberadaan ruang UGD.
"Nona tolong untuk tidak berlari di koridor," teriak suster itu lagi.
Melihat tingkah Sakura yang membuat masalah, Ino hanya bisa menunduk dan memohon maaf kepada suster tersebut. Gadis itu pun menyusul Sakura dengan berjalan cepat. Entah bencana apa yang akan dibuat Sakura nanti. Semoga saja ia tak berbuat ulah.
***
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya sarkastik gadis berambut merah darah yang berdiri di depan pintu UGD.
Sakura terpaku menatap gadis yang memandangnya tak suka.
"Kami ingin melihat keadaan Sasuke," sahut Ino di belakang Sakura. "Kau seperti ibunya saja Karin," tambahnya membalas tatapan gadis itu.
"Apa peduli kalian kepada Sasuke, kau bisa tanya kepada sahabatmu itu akan perlakuannya selama ini." Karin membalas ucapan Ino dan memandang Sakura sinis.
"Berhentilah mencari gara-gara Karin, ingatlah kau sekarang ada di mana." Ino mencoba memperingatkan.
"Kalian tak diterima di sini!!" Karin tampak terpancing.
"Apa hak mu mengusir kami?" Ino bertanya dengan nada kasar.
"DIAM LAH!!!" bentak Sakura yang terpancing emosi. Ia terlalu muak untuk berdebat saat ini sedangkan sahabatnya sedang terbaring di balik pintu kaca itu.
Ino dan Karin spechless mendengar bentakan dari seorang gadis Haruno yang dikenal akan lemah lembutnya.
"Kalian mempeributkan hal yang tak berguna saat ini sedangkan Sasuke di dalam sana sedang mempertaruhkan nyawanya, apa yang kalian pikirkan hah?" Sakura telah berada di ambang batasnya.
Ino dan Karin terpaku dan menunduk dalam. Sakura hanya menggeleng lemah dan mendekati pintu kaca yang tertutup rapat di sana. Ia menatap nanar ke dalam ruangan yang tak terlihat apa yang ada di dalamnya. Terasa dingin pintu itu bagaikan waktu yang terasa membeku saat ini. Jelas ketakutan tersirat di wajah Sakura, ia takut akan kejadian yang tak diinginkan membayang di otaknya. Bagaikan seperti fatamorgana yang berada di pelupuk matanya yang terus menempel bayangan akan kepergian Sasuke. Ino berusaha menenangkan Sakura dengan merangkulnya dan mengajak gadis itu untuk duduk di bangku tunggu tepat di sebelah pintu UGD. Sakura mendekap tubuhnya yang menggigil akibat basah oleh hujan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Destiny
FanfictionBagaikan mimpi buruk di siang bolong ketika tiba-tiba kalian dipanggil 'mama' oleh seseorang yang tak dikenal. Lebih parahnya ia mengaku anak masa depan kalian bersama dengan musuh yang dulunya sahabat karib kalian. Naruto © Masashi Kishimoto Story...