APP - 15

53K 4.7K 1.7K
                                    

Assasin - Au/Ra (Coba sambil dengerin itu ya atau ke playlist spotify A-noona)

+++

Terlalu tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Rentetan kejadian yang terjadi beberapa hari lalu seakan hanya tontonan sore yang menghiasi layar kaca yang kadang membosankan atau sampai membuat reaksi berlebihan pada urat-urat leher yang terlihat akibat mengebu, namun kemudian terlupakan seiring dunia nyata selalu dapat memusingkan kepala. Atau mungkin menyerupai asap yang mengepul sampai membuat sesak namun pada akhirnya hilang tak tersisa. Sungguh perasaan Kim Taeri dan sikap Park Jimin yang keduanya membuat sebuah perubahan besar harusnya sama sekali tidak semudah itu dilupakan.

Taeri jatuh cinta pada sahabatnya sendiri yang kadang dia sendiri tak bisa percaya itu terjadi, terlebih mengingat bagaimana dia sempat menjadi tolol karena Park Jimin sialan si kasanova yang melalang buana dari satu tubuh wanita ke tubuh lainnya.

Park Jimin yang mendeklarkan dirinya sebagai pria cerdas di mana semua rencananya sempurna, sikap dan keputusan yang dia ambil adalah yang paling tepat, maka tidak memiliki hubungan ikatan emosional dengan wanita adalah yang terbaik, malah menantang Taeri dengan perasaannya yang ingin mengekang wanita itu.

Suami-istri yang hanya menikah berdasarkan perjanjian itu tahu jelas apa yang terjadi kepada mereka. Bahkan sedari awal yakin bahwa tidak akan ada perasaan emosional kuat yang mengikat. Kenyataannya memang tidak ada kecuali Taeri yang jatuh cinta dan kemudian patah hati dengan begitu cepat, tetapi tidak sampai sulit melupakan. Kim Taeri bersyukur bahwa dia sadar sebelum terlambat, terjatuh lebih dalam pada Park Jimin. Dia jelas masih menyukai Jimin, tetapi tidak dengan dibuat bodoh. Mereka berdua juga tahu bahwa Jimin menyukai Taeri dengan caranya sendiri. Cara yang menurut Taeri begitu kurang ajar. Jimin menganggap dirinya adalah yang paling pantas sebagai pasangan karena terlihat luar biasa dari luar jika bersama (yang ini mungkin Taeri masih bisa terima), tetapi tidak dengan bagaimana Jimin selalu ingin menyetubuhinya. Taeri tahu banyak sekali pria yang menginginkan itu, membayangkan dia akan menjadi teman tidur setiap menonton bagaimana dirinya di dalam drama, tetapi Jimin mendapati tempat khusus yang dia tidak suka—benci—mengingat bagaimana jelas Taeri menyukai Jimin lebih dari itu.

Entah memang karena kedua orang itu pandai sekali mengontrol diri atau terbiasa menggunakan topeng dan bersandiwara hingga mereka dapat melanjutkan hidup (keseharian) mereka seperti biasa. Benar-benar seolah tak terjadi apa-apa. Mungkin jawabannya adalah keduanya, karena jika tidak, mereka tidak akan menikah. Park Jimin tak akan memilih Taeri menjadi patnernya. Dia memilih Taeri karena tahu jelas bagaimana kemampuan wanita itu. Mata Jimin melirik Taeri yang berada tidak jauh darinya, tepat di meja makan sedang mencondongkan tubuh bersandar pada meja makan sambil mengunyah buah pir. Jimin berusaha tidak peduli dan tetap duduk di ruang tengah sambil memainkan ponselnya.

'Ok, drama baru yang diperankan Taeri akan tayang. Drama pertama setelah pengumuman pernikahannya.' Sejujurnya Jimin khawatir akan respon khalayak mengingat sekalipun Kim Taeri terlihat kuat atau bahkan terang-terangan merespon sesuatu yang tidak disukai—komentar jahat—nyatanya dia tahu jelas bagaimana Taeri akan merasa frustasi. Kim Taeri itu sentimental dan tidak dapat dibohongi apa yang orang katakan tentang dia kerap membuatnya pusing sendiri. Jimin ingat jelas bagaimana Taeri selalu ingin terlihat sempurna di depan khalayak sejak masih sekolah dulu. Belajar mati-matian untuk peringkat tinggi, mematuhi peraturan tanpa terkecuali, sekalipun dia dan Taehyung tahu kalau Taeri selalu cerdik mendapatkan celah. Wanita itu senang mengontrol sesuatu terutama dirinya sendiri.

Semakin lama membaca respon orang-orang, Jimin semakin merasa jemawa sendiri. Isinya adalah bagaimana kemampuan akting Taeri yang selalu mumpuni dan tidak pernah mengecewakan sekalipun kadang mereka kesal dengan sikap Taeri. Sebagai teman, Jimin selalu ingat saat-saat dia dan Taehyung akan bertepuk tangan dari belakang ketika Tari habis menjatuhkan harga diri pria di sekolah yang terang-terangan berusaha melecehkan siswi lainnya. Dan sekarang, walaupun terasa cukup aneh, dia menyukai itu sebagai seorang suami. Belum lagi nama dia juga ikut tercantum. Persis seperti yang dia pikirkan bahwa Park Jimin dan Kim Taeri adalah kombinasi sempurna. Senyuman angkuh terukir melihat isi komentarnya.

A Perfect Plan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang