APP - 24

47.9K 4.4K 2.1K
                                    

Semua jadi terasa berbeda. Ada canggung yang menyelimuti. Ada kalut yang mengepul di setiap kepala yang berusaha mencari-cari pengalihan seolah tidak terjadi apa-apa. Seolah dalam dirinya tidak meraung dan memaki bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Mereka semua sama-sama sada bahwa ada yang tidak beres tetapi tidak tahu bagaimana mengakhirinya atau bahkan untuk sekadar mengakuinya. Mereka bukan mencari penyelesaian yang berujung hal baik, mereka hanya ingin terlihat baik-baik saja dan nyatanya tidak.

Sulit untuk tidak bertatap muka ketika berada dalam satu atap. Sekalipun rumah yang ditempati Jimin, Taeri dan Jungkook cukup besar dan mereka kerap berkutat dengan kesibukan masing-masing di luar, tetapi ada saat-saat tertentu akan saling bersitatap. Hal itu sulit dihindari sekalipun Kim Taeri telah berusaha setengah mati. Setiap dia kembali ke rumah rasa waswas menyelimuti, melirik ke segela arah memastikan bahwa tidak akan bertemu. Tetapi bagaimanapun mereka pasti bertemu seperti saat ini di ruang tengah. Pusat dari segala ruangan di seluruh bagian rumah. Taeri merutuki diri karena pasti sangat terlihat ketika matanya dan Jungkook bertemu kemudian dia langsung membuang muka buru-buru. Bersikap seolah tidak melihat atau tidak peduli—tidak pula menyadari keberadaannya—padahal jelas mereka saling bertatapan.

Jungkook baru saja ingin membuka mulut dan menyapa, tetapi Taeri sudah berlalu pergi. Rasanya sakit. Perlahan raut wajahnya berubah menjadi senyuman miris. Mungkin dia salah berbicara. Harusnya dia tidak banyak omong dan tetap dia menyimpan perasaannya. Padahal yang dia inginkan hanyalah melihat Taeri tersenyum. Berusaha keras untuk wanita itu agar tidak bersedih dan terluka. Tidak lebih. Tidak memaksakan perasaannya sama sekali.

Sementara Kim Taeri memang sengaja menjauhi Jungkook. Mendapatkan perlakuan begitu lembut dari Jungkook membuatnya merasa bahwa lemah tidak masalah. Rasanya seperti ingin berbaring nyaman pada lengan yang memeluk itu. Ingin disenandungkan pujian-pujian dan kata manis. Ingin berlindung.

Namun Taeri menolak. Takut terlena dan lupa rasanya memijak dengan kaki sendiri. Bergantung dan berlindung sampai kehilangan dirinya sendiri. Tetapi yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana keinginan Jungkook yang cukup mengejutkannya. Taeri tahu rasanya terluka dan bersama Jungkook hanya akan semakin membuat pria itu terluka. Jelas dia tidak membalas perasaan Jungkok, akan sangat tidak tahu diri kalau dia tetap memanfaatkan adik dari suaminya itu.

Taeri segera melangkahkan kaki keluar dari rumah dan memakai salah satu mobil milik Jimin yang ada di garasi. Melaju cepat menyetir sendiri keluar dari gerbang. Sekarang dia harus pusing memikirkan tujuannya karena sebenarnya dia tidak berniat ke manapun. Pergi seorang diri memang tidak masalah ketika memiliki tujuan, tetapi Taeri untuk berpikir saja saat ini terlalu pusing. Mengapa waktunya harus bersamaan dengan dia tak memiliki jadwal syuting sama sekali. Tidak mungkin dia berdiam di kamar terus-terusan tanpa keluar degan perasaan waswas karena Jungkook juga ada di rumah.

Saat-saat seperti ini dia langsung teringat teman dekatnya yang selalu ada ; Kim Taehyung. Taeri tahu jelas Taehyung menyukainya dan mungkin akan terdengar jahat ketika dia masih saja mencari Taehyung saat-saat seperti ini, tetapi setidaknya Taehyung dan Jungkook berbeda, Jungkook mengabaikan perasaannya dan menggantungkan kebahagiaan Taeri di atas segalanya, sementara Taehyung masih bersikeras mendapatkan Taeri dengan cara yang benar. Setidaknya Taeri bersama Taehyung tidak membuatnya merasa sejahat ketika bersama Jungkook. Taeri sendiri tidak pernah menyangka bahwa Jeon yang tempatnya melampiaskan gairah itu ternyata menyimpan perasaan sebesar itu padanya.

Selain itu, Taehyung adalah temannya. Entah perasaan cinta itu hadir sejak kapan, tetapi bagaimanapun mereka adalah teman. Semburat senyum terukir di bibir Taeri dan langsung menghubungi pemuda itu. Seperti biasanya, Taehyung mengangkat dengan begitu cepat.

A Perfect Plan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang