Kejutan untuk Aveyours! Tadinya mau aku bikin buat yang punya novelnya aja, tetapi ya buat semua aja dulu. Lagi kangen hubungan mereka. :') Silakan membaca, kalau suka beri dukungan dengan memencet tombol bintang dan meninggalkan komentar!
+++
"Tuan Ryu Jimin, ini adalah beberapa berkas yang harus anda tanda tangani," ujar seorang wanita yang merupakan karyawan perusahaan miliknya.
Jimin yang baru saja datang, langsung berjalan dan mengambil pena yang disodorkan, lalu segera menanda tangani berkasnya. Sekarang pukul tujuh malam. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam rumah kecuali bibi pengurus dan satpam yang memang menjaga dan mempersilakan sekertarisnya masuk. "Istriku ada di mana?" tanya Jimin.
Wanita yang baru beberapa minggu menjabat sebagai sekertaris terdiam sebentar karena bingung. Jelas dia bukan penghuni rumah ini dan keberadaannya baru sekitar lima belas menit karena menunggu Jimin yang meminta dia datang ke rumah. Itupun dia masih harus menunggu sebab pria itu tidak ada di rumah. Sejujurnya sempat menimbulkan pertanyaan, tetapi merasa itu bukan urusannya. Gaji besar saja sudah cukup. Walaupun penasaranan mengingat semua orang tahu bahwa istri seorang Ryu Jimin adalah Kim Taeri, aktris terkenal. Ia sering menonton dramanya. Bisa dibilang penggemarnya, kalau Taeri dari tadi menunjukan batang hdungnya, mungkin dia sudah meminta foto bersama.
Sekertaris itu menggeleng bingung. Entah mengapa dia merasakan ada hawa yang aneh terlebih meihat tatapan Jimin yang biasanya bersahabat itu langsung mengintimidasi.
"Ya sudah, kalau urusannya sudah selesai, kau bisa segera pulang." Jimin menunjuk ke supir perusahaan yang sudah berdiri menunggu dengan rahang tegasnya.
Tidak membiarkan wanita itu mengatakan apapun, Jimin sudah berjalan berlalu sambil melepas jaketnya. Meletakan asal di sofa ruang tengah sambil merenggangkan dasinya. Mengatur napas yang kelelahan, menyesakan bersamaan dengan kepalanya yang seperti ingin meledak. Pendingin ruangan menyala tetapi ia merasakan asap mengepul dari kepalanya.
Terdengar suara dari kolam renang yang berada di dalam ruangan, Jimin langsung menoleh dan bisa menebak bahwa itu adalah adik tirinya, Ryu Jeongoo. Pikirannya tidak bisa berhenti di sana dan memikirkan ini itu, penuh spekulasi. Singkatnya, Jimin tertawa remeh membayangkan bahwa Taeri dan Jeongoo mungkin sekarang sedang bercinta di kolam renang.
Awalnya berusaha mengabaikan, namun mustahil. Sulit. Entah apa yang merasukinya, Jimin segera bangkit dari sofa dengan dasi masih tergantung di kerah kemeja putihnya yang dimasukan ked ala celana, tetapi sudah berantakan seolah ada tangan nakal yang melakukan dengan sengaja dan menggoda
Langkah Jimin mengebu. Napasnya berpacu seolah sedang ingin menangkap basah perselingkuhan istrinya, yang kenyataannya tidak ada hal semacam itu dalam hubungan mereka. Mereka berdua bersama hanya karena sebuah kontrak dan rencana untuk mendapatkan yang diinginkan. Saling memanfaatkan.
Mungkin Jimin akan berakhir menjadi badut sirkus yang terlihat tolol. Persis seperti yang biasanya diharapkan Kim Taeri.
"Kim Taeri, bukankah seharusnya kau—" kalimat Jimin berhenti melihat bahwa satu-satunya yang ada di kolam renang adalah Ryu Jeongoo, adik tirinya dengan celana pendek renang basah dan pakaian atas terbuka.
Jeongoo yang masih berada di dalam kolam renang, membuka kaca matanya sambil mengais udara sebanyak-banyaknya, lalu menatap Jimin seolah dia sangat aneh. Persis seperti yang diperkirakan Jimin, dia berubah menjadi badut sirkus keliling.
"Di mana noona?" tanya Jeongoo bingung seraya keluar dari kolam renang dengan tubuh basah, airnya mengucur ke lantai.
"Di sini," jawab Taeri yang sudah berada tidak jauh dari Jimin, berjalan masuk ke kolam renang yang berada di dalam ruangan tersebut. Kedua pria yang memang menaruh hati pada Taeri, serempak menoleh. Dagu yang dinaikan, sepatu hak tinggi, pakaian elegan yang pasti mahal. Dalaman brallete berenda berwarna hitam, ditutupi oleh blazer YSL sama seperti celana yang Taeri kenakan, tetapi tidak menutupi belahan dada wanita itu. Belum lagi leher jenjang yang seksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Plan ✓
Romansa[ SUDAH DITERBITKAN TERSEDIA DI TOKO BUKU DENGAN VERSI LEBIH LENGKAP, SERU DAN BERBEDA ] Aku tidak pernah mengerti mengapa gelas-gelas alkohol itu selalu habis namun tidak merusak sedikitpun isi otak Park Jimin. Masih saja pintar, licik dan bajingan...