"Halo Yo? Ada apa?" Tanyanya
"Polisi gagal nangkep Rey, Yan"
"Shit!"
***
Keesokan harinya semua sudah kembali seperti sedia kala, berbeda dengan Karin yang hari itu entah kemana, dia sama sekali tidak terlihat di sekolah.
Fatma tidak tau kenapa Karin tidak sekolah hari ini, ponselnya pun sama sekali tidak bisa di hubungi. Saat ini Fatma sedang berada di kantin menghabiskan waktu istirahat nya seorang diri.
Sebenarnya Fatma tidak suka sendirian seperti sekarang itu membuat nya kurang percaya diri, namun karna satu satunya teman yang dia miliki itu tidak sekolah hari ini, mau tidak mau Fatma pun harus belajar percaya diri.
Tiba tiba saja Raihan dan Stivo melintasi kantin, seperti sedang terburu buru. Apa yang terjadi? Fatma ingin tau tapi sepertinya Raihan tidak mungkin memberitahunya.
Disisi lain Karin tampak jengah melihat pria di depannya terus menerus mondar mandir sambil berpikir. Sementara tangannya mengaktifkan ponsel yang sengaja dia matikan sejak pagi tadi.
"Lo kenapa sih bang? Pala gue pusing liatnya. Diem napa" protes Karin yang sedang berbaring di ranjangnya
"Gue lagi mikirin sesuatu buat ngancurin si Rey. Lo bukannya bantuin malah enak enakan tiduran gitu"
"Yee gue kan lagi gak enak badan makanya tiduran.. " ucap Karin membela diri.
"Btw gimana usaha lo deketin si Rey?"
"Gak tau bang, gue udah berusaha deketin dia. Tapi masih belum kelihatan hasilnya," ucap Karin
Di tengah tengah keheningan tiba tiba ponsel Karin bergetar pendek, menandakan adanya pesan masuk.
Tak menunggu lama Karin pun meraih ponselnya dan melihat satu pesan yang ternyata dari Raihan.
"Dari Rey bang.." ucapnya saat melihat tatapan kepo Kalvian.
"Apa katanya?"
"Dia nanya kenapa gue bolos hari ini"
"It's good.. ada kemajuan berarti" ucap Kalvian tersenyum puas.
Karin pun membalas Raihan sejujurnya, dan Raihan kembali membalas.
Gue ke kontrakan lo sekarang
-RaihanKarin tiba tiba terlonjak di tempatnya, hingga kakinya tersandung selimut membuat nya terjatuh ke lantai dan menimbulkan bunyi
GUBRAK
Yang cukup keras memecahkan keheningan disiang hari. Disusul suara tawa menggelegar memenuhi ruangan.
"Diem bangsat!" Kesal Karin melihat Kalvian terbahak bahak dengan kejamnya tanpa ada niatan untuk menolong sama sekali.
"Lagian, lo kenapa sih de? Bisa sampe shock gitu" ucap Kalvian disisa sisa tawanya.
"Sialan! RAIHAN MAU KE KONTRAKAN GUE BANG, CEPET ANTERIN GUE KESANA SEKARANG!" teriak Karin membuat Kalvian menghentikan tawanya seketika.
"Eh bangke! Ngomong kek daritadi, yodah sana lo siap siap dandan yang mengenaskan, biar makin menjiwai, gue mau panasin mobil dulu" ucap Kalvian
"Gue emang sakit beneran Bang..." Gemas Karin
"Eh iya juga.. yodah gak usah mandi deh, udah kek gitu aja" ucap Kalvian segera menarik Karin keluar.
"Anjir seriusan gak boleh mandi gue!" Gerutu Karin yang tak di gubris sama sekali oleh Kalvian
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake Up!
Teen FictionSeperti daun daun yang terjatuh karna angin musim gugur.. Bukan untuk berakhir sia sia di tanah, melainkan untuk tumbuh menjadi pohon yang baru Begitulah kehidupan.. *** Jadwal update random Jadi pantau saja terus ok?