8. Pernyataan

189 26 54
                                    

Warning ++
Jangan lupa vote dan comment😊

***

Hari minggu di kediaman Ayra,cuaca yang sangat cerah untuk pergi hanya sekedar jalan kaki di sekitar rumah. Tapi, Ayra memilih untuk berdiam diri di rumah lagi pula sekarang di rumah tidak sepi karena ada Erlio yang suka ganggu Ayra dan membuat rumah seakan bernyawa.

Ayra berbaring di kursi panjang deket kolam berenang,dia menggunakan celana pendek dengan atasan kaos berwarna pink kebesaran membuat celana pendeknya ketutupan,rambut nya di gerai indah. Ayra memainkan ponsel nya dengan sangat asik tanpa menghiraukan seorang cowo yang tengah memperhatikan nya dengan sangat serius. Cowo itu Erlio musuh Ayra yang berhasil tinggal satu atap sama Ayra.

Erlio yang tengah duduk di kursi roda itu menghampiri Ayra yang masih fokus ke ponselnya. Ayra yang sadar langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Erlio yang tengah menatapnya datar.

"Apa?tanya Ayra sinis dan menyimpan ponsel nya di meja di samping kursi

Erlio menghela nafas kasar dan menatap Ayra tajam.

"Jangan natap gue gitu kalau gak mau gue usir"ucap Ayra kesal

Erlio baru menyadari kalau Ayra itu,kalau lagi marah kelihatan menggemaskan sekali,dia menyembunyikan senyuman nya dengan mempertahankan wajah datarnya.

"Lo mau apa kesini?kalau mau ganggu gue,mendingan lo pergi deh"ucap Ayra kesal karena sedari tadi Erlio hanya menatap nya tanpa berucap sama sekali.

Erlio tiba-tiba bangkit dari kursi roda Nya dan berjalan dengan santai kerah Ayra yang tengah mentapnya dengan kaget dan langsung duduk di ujung kursi dekat kaki Ayra yang tidak terbungkus apapun.

"Kaki gue udah sembuh dan tangan gue lumayan"ucap Erlio seakan tau apa yang di pikirkan Ayra.

Ayra memperbaiki posisinya jadi duduk bersila."bagus deh jadi lo bisa cepet-cepet keluar dari rumah gue"ucap Ayra sambil melipat kedua tangan nya di dada.

Erlio tersenyum sinis dengan pandangan tidak lepas dari Ayra."gue bakal terus tinggal disini sampai kapanpun"jawab Erlio santai menghiraukan tatapan tidak percaya nya Ayra.

"Perjanjian nya lo harus keluar dari rumah gue sampai pulih"ucap Ayra kesal

"Dan sekarang gue belum pulih"jawab Erlio santai sambil mengambil jus mangga milik Ayra yang ada di meja dan tanpa permisi dia langsung meminumnya.

Ayra melotot tidak percaya Erlio meminum jus mangga nya yang tinggal setengah terus menghabisikan nya, tanpa sadar Ayra memegang bibir nya.

"Kenapa?tanya Erlio sambil menaruh gelas yang sudah kosong ke atas meja

Ayra menggertak kan giginya kesal."lo seenaknya minum jus gue"kesal Ayra

"Haus gue lihat lo"jawab Erlio menggoda

Ayra langsung melotot " lo tau berarti secara tidak langsung lo sama gue ciuman,huhu ciuman perama gue udah di ambil"ucap Ayra memegangi bibir nya.

Erlio menatap Bingung"gue gak cium lo"ucap Erlio

"Ah lo mah bego, lo pake sedotan yang sama gue pake buat minum otomatis kita ciuman secara tidak langsung"jawab Ayra kesal

Erlio terkekeh melihat ekspresi jijik dari Ayra" haha mending langsung gimana?tanya Erlio menggoda

"Mesum"jawab Ayra melipat kedua tangan nya di dada

Tawa Erlio semakin kencang melihat Ayra yang memasang wajah jijik sekaligus kesal dengan wajah yang sudah memerah. Erlio baru kali ini tertawa lepas dan sangat menenangkan.

ERLIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang