13. Mengungkapkan Kebenaran

149 26 29
                                    

Ayra lagi makan siang bersama kedua sahabatnya,namun tiba-tiba seorang cewe menghampiri nya dan menyuruh nya untuk ke ruang kepala sekolah.

Ayra menebak mungkin Esa udah bertindak mengenai masalah foto itu.

"Ra mau kita temenin?tanya Dinda sedikit khawatir dan juga mungkin nanti dia bisa bantu dengan menjadi saksi dengan bukti yang dia pegang.

"Boleh"jawab Ayra santai dan berjalan mendahului kedua sahabatnya.

Perasaan Ayra tentu gugup untuk mengungkapkan kebenaran.

Ayra dan kedua sahabatnya sampai di ruang kepala sekolah,ternyata di dalam sudah ada kepala sekolah,guru Bk,Esa dan juga Gladis dan kedua sahabatnya.

Sebelum masuk ruangan Ayra menghela nafas pelan untuk menenangkan perasaannya.

"Permisi"ucap Ayra sebelum masuk kedalam dengan kedua sahabatnya di belakang.

"Masuk nak"titan pak Wisnu sang kepala sekolah

Ayra dan kedua sahabatnya pun masuk. Gladis dan kedua sahabatnya menatap kearah Ayra dengan tatapan kesal bercampur marah.

"Kamu pasti tau kan alasan kamu dipanggil?tanya pak Wisnu

"Iya pak,kasus yang foto itu kan"jawab Ayra

"Begini Ayra, Esa sudah cerita ke saya kalau orang yang sudah menyebarkan foto itu adalah Gladis dan teman-teman nya,benar itu Ayra?tanya pak Wisnu mengklarifikasi informasi yang dia dapat.

"Iya pak semua itu benar,kalau Gladis dan teman-teman nya yang sudah menyebarkan foto itu"jawab Ayra sedikit santai

"Apakah kamu yakin?tanya Guru Bk yang bernama Ibu Nisa

"Saya gak mungkin asal tuduh,karena saya punya buktinya"jawab Ayra sedikit kesal dengan Ibu Nisa yang tidak mempercayainya.

"Ra kamu jangan fitnah,apa kamu lihat sendiri aku dan temen-temen aku yang nyebarin foto kamu?enggak kan"ucap Gladis berusaha tetap tenang

Ayra memutar bola matanya malas,dalam hati dia bergumam Gladis pintar sekali berakting?

"Saya emang gak lihat dengan mata kepala saya sendiri dia nyebarin foto itu,tapi saya punya bukti yang bisa membenarkan kalau mereka yang sudah nyebarin foto itu"jawab Ayra lantang

"Dan satu lagi pak,bu, foto itu bukan saya, itu hanya foto editan"lanjut Ayra

"Baik,kalau kalian punya bukti coba mana bukti nya?tanya Pak Wisnu

Dinda mengeluarkan ponsel nya dari saku baju nya dan memutarkan rekaman percakapan antara Mitha dan Alena.

Semua orang kaget tapi berusaha untuk menyembunyikan kekagetan nya dengan ekspresi biasa saja.

"Ini buktinya...apa kalian masih mau menyangkal bukti ini?tanya Dinda yang sedari tadi hanya diam

"Apa bapak percaya suara itu suara dari Mitha dan Alena?tanya Gladis tenang

"Jelas sekali ini suara mereka berdua,aku sama Dinda lihat sendiri mereka ngomong ini di toilet"ucap Tania berusaha  mencoba meyakinkan

"Maaf pak sebelum nya,menurut saya itu belum cukup untuk membuktikan kalau suara itu milik Mitha dan Alena,karena nada suara nya juga sedikit berbeda dan juga bahasanya yang sangat kasar, itu tidak mencerminkan mereka berdua...bisa jadi kan suara itu editan yang di buat mereka bertiga untuk menjatuhkan Gladis dan teman-teman nya"ucap Ibu Nisa memberi pendapat.

Ayra,Dinda,Tania dan Esa tentu kaget dengan pendapat dari Ibu Nisa yang menurut mereka mengada-ngada.

"Bu kami tidak mengedit apapun,itu murni suara dari Mitha dan Alena ini faktanya"ucap Dinda kesal

ERLIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang