29. Pahit manis

116 17 7
                                    

Minggu pagi yang cerah untuk berolahraga hanya sekedar lari kecil keliling komplek.

Seperti yang dilakukan Ayra saat ini, dia tengah berlari mengelilingi komplek perumahan nya. Bukan cuma Ayra yang sedang berolahraga banyak orang juga yang dengan penuh suka cita sedang berolahraga.

Ayra menduduki bangku taman yang kosong sambil melihat ke sekeliling orang yang sedang berolahraga.

Seketika bibirnya naik keatas ketika melihat salah satu temannya yaitu Dinda juga sedang berolahraga.

"Wih Ayra"panggil Dinda sambil berlari kearah nya

"Tumben olahraga, biasanya juga masih molor jam segini?tanya Dinda di sertai ledekan di akhirnya.

Ayra memukul pelan lengan Dinda

"Rebahan salah, olahraga salah, mau Lo apa sih?hah?tanya Ayra kesal

"Haha sabar dong ibu negara"jawab Dinda sambil nyengir

"Au ah dark"kesal Ayra

"Yeh baperan ih"ledek Dinda

"BODO"jawab Ayra

"Ay"panggil seseorang sehingga membuat Ayra dan Dinda menoleh ke sumber suara.

"Hmm.. kayak nya gua harus pergi.. gue duluan ya Ra,bay"ucap Dinda seakan mengerti situasi saat ini.

Setelah kepergian Dinda orang tersebut duduk di samping Ayra tempat tadi Dinda duduk.

"Semalam handphone kamu gak aktif kenapa?aku telepon soalnya"tanya orang tersebut. Yang pasti sudah bisa kalian tebak siapa orang tersebut.

"Handphone aku mati, lupa di charger.."jawab Ayra"kamu gak marahkan Lio sama aku? lanjutnya

Erlio menghela nafas berat, dan menatap Ayra tepat dimata.

"Kamu gak bohong kan sama aku?tanya Erlio belum puas dengan jawaban Ayra.

"Ngapain juga aku harus bohong sih, aneh deh kamu,haha"jawab Ayra canggung

"Aku serius ay jangan kamu anggap ini candaan"ucap Erlio sedikit kesal

"Aku juga serius Erlio, handphone aku mati semalam gak sempat di chargee"jawab Ayra

"Terus kenapa gak langsung charger handphone kamunya?tanya Erlio

"Aku lagi keluar dan gak bawa chargeran"jawab Ayra apa adanya

Setelah pulang dari restoran sama Esa, handphone Ayra langsung mati total.

"Malam Minggu keluar sama siapa?tanya Erlio.. berharap Ayra jujur.

Ayra mencoba mencari alasan dia tidak mungkin bilang kalau dia pergi jalan sama Esa, bisa-bisa Erlio ngamuk dan ngehajar Esa.

"Sendiri, ke mini Market beli cemilan buat nonton drakor"jawab Ayra akhirnya.

Erlio tersenyum kecut dengan jawaban bohong dari Ayra.

"Kenapa gak minta anter sama aku?tanya Erlio

"Hmm.. bukannya kamu yang bilang sendiri kita bakal ketemu 1 Minggu lagi sampai urusan kamu selesai"jawab Ayra mengingat pesan yang Erlio kirimkan waktu itu" aku gak mau ganggu kamu" lanjutnya.

"Ay"panggil Erlio sambil memegang kedua tangan Ayra, matanya fokus menatap Ayra dengan pandangan sulit diartikan oleh Ayra.

"Apapun yang terjadi aku harap kamu bakal terbuka sama aku"ucap Erlio sambil tersenyum tulus kearah Ayra "ya sayang"lanjutnya sambil mengusap kepala Ayra lembut setelah itu Erlio mengecup kening Ayra cukup lama.

ERLIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang