39. Jalan

123 13 3
                                    

Hari ini Ayra sama Erlio mau jalan, itung-itung mengobati rasa kangen satu sama lain. Tetapi mereka tidak hanya berdua melainkan Zarra teman Erlio juga ikut.

Jujur saja sebenarnya Ayra risih kalau Zarra ikut, tapi mau gimana lagi Ayra tidak mau egois dan membuat Erlio merasa tidak enak kalau Zarra tidak ikut.

Didalam mobil suasana cukup hening belum ada siapapun yang memulai obrolan sampai akhirnya Zarra yang bertanya ke Ayra dan Erlio.

"Kalian udah lama ya pacaran?tanya Zarra yang kini tengah duduk di kursi belakang.

"Iya, hampir 3 tahun"jawab Erlio sambil terus fokus menyetir.

"Kamu beruntung banget dapet cowok kayak Erlio, Ra"ucap Zarra

Ayra yang mendengar ucapan Zarra barusan hanya tersenyum canggung.

"Udah ganteng, baik, perhatian lagi"lanjut Zarra

Erlio melihat sedikit kearah Ayra yang kini tengah memainkan ujung bajunya, kebiasaan Ayra ketika dia sedang tidak nyaman, dengan segera Erlio memegang tangan Ayra dengan lembut.

"Bukan Ayra yang beruntung dapet gue, tapi gue yang beruntung dapet Ayra"ucap Erlio dengan bangganya.

"Ko bisa gitu?tanya Zarra sedikit merasa kecewa dan penasaran.

"Cewe yang berhasil merubah kepribadian gue, Ayra cewe hebat yang gue kenal diantara banyaknya cewe diluar sana"jawab Erlio sambil tersenyum manis kearah Ayra.

"Gue bangga dan beruntung banget bisa dapet Ayra"lanjutnya

Zarra diam tidak tau lagi harus berbicara apa, sedangkan Ayra dia hanya tersenyum malu dan semburat merah muncul dipipinya.

Mobil yang ditumpangi Erlio, Ayra dan Zarra sampai di sebuah mall yang cukup besar di Jakarta.

Mereka bertiga turun dan langsung berjalan menelusuri Mall. Tangan Ayra dan Erlio terus saja bergandengan, sedangkan Zarra yang melihat itu hanya kesal sendiri.

"Eh lihat ke toko sepatu yu"ajak Zarra sambil menerobos ditengah-tengah Ayra dan Erlio.

Ayra dan Erlio tentu kaget dengan tindakan Zarra yang tiba-tiba.

"Ayo dong Lio, gue mau lihat-lihat sepatu disana"ucap Zarra manja sambil memegang tangan Erlio.

"Gimana ay?tanya Erlio kepada Ayra sambil melepaskan tangan Zarra.

Ayra hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ya udah kesana"jawab Erlio

Zarra antusias sampai-sampai memeluk Erlio.

"Lepas Zarra"ucap Erlio risih

"Sorry Lio gak sengaja"jawab Zarra

"Ayo ay"ucap Erlio sambil menggandeng tangan Ayra menuju toko sepatu yang diinginkan Zarra.

Zarra merenggut kesal ditinggalin begitu saja oleh Erlio dan Ayra.

"Lio ih tunggu"ucap Zarra kesal sambil berlari mengejar Erlio dan Ayra.

Zarra sibuk memilih dan mencoba berbagai sepatu, sedangkan Ayra memilih duduk disebuah kursi yang disediakan toko tersebut.

Erlio melihat Ayra sedikit lesu dan kurang bersemangat, biasanya kalau diajak belanja Ayra itu paling semangat.

"Sayang mau yang mana?pilih aja"ucap Erlio sambil mengelus rambut Ayra yang panjang.

"Sepatu aku masih bagus-bagus gak perlu beli"jawab Ayra sambil tersenyum tipis.

"Kalau ada yang kamu mau tinggal bilang sayang, aku pasti beliin"ucap Erlio

"Iya"jawab Ayra.

"Lio ini bagus gak?tanya Zarra tiba-tiba mengganggu Ayra dan Erlio.

ERLIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang