30. Posesif

148 18 6
                                    

Ayra mendudukan dirinya di ranjang sambil melihat-lihat apa yang dilakukan Erlio pada ponselnya.

Ayra melotot sempurna ketika melihat kontak dalam ponselnya hilang semua kecuali kontak milik Erlio sendiri.

"Ish apa-apan sih Erlio, hapus semua kontak gue"gerutu Ayra kesal

Bagaimana tidak kesal kontak yang lebih dari 400 hilang seketika dan hanya meninggalkan 1 kontak. Termasuk kontak papahnya juga hilang.

Ayra menelepon Erlio untuk mendengar apa alasan Erlio menghapus semua kontak nya.

Tidak lama menunggu panggilan langsung terhubung.

"Hallo"

"Kamu apa-apa an sih, hapus semua kontak aku?

"Aku gak mau kamu berhubungan dengan siapapun"

"Jangan egois deh, gak suka asli kamu kayak gini, terlalu posesif"

"Jangan berhubungan sama orang lain, kecuali aku"

Sambungan langsung terputus setelah Erlio bicara itu. Ayra jadi bingung sekaligus takut dengan sifat Erlio yang berubah tidak seperti biasanya.

Ayra menghela nafas kasar dan mulai membaringkan tubuhnya lemas, dia cape dengan apa yang terjadi hari ini.

***

Ayra memasuki kelasnya dengan lemas, dan suduk di bangku nya.

"Masukin nomor Lo sama yang lain"ucap Ayra menyodorkan ponselnya ke arah Tania.

"Lah bukan nya udah punya?tanya Tania bingung.

"Erlio hapus semua kontak gue, bahkan group-group juga dia hapus, masukin lagi gue ke group yang penting"jawab Ayra lemas

"Lah Lo sama dia lagi ada masalah?tanya Dinda ikut nimbrung

"Enggak lah, mana gue tau di jadi posesif gitu"jawab Ayra Sedikit ngegas.

"Buruan masukin semua ke handphone gue"ucap Ayra

Tania mengambil ponsel Ayra dan mulai sibuk memasukan nomor-nomor yang penting ke dalam ponsel Ayra.

Sedangkan Ayra dia malah tidur dengan melipat kedua tangannya di atas meja.

Di tempat lain ada Erlio yang tengah duduk dengan sambil memainkan ponselnya bosan, teman-temannya yang melihat itu jadi bingung sendiri ada yang aneh dengan Erlio.

"Lo ada masalah Er?tanya Yusuf kepo

Erlio dia tidak menjawab dan malah fokus ke ponselnya.

Yusuf dan Chaka saling lirik dan semakin bingung dengan Erlio.

Esa datang ke kelas dengan santai nya seakan tidak ada masalah apapun. Dia duduk di samping Martin.

"Lo tau sa, Erlio kenapa?tanya Martin dan hanya di balas dengan mengangkat bahu oleh Esa.

Erlio bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar kelas. Dia berjalan menuju dimana Ayra berada.

"Hey Erlio"panggil Lisa tiba-tiba ketika melihat Erlio berjalan melewati kelasnya.

Erlio berhenti dan melihat kearah Lisa yang tengah berlari kecil kearah nya.

"Muka Lo kusut banget, mau kemana sih?tanya Lisa

"Cari angin"jawab Erlio singkat

"Nih"ucap Lisa menyodorkan sebuah kertas

"Apa nih?tanya Erlio

"Undangan ultah gue buat Lo, jangan lupa datang bawa pasangan oke"jawab Lisa sambil pergi masuk lagi ke kelasnya.

Erlio mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan mencari Ayra.

Erlio memasuki kelas Ayra, kelas yang tadi nya rame sekarang jadi diam ketika melihat Erlio.

Erlio berjalan mendekati bangku Ayra., Dia belum menyadari kedatangan Erlio karena sedang tidur.

"Dia kenapa?tanya Erlio sambil menujuk Ayra dengan dagunya.

"Katanya dia gak suka Lo terlalu posesif sama dia"jawab Dinda ceplas-ceplos.

Erlio menghela nafas kasar dan duduk di bangku depan Ayra.

"Itu handphone nya Ayra?tanya Erlio ketika melihat ponsel yang di mainkan Tania.

"Iya"jawab Tania santai

"Sini"ucap Erlio merebut ponsel Ayra dari tangan Tania.

Erlio melihat-lihat ponsel Ayra dan menatap marah kearah Tania dan Dinda.

"Kalian berdua kalau mau aman jangan ikut campur"ucap Erlio penuh penekanan ketika melihat di dalam ponsel Ayra sudah ada beberapa kontak lagi.

" Er sikap Lo kayak gini buat Ayra gak nyaman sama Lo"ucap Tania tidak takut sama sekali

"Gue bilang jangan ikut campur urusan gue sama Ayra, Lo gak ada berhak apapun"jawab Erlio mencoba menahan emosinya saat berhadapan dengan seorang perempuan.

"Gue sahabat nya, dan gue gak mau sahabat gue sedih hanya karena cowo kayak Lo"jawab Tania sinis tidak terima dengan ucapan Erlio.

Erlio bangkit dari duduknya menatap Tania marah dan tangannya mengepal kuat.

"Apa?tantang Tania ikut berdiri dan menatap Erlio tajam.

"Udah Tan sabar"ucap Dinda menenangkan.

"Banci kayak dia gak bisa di sabarin Din, dia udah sering kayak gini sama Ayra"jawab Tania sambil menujuk Erlio.

Semua murid yang ada di kelas menatap kearah bangku Ayra dengan perasaan takut.

Rahang Erlio mengeras dan menatap Tania tajam, tangannya yang semula mengepal kini bebas melayang kearah Tania dan...

"PLAK"

Suara tamparan terdengar jelas di ruangan yang hening.

Ayra yang sedari tadi hanya pura-pura tidur semenjak kedatang Erlio akhirnya bangun dengan mata merah menahan amarah.

Tania memegangi pipinya yang nyeri akibat Tamparan Erlio yang kelewat kasar, sudut bibir Tania sobek sedikit sehingga mengeluarkan darah.

"Lo apa-apa an sih?tanya Ayra marah

"Din bawa Tania ke UKS biar Erlio gue yang urus"suruh Ayra dan Dinda langsung membawa Tania keluar dari kelas.

"Ikut gue"ucap Ayra menarik tangan Erlio kasar.

Dan sekarang mereka sudah berada di  belakang sekolah.

"Maksud Lo apa nampar Tania? tanya Ayra

"Gue gak suka ada orang yang sebut gue banci dan ikut campur urusan gue"jawab Erlio

"Haha... Sikap Lo yang kayak gini pantes di sebut banci"ucap Ayra sambil menunjuk dada Erlio setelah itu mendorong nya pelan.

"Gue kayak gini gara-gara Lo Ay"jawab Erlio mencoba sabar menghadapi Ayra, dia tidak mau terpancing emosi.

"Gara-gara gue?tanya Ayra sinis"Lo mikir Lio, Lo itu mudah emosi dan suka main tangan, dan gak Mandang itu cewe atau cowo"lanjutnya penuh emosi.

"Lo gak ngerti Ay"ucap Erlio sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Gue gak suka sikap Lo yang kayak cewe gini, Lo ketua BigCars gak pantes sikap Lo kayak gini"jawab Ayra

"Terus siapa yang pantes?Esa?iya?tanya Erlio

Ayra tidak menjawab dia hanya diam

"Lo diam berarti bener"ucap Erlio "dan sekarang gue tau apa alasan Lo sampai bohong kegue waktu malam Minggu kemarin"lanjutnya sambil meninggalkan Ayra yang masih diam sambil mencerna kata-kata Erlio.

***





Kayaknya aku sering update ya? Semoga kalian gak bosen deh,hehe



ERLIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang