20. Pipi

161 18 24
                                    

Istirahat pun tiba dan para penghuni kelas berlomba-lomba keluar kelas ada yang kekantin,ke lapang olahraga,dan masih ada juga yang betah dikelas.

Ayra dan kawan-kawan memilih untuk mencari makan yaitu dengan datang ke kantin.

"Kalian duduk manis aja disini,biar gue yang pesen"ucap Dinda

"Wih ada angin apa nih tumben?tanya Tania melihat kelakuan Dinda yang tidak biasa.

"Lagi baik gue,jadi kalian mau pesen apa?tanya Dinda

"Samain deh sama lo"jawab Ayra malas

"Oke, kalau lo Tan?tanya Dinda

"Hmmm..."guman Tania sambil menaruh telunjuk di dagu seperti orang berpikir

"Ah lama pesen sendiri"ucap Dinda sambil meninggalkan meja

"Ish DINDA"kesal Tania sambil berlari nyusul Dinda

Ayra sendiri cuma geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya itu.

Ayra memainkan ponsel nya untuk menghilangkannya rasa bosan. Tiba-tiba ada yang duduk di depannya dan ternyata itu Erlio.

Ayra mengalihkan pandangannya dari ponsel ke Erlio yang kini tengah tersenyum manis menampilkan gigi kelinci nya.

"Hai"sama Erlio

Ayra salting dia bingung harus bersikap seperti apa di depan Erlio dan Erlio menyadari itu sambil tertawa kecil.

"Eh...gue ambil pesanan dulu ya"ucap Ayra sambil mencoba berdiri namun sayang ditahan oleh Erlio.

"Sorry ay gue egois"ucap Erlio tiba-tiba

"Hmm bukan Lo yang egois disini,tapi gue"jawab Ayra menggeleng pelan

"Gue mau hubungan kita baik seperti semula"ucap Erlio sambil menatap Ayra sendu"gue sayang sama Lo Ay,dan gak mau kita musuhan"lanjutnya

Ayra tersenyum tipis sambil membalas tatapan Erlio

"Gue juga sayang sama Lo Lio"balas Ayra

"Jadi..."ucap Erlio menggantung

"Masa gue yang harus mulai duluan sih"jawab Ayra sensi dan itu membuat Erlio tertawa kecil gemas dengan Ayra.

"Oke.. Ayra Calista bersediakah kamu menerima cintanya Erlio Sultan Nugroho ini?tanya Erlio sambil memegang kedua tangan Ayra.

Ayra mengangguk kecil sebagai jawaban,tentu itu membuat Erlio senang, setelah penantian yang panjang dan di tolak berkali-kali akhirnya dia resmi juga bersama Ayra.

Tanpa disadari mereka berdua, ternyata teman-teman mereka berdua kecuali Esa menyaksikan pernyataan Erlio barusan yang tidak ada romantis-romantisnya.

***

"Hmmm Ayra"panggil Erlio genit

Mereka berdua sekarang berada diruang tamu milik Ayra, ceritanya pulang sekolah tadi langsung kerumah, katanya pengen tau rasanya berduaan sama pacar itu gimana sih rasanya?...

Maklum lah kan tadi pulangnya masing-masing gak barengan, karena Ayra masih belum mau diajak satu motor sama Erlio tau lah alasannya karena apa?

Ayra memasang wajah malas melihat tingkah laku Erlio yang berubah 90% setelah tadi siang resmi pacaran.

"Gak mau panggil Ayra ah sekarang mah mau nya panggil sayang aja,hehe"ucap Erlio sambil tertawa geli

"Asli ya.. Lo aneh tau gak?"ucap Ayra geli mendengar Erlio yang genit banget.

"Gak papa aneh kan ke kamu doang yang"jawab Erlio sambil menarik turunkan alisnya dan senyum genit.

"Jijiq jirr Lio"ucap Ayra kayak pengen muntah

"Sayang gak boleh kasar ya bicaranya"tegur Erlio lembut

Bukan nya tersentuh Ayra malah tambah jijiq

"Kalau sikap Lo kayak gini,mending kita putus aja deh jijiq gue"kesel Ayra

"Eh eh jangan dong,baru juga beberapa jam yang lalu jadian masa udah putus lagi"jawab Erlio cepat

"Makanya sikap nya biasa aja"ucap Ayra

"Oke yang"jawab Erlio"eh tapi sebutan sayang masih berlaku ya"lanjutnya

"Terserah Erlio saja"jawab Ayra malas

Erlio Langsung tersenyum penuh kemenangan mendengar jawab pasrah dari Ayra.

Setelah hampir 3 jam Erlio berada di rumah Ayra sekarang waktunya untuk pulang,karena ya udah mulai malam dan juga Ayra masih belum bisa ngijinin Erlio buat tinggal lagi di rumahnya, meski sedari tadi Erlio ngerayu-ngerayu Ayra tapi tetap gak mempan.

"Yang satu hari ini aja deh,nginep ya"bujuk Erlio yang hanya di balas tatapan kesal dari Ayra.

Mereka berdua sedang berada didepan rumah niat nya mau nganterin Erlio pulang..

"Ayolah yang"bujuk Erlio

"Udah ah Lo pulang gih,gue juga ngantuk mau tidur"jawab Ayra kesal

"Iya makanya itu, tidurnya berdua..."ucap Erlio tidak sadar "eh keceplosan"lanjutnya sambil memegang tengkuknya yang tak gatal.

Ayra menatap Erlio kesal karena ucapannya barusan

"Tidur sono sama kambing"ucap Ayra kesal sambil berjalan masuk kedalam rumah meninggal kan Erlio sendiri yang sibuk ngumpat.

"AY EH GAK MAKSUD GITU,TADI BENERAN DEH YANG KECEPLOSAN AKUNYA"teriak Erlio

"ADUH AY GAK GITU-GITU LAGI DEH"

"SORRY DEH AY, BENERAN ITU KECEPLOSAN"

Ayra membuka pintu dan berjalan mendekati Erlio dan setelah itu...










































































































"Pulang Sono"ucap Ayra sambil memasukan beberapa roti tawar kedalam mulut Erlio, membuat mulut Erlio penuh dan susah bicara.

"Pulang"usir Ayra sambil mendorong tubuh Erlio untuk menaiki motornya.

"Pulang cepet"gemas Ayra dan sekarang Erlio malah dapat serangan cubitan dari Ayra.

Erlio tidak melawan karena dia malah sibuk mengunyah roti tawar yang masih ada di mulutnya.

Erlio sudah berada di atas motornya dan roti yang ada di mulutnya pun sudah mulai habis.

"Pulang"keukeuh Ayra

Erlio menarik tangan Ayra supaya lebih dekat kearahnya, setelah sebelumnya menghidupkan mesin motornya.

"Udah ih sana pulang"gemas Ayra

"Oke aku pulang"ucap Erlio akhirnya tapi sebelum itu...

"Cup" Erlio mencium pipi Ayra tanpa dosa,dan setelah itu Erlio menarik gas motor dan meninggalkan Ayra yang sudah mengumpat Erlio.

"PIPI SUCI GUE HUHU"







***


TAU KO CERITA INI MAKIN ABSURD, TAPI SEMOGA SUKA YA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENTNYA

ERLIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang