ALEEYA - PART 4

22.4K 552 5
                                    

Xavier POV

Aku mengembangkan senyum merekah saat sesudah mengantar wanitaku ke apartemennya. Ntahlah, sebut saja aku bucin alias budak cinta. Di perjalanan pulang handphone ku yang bermerk apel digigit itu berdering. Setelah melihat siapa yang menelpon aku langsung menyentuh tombol hijau pada layar.

"ya mom?"

"KAU INI APA-APAAN? KAU TIDAK MENGANTAR ALYA PULANG? DIA PASTI SANGAT LELAH! DIA PINGSAN BODOH! CEPAT PULANG!"

Telpon dimatikan sepihak oleh Mom. Dahiku langsung mengernyit dengan mulut menganga seakan mengatakan kata "Pingsan?". Aku bergegas melajukan mobilku dengan kecepatan penuh karena merasa sedikit bersalah. Ya, hanya sedikit.

Tak lama aku melajukan mobil sportku. Aku tiba di rumah disambut dengan kedua mata tajam ibuku.

"DARIMANA SAJA KAU!"

Astaga.. Mom..?!

"D-dari k-kantor lah mom? Ya, kantor" aku tergugup melihat mata tajam Mom mengawasi mulutku.

"Kantor katamu? Asistenmu bilang kau izin sejak pagi!"

Deg.

"Hmm..meeting diluar Mom biasa"

"Dan meninggalkan calon menantuku sendiri! Tanpa meninggalkan uang sedikitpun atau mengirim sopir untuknya hah?! KAU TIDAK TAHU GARA-GARA KAU DIA LUPA MEMBAWA DOMPETNYA!" suara Mom kembali meninggi dengan matanya masih mengawasiku tak kalah horor.

Astaga?! Dompet? Shit. Berarti dia pulang naik apa? Dengan jarak sejauh ini? Bodoh. Kenapa aku jadi memikirkan keadannya. Eh, tapi inikan juga salahku. Kenapa aku jadi menyalahkan diriku!

Aku menghela nafas.
"Itu salah dia. Kenapa dia lupa membawa dompetnya?"

"Salah Alya katamu?! Ini salah kau anak muda! Kau yang menyuruhnya untuk cepat bersiap dan dia sampai lupa membawa dompetnya! Dan lagi, kalau kau ada meeting mendadak kenapa tidak mengirim sopir untuk menantuku!"

"Dan kau tahu aku sangat cemas melihatnya belum sadar, dan belum memakan apapun!"

aku melihat Mom memejamkan mata dan menghela nafas panjang.

"Ya aku salah. Aku minta maaf, mom.."

"Cepat jenguk Alya dan minta maaflah. Kau sudah dewasa. Dan seharusnya tau apa yang akan kau lakukan setelahnya"

Aku mengangguk lalu segera melangkahkan kaki menaiki tangga ke lantai 2 meninggalkan Mom dengan emosi yang mulai meredah.

Aleeya POV

Aku mengerjapkan mataku perlahan dan sedikit meringis merasakan sakit dikepalaku. Aku berusaha untuk duduk tapi sangat sulit. Alhasil, aku hanya bisa membuka mataku dan menghela nafas ketika mengingat kejadian dimana tadi saat aku pingsan..

Tak lama dari lamunan singkatku, pintu kamar terbuka. Aku refleks melihat kearah pintu lalu terdiam kaku dilihat sang empu yang sangat dingin dihadapanku.

"Kau pingsan?"

Aku menatapnya sebentar lalu dengan susah payah menganggukan kepalaku.

"Dasar bodoh! Lemah! Apa yang kau bisa? Baru disuruh pulang sendiri saja tidak bisa."

Heuhh.. Aku hanya terdiam dan sedikit sakit hati mendengar kata-kata yang menurutku pedas itu.

"Kenapa kau diam? Kau mengadu dengan Mom?!" dia menatapku tajam.

Aku menoleh kearahnya cepat dan aku sedikit tergagu ketika mata kami beradu. "Aku baru sadar sungguh. Aku tidak menceritakan apapun dengan siapapun?" ucapku berkata jujur karena sungguh tak tahu jika mom akan mengetahui hal ini.

ALEEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang