[Typo bertebaran dimana-mana. Mohon bantuannya untuk koreksi ya]😁
Sebelum baca, yuk kalau belum masukin ceritanya ke Library atau reading list kamu cyus masukin!
Jangan lupa follow account dan vote story ini ya! 😊
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Author POV
Gadis yang baru terbangun dari ketidak sadarannya itupun akhirnya membuka mata perlahan. Dengan diiringi sinar matahari yang muncul seakan menyengat tubuh dan matanya kalau saja ia berada di luar ruangan. Ia meringis memegangi perut datarnya yang perih.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan Rita dengan nampan yang sudah berisikan makanan lengkap dengan minuman diatasnya.
"Syukurlah nyonya sudah sadar, ayo nyonya harus makan" senyumnya.Aleeya hanya tersenyum dan mengangguk dengan tangan lemahnya mengambil mangkuk yang disodorkan oleh kepala maidnya itu,
"Terima kasih" ujarnya lemah.Baru 3 sendok suapan bubur di mulutnya, ia tampak bergeming pelan
"Jam berapa sekarang, Rita?""Sekarang sudah jam 8 pagi nyonya"
Mendengar itu sontak ia membelalakan matanya dan tubuhnya perlahan berdiri dengan sempoyongan.
"Astaga nyonya, ada apa? Sebaiknya nyonya minum obat dan istirahat terlebih dulu"Aleeya memegangi kepalanya yang masih terasa pusing dan berusaha memfokuskan matanya yang berbayang.
"Ti-tidak apa, Rita. A-aku hanya ada janji temu pagi ini""Maaf kalau saya lancang nyonya, apa tidak sebaiknya nyonya beristirahat dulu dan membatalkan rencana nyonya hari ini? Melihat kondisi anda sekarang sangat lemah"
Aleeya menggeleng pelan meyakinkan,
"Tak apa, aku sudah terbiasa dengan maag ini. Aku baik-baik saja, sungguh"Dalam hati Rita meringis melihat ketegaran nyonyanya, rasanya ia ingin memaki dan menyadarkan nyonyanya
'Aku tahu kau sudah biasa menghadapi rasa sakit diperutmu, tapi aku yakin itu tidak sebanding dengan rasa sakit di hatimu nyonya!' teriak batinnya.Tapi ia hanya bisa tersenyum dan mengangguk,
"Baiklah nyonya, tapi minumlah dulu obatnya. Dan apabila ada apa-apa segera hubungi kami nyonya""Baiklah, aunty. Aku sangat bersyukur mengenalmu. Ah, panggilan itu cocok untukmu.. Bolehkah aku memanggilmu aunty?" Ujar Aleeya hati-hati, ntah kenapa air matanya lolos begitu saja mendengar perhatian dari wanita di depannya.
Sedangkan wanita paruh baya di depannya mengangguk-anggukan kepala dengan antusias,
"Iya boleh nyonya. Sangat boleh. Tapi, apakah tidak sopan kalau--""Tidak, aunty! Aku yang tidak sopan kalau sedari tadi dan seterusnya akan memanggilmu dengan nama saja. Maafkan aku" ia menatap lembut wanita didepannya yang di balas dengan tatapan haru.
"Hehe, kenapa kita jadi bersedih seperti ini aunty? Nah baiklah, sekarang aku harus bergegas membersihkan diri dulu yaa" kekeh Aleeya sambil menyeka air matanya.
Hanya butuh waktu 20 menit Aleeya sudah bersiap dengan setelah kerjanya. Berharap bosnya akan mengerti dengan keadaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEEYA
Roman d'amourXavier percaya dengan pepatah kuno itu, kalau.. " Penyesalan akan selalu datang di akhir" setelah dia menyia-nyiakan wanita yang dipilih langsung oleh sang Ibu dan kebetulan sahabat kecil Xavier. Ntahlah, kesalah pahaman masa lalu membuat Xavier gel...