Part sebelumnya..
Ia tampak memutar kursinya dan tatapan kami beradu. Ia tersenyum manis kepadaku. Mata ku terbelalak tak percaya dan membeku melihat seorang pria didepan ku dengan tatapannya yang seolah....tertarik?
Ku lihat ia berdiri dari kursinya dan mendekatiku.
✨✨✨✨✨✨✨✨
"Kita bertemu lagi bukan?" sapanya.
Aku sedikit menunduk memperhatikan langkah kaki nya yang semakin mendekat.
"Jadi kau akan bekerja diperusahaanku nona manis?"Duh!
"Si-Siang tuan, Saya Aleeya Ferdiza Taylor. Saya pegawai baru di perusahaan anda" aku tergugup saat menaikkan pandangan, berusaha menatapnya dan bersikap profesional.
"Ah, ayolah! Kita pernah bertemu bukan? Kau tidak melupakanku bukan?" ia menaikkan sebelah alisnya menatapku lalu tersenyum manis "Baiklah, jika kau lupa. Kenalkan pria tampan didepanmu ini Calvin! Calvin Manuell Hans"
Aku yang masih menatapnya hanya tersenyum canggung "Ah ya! Tuan calvin.. Senang bertemu dengan mu lagi"
"Jadi kau melamar diperusahaanku? Coba saja saat kita bertabrakan waktu itu aku sempat memberikan kartu namaku! Kau tak usah susah payah mencari pekerjaan" ujarnya dengan senyum tulus di wajah tampannya. Astaga! Alya!
"I-iya tuan, maafkan sikap saya waktu itu. Saya hanya sedang terburu-buru" aku membalas dengan senyum manisku.
"Aku tidak mempermasalahkan pertemuan kita kemarin, justru aku senang dan sekarang bertambah senang, ternyata kau datang sendirinya" kata-katanya membuatku ambigu dan mengerutkan alis ku bingung. Ia tersadar, dan masih menyunggingkan senyum manisnya kearahku.
"Ah, lupakan! Jadi, mana surat keterangan kerjanya dan mari duduk. Jangan terlalu gugup dan formal ketika hanya bersamaku,Alya!"Author POV
Aleeya masih menunggu lelaki dihadapannya membaca surat keterangan kerjanya. Sedangkan Alya menahan degupan jantungnya yang kencang dan gugup? Ntahlah, mungkin ini pertama kalinya ia bekerja di suatu perusahaan yang tak kalah besar dengan perusahaan Xavier seperti ini. Walau hanya menjadi office girl, tak masalah bukan? Selagi itu halal.
"Hah? Office girl? Kalian bercanda. Siapa yang menaruh kau dibagian itu, Al?" suara Calvin mengejutkan gadis didepannya dan menatap Alya intens. Sedangkan yang ditatap berusaha mengatur deru nafasnya dengan menghela nafas perlahan.
"I-itu saya hanya lulusan SMA yang berkuliah hanya beberapa semester. Jadi tak masalah. Y-ya tak masalah tuan. Saya diterima bekerja di perusahaan besarmu saja sudah sangat senang" Alya senyum manis seakan meyakinkan itu tidaklah masalah menurutnya.
Tapi hal tersebut ternyata tidak disetujui Calvin. Pria itu tampak meraih ponsel yang berlogo kan apel digigit dan menghubungi seseorang.
"Aleeya Ferdiza Taylor, orang yang baru kalian wawancarai. Kenapa bisa memberi pekerjaan itu kepadanya? Dia akan jadi asisten pribadiku."
Tanpa menunggu persetujuan pihak di seberang telepon, Calvin langsung mematikan teleponnya sepihak.Hal tersebut sontak membuat Alya membulatkan kedua matanya. Apa katanya? Asisten pribadi?
Alya bingung bagaimana cara mengatakannya.
"Tu-Tuan.. I-itu sangat berlebihan. Sungguh saya tak masalah, itu.. Maksud saya, saya tak layak menjadi asistenmu. Saya tidak memiliki pengalaman spesial"
![](https://img.wattpad.com/cover/195442401-288-k242360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEEYA
RomanceXavier percaya dengan pepatah kuno itu, kalau.. " Penyesalan akan selalu datang di akhir" setelah dia menyia-nyiakan wanita yang dipilih langsung oleh sang Ibu dan kebetulan sahabat kecil Xavier. Ntahlah, kesalah pahaman masa lalu membuat Xavier gel...