ALEEYA - PART 15

9.2K 477 49
                                    

[Typo bertebaran dimana-mana. Mohon bantuannya untuk koreksi ya]😁

Sebelum baca, yuk kalau belum masukin ceritanya ke Library atau reading list kamu cyus masukin!

Jangan lupa follow account dan vote story ini ya!

✴✴✴✴✴

"Awasi Shella! Dan beritahu aku kabar secepatnya" perintah Xavier dengan ponsel di genggamannya.

"Apa yang kau lakukan di belakangku, Shella?" desisnya tajam.

Entahlah, kenapa ia berani mengatakan Aleeya seperti itu. Ia hanya refleks membicarakan apa yang akan dikeluarkan oleh mulutnya ini. Seakan tak sadar pula ia kembali menampar wanita yang masih berstatus sebagai istrinya.

'Bodoh!' umpat Xavier pada dirinya sendiri.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Author POV

"Arghh!" ringis wanita yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya. Ia berusaha duduk di ranjang dan bersandar di kepala ranjang sembari memegang kepalanya yang berdenyut.

"Jam berapa ini?" gumamnya, mengambil ponsel dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.00 am. "Astaga! 30 menit lagi! Aku bisa terlambatt.."

Wanita itu, Aleeya. Aleeya berdiri dari ranjang, setelah memastikan tubuhnya tidak melayang lagi ia bergegas membersihkan diri dan bersetelan kerja.

Tanpa menghiraukan sarapan dan masalahnya semalam dengan Xavier. Ia memanggil dan menaiki taksi setelah menyapa Rita yang berteriak menyuruhnya untuk sarapan terlebih dahulu.

Suara pantofel memecah keheningan di ruang makan mansion besar ini.
"Aleeya masih di kamar?" tanya Xavier dengan Rita yang baru saja keluar dari dapur.

"Nyonya baru saja pergi tuan dengan terburu-buru"

"Buru-buru?"

"Iya tuan"

Ingatan Xavier berlalu saat kemarin Seno memberitahu bahwa istrinya itu bekerja di perusahaan Hans Corp dan mengangguk paham.

"Dia tidak memasak?" Xavier berbicara tanpa melihat ke arah Rita.

"Tidak tuan, nyonya sepertinya kesiangan. Bahkan nyonya belum sempat sarapan dan berkata akan sarapan diluar saja"

Xavier mengernyitkan dahi,
"Kenapa kau tak mencegahnya? Kau tau kan ia memiliki penyakit sialan itu?"

Rita yang mendengar kalimat yang mengisyaratkan kepedulian itu pun tersenyum,
"Sudah tuan, tapi nyonya mengatakan ia akan segera sarapan di luar"

Xavier menghela nafas kasar, ia memakan sarapan dengan hambar dan bahkan tidak menghabisi makanannya sampai setengah makanan di piring itu.

Ia melangkah keluar mansion dan berangkat ke kantor dengan pikiran- pikiran yang bekecamuk di dalam otak dan hatinya.

✨✨✨✨✨✨

'Hah..Huh..Hah..Huh'

Deru nafas Aleeya rasanya sudah jauh dari kata stabil karena berlari menaiki tangga ke lantai tempatnya bekerja. Bagaimana tidak? Lift sangat penuh sedangkan ia harus sudah ada di ruangan 5 menit sebelum bosnya itu datang.

ALEEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang