PART 1'Grung..! Grung…! Grung…!'
Khalif, pemuda tampan bermata sipit itu tengah menghidupkan mesin motornya. Ia membiarkan motornya terus menyala dan berjalan ke arah tas yang ia simpan di bangku depan rumahnya.
"Abang… jangan pergi!"
Seorang gadis kecil berlari dari dalam rumah menghampiri Khalif.
"Abang kenapa nggak bangunin Hyun?!"
Khalif menyejajarkan tingginya dengan Gadis kecil yang melipat kedua tangannya di depan dada, berlagak marah.
"Abang gak tega bangunin Hyun yang manis ini." jawab Khalif sambil mencubit gemas pipi adiknya.
"Kalau gitu, besok Bang Alip gak boleh bangun sebelum Hyun bangun!" Gadis cantik itu cantik memajukan bibirnya.
"Harus gitu kah, hm?" Tanyanya sambil menarik lembut dagu Johyun.
"Ya!"
"Kalau Hyun bangun siang, terus Abang bangunnya siang juga dong, gimana?" Kata Khalif sembari mengerucutkan bibirnya.
"Hyun pasang alarm supaya bangun pagi!" Jawab Sang adik tak ingin kalah.
"Hmm… oke, oke… sudah kan marahnya? Abang berangkat, baik-baik dirumah."
Khalif mengacak-acak puncak kepala adiknya sebelum menggendong tasnya dan berjalan ke motornya.
"Daah Abang"
Johyun melambaikan tangannya dan dibalas oleh Khalif yang mulai melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah.
–·•°•·–
Motor ninja hitam dikendarai dengan kecepatan sedang, melaju membelah jalanan ibukota, sampai akhirnya Sang pengemudi memutar stir memasuki area salah satu SMA negeri disana.
Setelah diparkirnya motor tersebut, pengemudinya melepas helm dan turun dari motor. Khalif, pengemudi tersebut, menaruh helmnya di motor dan segera berjalan menuju kelas.
Khalif memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana sambil berjalan dengan santai di koridor sekolah.
"GOOD MORNING BRO!"
Seseorang merangkul Khalif tiba-tiba dari belakang.
"Khalif Rasyid Ammar akhirnya balik juga! Kemana aja woy?! Betah amat dah..." Sambungnya.
"Holiday lah!" Jawab Khalif sembari terkekeh kecil.
"Holiday gak ajak gue, curang lo! Gak solid Lo ah!" Protes temannya sambil melepaskan rangkulan.
"Males gue ajak Lo! Selalu kena omel bunda." balas Khalif.
Edgar, temannya itu, hanya dapat memajukan bibirnya sembari mencaci maki teman terbaiknya itu dalam hati.
"Lo hari ini ada niat buat holiday nggak?" Tanya Edgar.
"Emang kenapa? Lo ikut?" Yang ditanya bukan menjawab melainkan bertanya balik.
"Jelas ikut lah... Urusan cabut, gue nggak kalah jago!" Jawab Edgar dengan yakin.
"Beneran ikut? Bunda Edgar marah terus uang sakunya dikurangi, gimana? Hahaha!" Kata Khalif meremehkan sambil terbahak-bahak membuat Edgar menyumpahi temannya itu dalam hati.
"Ngomong-ngomong, kok Lo nggak sama Leo?" Tanya Khalif setelah tawanya berhenti.
"Lo gak tau? Galau berat dia, dua hari terakhir ini pacarnya ngamuk habis-habisan gara-gara dia godain geng terong" jawab Edgar membuat tawa mereka pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Assalamu'alaikum (For Oppa)
Teen FictionJudul awal : Khalif - Hijrah Series ______________________________ Khalif, pemuda blaster-an Korea-Indo yang belajar banyak dari kisah hidupnya. Sejak kecil Khalif tidak mendapat perhatian dari kedua orangtuanya, mereka terlalu sibuk dengan urusan m...