Repub 27/10/20
2/1/21Aku menyukainya.
Itu kesimpulan yang Diandra ambil, dia bukannya buta sama sekali dengan kata suka. Dia penggila film romantis, ingat? Dia sekarang bisa merasakan perasaan setiap tokoh yang sedang jatuh cinta di film itu. Setiap debaran yang dihasilkan dari sentuhan kecil, dalam kasus Diandra sentuhan di kepala, setap debaran yang muncul ketika pria itu berada di sekitarnya, setiap perasaan bahagia ketika pria itu menaruh perhatian padanya, setiap rasa sakit ketika melihatnya degan orang lain, setiap rasa sakit ketika dilihat bukan sebagai seorang perempuan, dalam hal ini dia melihatnya sebagai adik.
Tentu saja itu juga didukung dengan pencariannya di mesin pencari: Debaran ketika berada di dekat pria, ciri-ciri ketika menyukai seseorang dan sejenisnya. Semua itu mendukung teorinya bahwa dia menyukai Arjuna. Astaga, itu Arjuna. Laki-laki yang dia kenal seumur hidupnya! Sosok yang selalu menemaninya ketika dia merindukan ayahnya dan juga ketika ibunya sibuk dengan Mahanta, adiknya.
Dia tidak pernah tahu bahwa Arjuna memiliki pacar karena pria itu selalu berada disekitarnya semenjak Sekolah Dasar. Sejujurnya dia juga tidak pernah melihat Arjuna sebagai seorang pria, mengingat dia selalu menempelinya tanpa henti, hingga dia melihat bagaimana dia benar-benar seorang pria saat mencium kekasihnya dan itu membuat hatinya seperti ditikam.
Sekarang dia tidak bisa bertingkah biasa ketika berada di sekitar Arjuna, jantungnya langsung berdebar kencang dan mukanya terasa panas. Padahal mereka selalu pergi dan pulang bersama, ini buruk.
Dia menghela napas panjang, dia tadi sudah kabur lebih dulu saat pulang sekolah dan selalu bernagkat lebih awal selama seminggu terakhir. Tentu saja Arjuna bingung, tetapi dia selalu mengatakan banyak tugas dan pergi bersama Intan. Arjuna tidak mau ambil pusing juga karena Feby terus menempelinya.
"Lo berantem ya sama Arjuna?" tanya Intan begitu mereka tiba di toko buku, tentu saja rak tujuan utama mereka adalah rak novel. Hari ini dia menarik Intan untuk ke toko buku sebagai salah stau upaya menghindari Arjuna.
"Kok lo bisa bilang gitu?" Diandra mencoba bersikap biasa saja tetapi itu sulit.
"Lo menghindari dia, Dee. Kelihatan banget. Woah, penulis ini ngeluarin novel baru!" Mata intan berbinar ketika melihat penulis kesukaannya mengeluarkan novel baru, langsung saja novel itu masuk ke tas belanjanya. "Jadi?" Lanjutnya.
"Gue...gue gak menghindari dia."
"Lalu?"
Diandra mengembuskan napas kesal, "Gue sepertinya suka sama dia.." suaranya terdengar seperti cicitan tetapi Intan masih bisa menangkapnya dengan jelas.
"Sudah gue duga. Hubungan antara dua orang beda kelamin pasti akan menimbulkan sparks di salah satu orang."
"Dia udah punya pacar dan dia anggep gue adiknya. Gak ada yang lebih buruk dari itu 'kan? Tidak dilihat sebagai perempuan oleh orang yang kita suka rasanya.....buruk ya."
Intan melirik sahabatnya yang tampak menyedihkan lalu menepuk pundaknya pelan.
"Bagaimana kalau kita membuat dia melihatmu sebagai perempuan?"
"Caranya?"
"Gue udah dari lama sih pengen ngerubah penampilan lo. Lo itu cantik, cuma emang tulang lo gede, tapi buat ukuran anak yang baru masuk SMA, tubuh lo berisi di tempat yang pas. Gila ini toket kok bisa gede gini?" Tangan Intan sudah hinggap di dadanya yang langsung ditepis oleh Diandra lalu dia menyilangkan tangannya di dada.
"Stop it, Intan! You scare the hell out of me!"
Perempuan itu tertawa dengan kencang kemudian merangkulnya.
"Yuk, salon bentar."
Next vomment 400 yaak hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEORE [FIN]
ChickLitSudah cetak selfpub. ISBN 978-602-489-765-9 Diandra mencintainya jauh sebelum wanita itu mengenal kata cinta. Sayangnya Arjuna hanya menyayangi Diandra sebatas sahabat yang sudah selayaknya adik kandungnya. Sampai pada saat Arjuna hendak berangkat...