DEORE - 7

40.3K 4K 101
                                    

Repub tanpa edit 30/10/20
24/1/21

"Kenapa muka lo, Dee?" Sapaan pertama dari Intan dapat dia dengar ketika dia meletakkan tasnya dengan kasar di samping Diandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa muka lo, Dee?" Sapaan pertama dari Intan dapat dia dengar ketika dia meletakkan tasnya dengan kasar di samping Diandra.

"Tadi bareng sama Arjuna."

"Lo kesiangan?"

"Dia yang kepagian." Gerutu Diandra sambil menutup mukanya dengan tangan.

"Ha?"

"Dia dateng kerumah gue jam enam pagi."

"Buset! Niat amat jadi ojek pribadi lo."

Diandra mengacak rambutnya dengan kesal, dia bahkan tadi meletakkan tas diantara mereka sebagai batas karena dia tidak bisa memeluk pria itu seperti biasa. 

"Dee! Rambut lo jangan diberantakin!" Intan mengambil pouch make upnya dari dalam tas lalu meletakkannya di meja. Dia mulai sibuk mengeluarkan banyak barang yang bahkan namanya Diandra tidak tahu. Dia mulai dengan menyisir rambut Diandra yang ikal di bagian bawahnya lalu meletakkan bandana berwarna pink di sana agar dia bisa membersihkan wajah wanita itu.

"Bawa pelembab sama sunscreen yang kemarin di beli kan?" Tanya gadis itu di tengah-tengah aktivitasnya, Diandra menganggukkan kepala kemudian merogoh kantong depan tasnya tempat dia menyimpan kedua benda itu. Intan memulai dengan membersihkan muka Diandra dengan micellar water  dengan kapas lalu men-tap muka Diandra dengan pelembab kemudian dengan sunscreen.

"Inget ya, Dee, ini di tap bukan di oles. Kalau udah kering baru pakai bedak. Lo pakainya bedak tabur aja terus pakai lip tint berwarna nude terus ini di taruh di apple cheeks lo satu titik aja terus di tap biar menyebar ke sekitar. Ini supaya ga keliatan pucet aja kok, jadi pipi lo kayak berseri gitu. Nah, selesai." Intan melihat hasilnya, not bad, Diandra tidak terliat pucat sekarang.

"Buat rambut, kan pipi lo chubby ya, Dee. Ini di gerai aja, biar nutupin pipi lo. Dan bicara soal ini," Intan menunjuk pipi Diandra, "kita harus mulai mengatur pola makan lo, deh."

"Jangan! Gue stress eater, sebentar lagi mid semester dan gue perlu carbs buat berpikir." Tolak gadis itu dengan tegas, dia tidak bisa menyianyiakan usahanya masuk ke sekolah ini hanya demi kurus dan menggaet seseorang. 

"Siapa yang nyuruh lo berhenti makan, dodol!" Intan menoyor jidat Diandra dengan pelan, "gue cuma bilan atur pola makan lo. Kalau lo mau belajar dan perlu carbs, berarti selain waktu belajar lo kurangin carbsnya. Cemilan lo yang berupa donat tiga biji itu juga kurangin!" Diandra mengela napasnya pasrah. "Gue bilang gini buat kesehatan kok, Dee. Lagi pula menjaga kesehatan kan salah satu form of self love." Lanjut Intan ketika melihat diandra memanyunkan bibirnya.

"Kalau suka sama orang harus kaya gini ya, Ntan? Harus mau terlihat cantik supaya di-notice?"

"Gak lah. Gue ngelakuin ini karena gue merasa senang gue terlihat presentable dan gue merasa cantik. Intinya gue merawat diri buat gue sendiri, Dee, semacam kepuasan terhadap diri sendiri gitu. Gue semacam senang kalau lagi pergi terus ngeliat kaca dan gue melihat gue cantik di pantulan cermin itu. Kalau dengan begini gue di-notice orang yang gue suka ya itu nilai tambah."

"Lo emang cantik, Intan. Badan lo tinggi, proporsional, muka lo mulus."

"Lo pikir ini ada dengan sendirinya? Gue jaga pola makan dan rajin olahraga. Gue sibuk merawat diri disaat lo sibuk meratapi nasib kenapa gak kurus-kurus." Dengus Intan, mulut gadis itu memang suka setajam golok kalau sedang kesal. Diandra merasa tertohok sehingga yang dia bisa lakukan hanyalah mengerang kesal.

"Ngomong-ngomong, Andre ulang tahun bulan depan. Lo harus mulai atur pola makan dan olahraga supaya berat lo udah turun seengaknya dua kilo nanti karena lo harus datang." Lanjut Intan membuat Diandra mengerang. Andre adalah kakaknya Intan yang merupakan teman dari Arjuna juga. Pergi ke pesta itu berarti dia harus melihat Arjuna dengan pacarnya dan juga berada di lingkungan yang membuatnya tidak nyaman. Itu bukan ide yang baik.

"Lo kan tahu, Ntan gue ga suka ke tempat rame gitu."

"Kalau lo gak nyaman  kita bisa ke kamar gue aja. Pestanya di rumah kok, di taman belakang karena nyokap gak ngasih Andre ngadain pesta di tempat lain. Takut pestanya jadi liar." Intan terkikik sendiri mengingat bagaimaan wajah Andre ketika ibu mereka menolak idenya untuk merayakan ulang tahunnya di salah satu kelab malam. Hanya saja ibunya tidak mengetahui akan ada after party yang kakaknya itu adakan dengan teman-temannya.

"Lo gak bisa nolak." Potong Intang ketika melihat Diandra membuka mulutnya hendak memberikan penolakan lagi yang sekali lagi membuat Diandra harus mengela napas kencang.

Dia benar-benar akan tersiksa sebulan ini. 

Tidak ini tidak akan apdet tiap hari wkwkw, ini akan apdet ketika vomment 700 yaak :)

DEORE [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang