DEORE - 9

38.6K 4.6K 208
                                    

Repub tanpa edit 31/10/20
24/1/21

"Apa yang kamu lakukan di sini, Deore?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kamu lakukan di sini, Deore?"

Panggilan itu sangat dikenal oleh Diandra karena memang hanya satu orang yang memanggilnya begitu. Arjuna. Dia melihat pria itu berjalan ke arahnya menggunakan kemeja berbahan jeans berwarna pudar, celana chino berwarna krem serta sneakers berwarna putih. Dia terlihat tampan dan sangat fifties

"Hey, man." Sapa Vino yang berdiri di samping Diandra dengan cengiran khasnya sambil mengangkat tangan hendak melakukan high five yang disambut oleh Arjuna.

"Bang." Sapa Diandra dengan senyumnya lagi, kali ini dia tersenyum karena menutupi kegugupannya.

"Kenapa kamu di sini? Kenapa gak bilang kalau mau ke sini juga? Kena---"

"Chill, man. Pertanyaannya satu-satu, Dee bingung mau jawab yang mana dulu."Potong Vino sambil terkekeh melihat Arjuna bertingkah bak ayah yang menangkap basah putrinya melakukan kesalahan dan siap menginterogasinya dengan banyak pertanyaan. 

Arjuna menghela napas panjang kemudian menatap Diandra kembali, "ini sudah malam, Deore, anak kecil tidak seharusnya berada di luar rumah malam-malam begini."

"Aku bukan anak kecil, Bang." Gerutu Diandra sambil melirik pria itu dengan sengit.

"Nanti gue bisa anter dia pulang, Jun." Sela Vino kali ini yang membuat Arjuna melihat kearahnya dengan tatapan tidak suka.

"Dia pulang sama gue, rumah kita sebelahan."

"Feby pulang sama siapa nanti? Lo bawa motor kan? Bonceng tiga kayak cabe-cabean gitu? Lagian kan sehabis ini masih ada after party."

Kali ini Arjuna terdiam sesaat, dia lupa bahwa dia tadi datang bersama Feby. Bahkan dia tidak tahu kemana gadis itu sekarang karena begitu sampai dia langsung berbaur dengan teman-teman perempuannya. 

"Kamu ikutan after party?"

Diandra buru-buru mengangkat tangan lalu menggoyangkannya dengan kencang begitu melihat lirikan tajam Arjuna padanya, "enggak, Bang, aku nginep di sini kok. Gak pulang juga. A-aku mau nyusul Intan dulu. Yuk, Kak Vino." Diandra berjalan menjauh dari Arjuna yang kini terlihat siap memarahinya dan Diandra tidak mau mendengar omelan malam ini.

"Lo udah kayak bapak yang nangkep tangan anaknya deh, Jun. Tenanglah, Diandra juga bukan anak kecil lagi." Ejek Vino sambil melihat kepergian Diandra yang terburu-buru, itu membuatnya terkekeh.

"Jangan macem-macem sama Diandra, Vin."

"Gue cuma ajak dia ngobrol, Jun. Apa sih yang bisa berakhir buruk dari mengobrol?"

"Semua yang deket sama lo berakhir buruk." Gerutu Arjuna membuat Vino kembali terkekeh.

"Gue baru tahu lo seposesif ini sama Diandra sampai jemput dan antar dia setiap hari ke sekolah karena apa. Man, she is a gem. Poles sedikit dan dia terlihat sangat menarik apa lagi kalau senyum yang sampai lesung pipinya kelihatan dua-duanya."

"Stop it, Vin. Inget pacar lo yang anak kuliahan itu."

"Gue sekarang lagi memikirkan putus dan mendekati Diandra."

"Gak, gak ada acara deketin Diandra." Rahang Arjuna mengetat.

"Lo siapanya Diandra memangnya? Pacarnya? Bukan, lo jelas-jelas pacaran sama Feby. Saudara? Well, setahu gue juga bukan. Setahu gue lo cuma tetangganya yang berarti lo gak ada hak buat ngatur, bukan?"

Arjuna kini sudah mengepalkan kedua tangannya sambil menatap Vino dengan kekesalan yang memuncak. Dia tidak suka memikirkan bahwa gadis kecilnya didekati oleh pria yang doyan berganti-ganti perempuan macam Vino.

"Tenang, Jun. Lo mau ngehajar tiap laki yang deketin Diandra memangnya? Tuh lihat, Diandra sekarang lagi dideketin sama Hans. Hajar gih." Vino tertawa sekarang, rasanya menyenangkan mengerjai Arjuna. Arjuna menatap ke arah Diandra yang kini sedang berbincang dengan Hans lalu tertawa dengan kedua lesung pipinya yang kembali muncul. Dia langsung berderap ke arah gadis kecilnya itu lalu menariknya menjauh dari pesta.

"Bang? Bang?! Tanganku sakit!" Protes Diandra ketika Arjuna masih saja menarik tangannya, mereka kini berada di parkiran motor dengan Arjuna yang tampak masih kesal. 

"Baju kamu gak ada yang lebih ketutup? Itu belahan dada kamu ke mana-mana!" Protes Arjuna sambil melipat tangan di dadanya yang membuat Diandra menarik tube topnya lebih tinggi untuk menutupi dadanya. Arjuna menghela napasnya dengan kesal kemudian memakaikan jaket kulitnya yang berada diatas motor kepada Diandra yang hanya bisa pasrah. Dia mengancinginya satu-satu persis seperti yang dulu sering dia lakukan ketika mereka kecil. Dia lalu memakaikan helm di kepala diandra.

"Naik."

"Ha?"

"Naik, Deore. Abang anter kamu pulang."

"Aku nginep di sini bang, udah izin juga sama ibu."

"Nginep lain kali. Sekarang pulang."

"Tapi barang-barang aku ada di kamar, Intan." Cicit Diandra yang masih dapat didengar oleh Arjuna.

"Besok Abang anterin ke sini buat ambil barang-barang kamu. Sekarang, pulang." Tegas Arjuna di akhir kalimat yang membuat Diandra tidak bisa membantah apa lagi Arjuna melotot padanya. Diandra naik ke atas motor lalu dengan cepat Arjuna menarik tangannya kemudian menariknya supaya mendekat dan memeluk perutnya dari belakang sehingga tubuh mereka bertabrakan.

"Pegangan yang bener, nanti kamu jatoh."

Kemudian pria itu melajukan motornya dengan kencang tanpa memerhatikan Diandra yang terdiam dengan debaran yang menggila. 

Next vomment 800 yak ga pake tawar, ish klean jahara yg baca banyak tapi yg komen sama ksh bintang sikit.

Follow ig ku juga yak, aku mau bagi 1 novel gratis dalam 2-3minggu nanti. IGku @akudadodado

Maaciw sudah baca ❤️

DEORE [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang