1

3.7K 175 2
                                    

Wendy mengayuh sepedanya kencang meninggalkan rumahnya sebelum ibunya bertambah ngamuk, pasalnya ia meninggalkan kamarnya dalam keaadan seperti kandang babi, ayolah ia tidak punya waktu untuk membersihkan kamarnya itu, lagian itu sudah bersih menurutnya, yah walaupun hanya menyisahkan sebuah jalan untuk menuju kasurnya.

"yah! Cepatlah!, kau mau kita dibunuh oleh guru botak itu lagi" teriak seulgi di depan parkiran sekolah, saat melihat wendy memasuki gerbang.

Wendy langsung memarkirkan sepedanya lalu mengamit lengan seulgi menuju kelas mereka,tanpa memperdulikan tatapan jengkel dari sahabatnya itu.

"eonnie palli, gw punya berita hangat" ujar yeri sembari menarik tangan wendy dan seulgi menuju bangkunya sementara joy dan irene sudah duduk manis sambil memakan snack yang mereka bawa.

"aish! Cepatlah yeri-ah!, gw udah ngak sabar pen denger!" teriak joy membuat para murid menatap risih kearahnya.

"wae!?" sinis joy saat melihat tatapan tersebut.

"sudahlah joy, tidak perlu menghabiskan tenagamu, lagian ini masih pagi" imbuh irene berusaha meredam emosi joy.

"jadi apa beritanya?" tanya joy lagi lalu merampas minuman kaleng seorang siswi yang berjalan melewati mejanya.

"ais..joyyie, itukan untuk chanyeol"

"tenang rose, nanti gw ganti pas istrahat"

"oke, tapi gw maunya 2 kaleng cola"

Joy hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju kearah rose yang sudah duduk di bangkunya.

"jadi kapan lo akan nyampein beritanya?" ujar seulgi sambil memukul lengan yeri pelan.

"hehehe mian eonnie.... ehmm, Jadi begini, tadi pas gw jalan mau ke kelas, gw ngak sengaja denger miss suzy bicara sama miss yoona, katanya pangeran suga akan bersekolah disini" tutur yeri antusias, membuat murid yang berada di dalam kelas sontak mengerubuni mejanya.

"lo serius yer?"

"gw seri...., ya ampun sejak kapan kalian ngumpul di meja gw?" ujar yeri kaget sembari mengedarkan pandangannya.

"sejak lo bilang pangeran suga akan bersekolah disini" timpal lisa.

"lo ngak lagi ngeprank kan yer?" tanya joy.

"ck... di bilangin ngak percaya, ni yah kalau gw bohong.. gw rela deh dinikahi ama kak jungkook senior yang paling famous itu"

"ye... Itumah memang mau lo" ujar joy sambil menjitak kepala yeri.

"gw juga mau kali dinikahi sama my baby kak haseok" timpal joy membuatnya mendapatkan cubitan manis dipipinya.

"aiss... Kok gw dicubit sih jen, awas ya kalau sampai gw jerawatan gara-gara kuman ditangan lo" protes joy sambil mengusap pipi mulusnya.

"lo sih kebanyakan mimpi, mana maulah kak haseok sama modelan kayak beginian" kata jennie pura-pura memasang tampang jijiknya.

"kenapa jadinya bahas anak bangtan sih, lagian mereka ngak ada yang mau sama kalian, secara kan mereka tajir, famous, yah you know lah" timpal irene sedikit malas.

"siapa yang tajir?" tanya seseorang yang ikut nimbrung di meja yeri, saat melihat semua murid berkumpul disana.

"yeh, masih pakai nanya la...," yeri tidak meneruskan ucapannya ketika melihat siapa yang mengajukan pertanyaan tadi, sementara murid yang lain langsung berlari menuju bangkunya masing-masing. Mampus pikir mereka.

"emmm... saem kapan datangnya?" tanya hanbin sang ketua kelas, berusaha mencairkan suasana yang sangat menegangkan itu.

Saem im hanya menatap sekilas kearah hanbin lalu menuliskan sesuatu di papan tulis.

-keliling lapangan 10 putaran sekarang, karena tidak menyadari kehadiran gurunya-

Tanpa membuang waktu lagi, mereka langsung berlari menuju lapangan sambil menyumpahi guru galak itu.

"tai! percuma ganteng tapi galak"

"gw sumpahin ngak nikah-nikah"

"dasar manusia singa"

Begitulah kira-kira umpatan para murid bidang kesenian itu.

🎈🎈🎈🎈


"ampun, sumpah gw capek banget" cerocos joy sambil menghadap kearah sahabatnya saat mereka berjalan memasuki kantin, tanpa sadar dirinya menabrak seseorang sehingga punggungnya dengan manis mencium lantai.

"aish.. Kalau jalan lih...., ehh... Kak haseok, maaf kak, ada yang luka ngak?" ujar joy kaget, lalu berdiri dan melihat badan haseok takut jika ada luka ditubuh kakak kelasnya itu, yang sudah lama ia kagumi.

"minggir" haseok menepis tangan joy di tubuhnya, lalu berjalan melewati gadis itu dan genknya, sementara bangtan hanya menatap jijik kearah velvet, kemudian menyusul haseok yang sudah duduk di tempat biasa mereka.

"lo sih joy, makanya jangan nyerocos mulu" ujar seulgi sambil menepuk pundak joy yang masih menatap ke arah haseok dan genknya.

"ya udah yuk ah, gw udah aus banget" wendy menarik tangan joy, menuju bangku kantin.

"mau pesan apa?" tanya irene sembari berdiri dari bangkunya.

"samain aja eon, lagi ngak mood pilih menu" jawab yeri diikuti anggukan oleh yang lain.

"yaudah, wen temenin gw" irene langsung menarik tangan wendy tanpa menunggu jawaban sahabatnya itu.

~~~~~

"ehhh...gw denger suga hyung bakalan sekolah disini" ujar jungkook lalu meminum lemon teanya.

"wah... Pasti ada masalah sama baginda nih" timpal jin.

"gw rasa ada sangkutannya ama perjodohan itu deh hyung" tambah haseok diikuti anggukan oleh yang lain.

"kapan tuh anak masuk?" tanya namjoon.

"besok kayaknya, yah bakal tambah pusing kita kalau suga hyung jadi masuk sekolah ini"

"emang kenapa tae?"

"yaelah lo gimana sih jim, secara kan kita sering dikejar-kejar ama cewek-cewek, nah gw yakin suga hyung pasti bakal gabung ama kita, jadi bertambah famouslah genk kita dan bertambahlah fans kita" jelas taehyung.

"iya ya, ehh.. Gw malah seneng dong fans mangkin bertambah" ujar jimin bangga.

Sementara yang lain hanya memutar bola matanya malas menanggapi ucapan jimin yang memang terkenal akan keplayboyan nya bukan hanya dilingkungan sekolah.





















Princess Hours (WENGA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang