7

1K 109 6
                                    

Joy duduk termenung dibangku taman sekolah, ia kembali terisak saat mengingat kejadian tadi, untung taman sangat sepi karena masih jam belajar, jadi tidak akan ada yang mencurigainya.

Ia bergegas menghapus airmatanya saat mendapati panggilan masuk dari ponselnya, dengan sedikit malas ia langsung menggeser tombol hijau di display ponselnya itu.

"yah! Kau dimana?!" joy sontak menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar teriakan dari seberang panggilannya.

"eonnie!, kau bisa membuatku tuli!" balas joy dengan nada geram. ---"eonnie belajarlah, jangan bolos hanya untuk mencariku" lanjut joy lagi lalu mematikan sambungan secara sepihak.

~~~

"aish!, anak itu!, beraninya mematikan sambungan telponku, awas saja kalau ketemu nanti!" umpat wendy yang berada didepan kelasnya, ia sudah malas mengikuti pelajaran miss suzy lagi, dengan langkah setengah berlari ia meninggalkan tempat tersebut.

Wendy mengitari setiap penjuru gedungnya namun ia belum menemukan keberadaan joy, dengan langkah sedikit lesu ia berjalan menuju kantin untuk membeli minum mengisi kekeringan ditenggorokannya.

Wendy duduk di bangku yang tak jauh dari kantin, ia meminum soda yang dibelinya tadi dengan sekali tegukan.

"sepertinya kau sangat haus"

wendy sontak tersedak minumannya karena kaget mendengar suara laki-laki, ia pun menoleh ke arah sumber suara tersebut.

"ah, maafkan aku, aku tidak bermaksud mengagetkanmu" ucap lelaki itu sedikit bersalah lalu duduk di sebelah wendy.

"gwenchana, aku baik-baik saja" balas wendy masih menepuk-nepuk dadanya.

Wendy menatap lelaki disampingnya merasa sedikit asing terhadap lelaki tersebut.

"apakah kau murid baru?, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya?" tanya wendy masih memperhatikan lelaki di sampingnya itu.

"iya, aku baru pindah hari ini, ah, perkenalkan namaku mark" ujar lelaki itu sambil mengulurkan tangannya kearah wendy yang langsung disambut oleh gadis itu.

"wendy" ujar wendy lalu menarik tangannya. "kau masuk jurusan apa?" tanya wendy lagi.

"seni, kau juga jurusan itu kan" ujar mark yang tidak beralih menatap wendy membuat gadis itu sedikit salah tingkah.

Wendy hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, ia lalu berdiri dari bangkunya. "mark-ssi, aku permisi dulu, senang bertemu denganmu" ujar wendy sambil tersenyum lalu melangkah meninggalkan tempat itu.

'gadis manis' gumam mark saat punggung wendy sudah tak terlihat lagi olehnya, ia lalu berdiri dari bangkunya dan melangkah menuju kelas barunya.

~~~~
Wendy berjalan pelan ke arah bangku taman, saat melihat seorang gadis yang sangat dikenalnya sedang termenung disana.

"akhirnya, kau kutemukan juga" ujar wendy lalu duduk disebelah joy.

"eonnie, kan aku sudah bilang, jangan mencariku" rutuk joy sedikit cemberut, membuat wendy langsung mengacak rambutnya.

"kenapa tidak masuk kelas?" tanya wendy, pura-pura tidak mengetahui keadaan gadis dihadapannya itu.

"rasa malasku tiba-tiba muncul" jawab joy berusaha menyembunyikan kesedihannya.

"kau tidak bisa berbohong terhadapku joyyie, apakah haseok menolakmu?"

"mungkin hari ini bukan keberuntunganku eonnie" jawab joy sambil mendongakkan kepalanya menatap indahnya langit.

"sudahlah, tidak usah dipikirkan lagi, jika haseok adalah jodohmu, pasti kalian akan bersatu" hibur wendy sembari menepuk pundak joy pelan, ia tidak ingin melihat sahabatnya itu larut dalam kesedihan.

Princess Hours (WENGA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang