14

1.3K 108 13
                                    

Wendy langsung menarik tangan irene menuju parkiran sekolah, saat melihat pangeran suga dan anak bangtan berjalan ke arah gedung jurusannya. Ia semangkin memper-cepat langkahnya takut terlihat oleh pangeran dingin itu.

"ada apa wen?" heran irene begitu mereka berhenti di area parkiran. Dan melihat sahabatnya itu beberapa kali menghebuskan nafasnya.

Wendy sedikit gelagapan mencari alasan untuk gadis cantik itu.

"ehm, kepalaku tiba-tiba pusing ren, tolong antar aku pulang ya" bohongnya sambil memegang keningnya untuk meyakinkan gadis bermarga bae itu.

Irene mengernyitkan keningnya bingung, bukankah tadi gadis ini baik-baik saja, bahkan ia sempat mengerjai seulgi hingga membuat gadis bermata sipit itu kesal.

"ren" panggil wendy berusaha membuyarkan kecurigaan irene. Ia sedikit berdoa dalam hati agar tuhan membuat sahabatnya itu percaya.

"arraso, tunggu disini!, kunci mobilku didalam tas, mengapa kau tidak bilang dari tadi jika kepalamu pusing" omel irene sembari berjalan menuju gedungnya.

~

Irene tersentak saat melihat anak bangtan sedang berada di depan kelasnya, 'ada apa' pikirnya. Ia sontak menutup telinga saat mendengar teriakan hesteris gadis-gadis fakultasnya dengan panduan kedua sahabatnya, yang entah sejak kapan sudah berdiri  diatas bangku.

Dirinya yang memang tidak tertarik dengan hal begituan langsung melangkah memasuki kelas, tanpa memperdulikan tatapan tajam dari ketujuh lelaki tampan nan sombong itu.

Setelah mengambil kunci mobilnya ia bergegas menuju parkiran, tak ingin membuat wendy terlalu lama menunggu, namun nass, dirinya menabrak tubuh kekar yang sepertinya sengaja menghalangi langkahnya. Sehingga membuatnya dengan sangat manis terduduk diatas lantai.

"aigo!, maafkan aku nona, aku tidak melihat ada kotoran di hadapanku" ujar lelaki itu yang irene tahu bernama taehyung, lelaki yang terkenal playboy dan juga sombong.

Irene segera bangkit, tak ingin berurusan dengan lelaki itu. Namun baru akan melangkah tiba-tiba ia merasakan tangannya di tarik. Membuatnya sontak menoleh dan menatap tajam kearah lelaki yang lebih tinggi darinya itu.

"ck!, jangan terlalu galak nona!, kau tau!, banyak sekali gadis yang ingin mengantri untuk berurusan denganku" ujar taehyung, yang seketika membuat irene begitu mual mendengarnya.

Ia lalu menghempaskan tangan yang masih menggenggamnya itu.

"dimana sahabatmu?!"

Bukan, itu bukan suara taehyung, melainkan suara berat khas pangeran suga, yang sejak tadi mencari gadis menjengkelkan harinya ini.

"siapa yang anda maksud pangeran?" tanya irene merasa bingung dengan ucapan pangeran yang berkulit pucat itu.

"lupakan, sepertinya dia kabur" pangeran suga berjalan menuju pintu diikuti kelima anak bangtan. Membuat joy, seulgi dan gadis-gadis  kembali menjerit.

"urusan kita belum selesai gadis culun!" irene tersentak mendengar suara bariton itu, dirinya lupa jika pria itu masih berada dikelasnya. Lelaki bermarga kim itu lalu keluar menyusul keenam sahabatnya, ia juga  menyempatkan diri menggoda gadis-gadis yang sejak tadi meneriakkan namanya.

"ahhh..., taehyung oppa jadilah pacarku!!!!" Teriak semua siswi saat mendapat kedipan dari lelaki tampan itu.

~
Gadis bermarga song itu beberapa kali merutuki irene yang begitu lama mengambil kunci mobil.

Dirinya hendak menyusul kegedung kelasnya, namun segera ia urungkan saat melihat sahabatnya itu berlari kearahnya dengan wajah yang terlihat kesal.

Princess Hours (WENGA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang