13

19 2 4
                                    



Malam beranjak datang, sepi yang terbiasa singgah di kehidupan ini terlihat lebih baik dari sebelumnya. Sisa-sisa 'peperangan' tadi siang pun sudah dibersihkan dari tempatnya.

Jooheon terbaring lelah di atas tempat tidur usai membenahi diri sore tadi. Kini ia sudah terbalut dengan piyama yang nyaman dengan kasur yang bersih. Kesadaran perlahan turun, tak terlihat Jackson di sebrang tempat tidurnya.

"Jooheon, dimana Jackson?"

"Siapa kau?"

"Turunkan lenganmu dari mata!"

Jooheon menurunkan lengan yang menutupi mata lalu melihat ke arah sumber suara.

"Ah.. Hyungwon. Ada apa?"

Pria jangkung itu hanya menghela nafas dan mengucapkan kembali kalimatnya.

"Oh.. Jackson, entahlah mungkin dia sedang bermain dengan udara di luar. Kenapa memangnya?"

Jooheon yang tadinya berbaring, kembali duduk saat Hyungwon beringsut mengambil sesuatu di atas meja miliknya.

"Ini, aku mau mengembalikan topi miliknya." dengan memberikan topi bertanda 'JS' di samping.

"Hah? Hahaha jadi itu sebabnya si idi*t itu tak memakai topinya tadi siang."

"Ya.. kau tahu. Karena instruksi mendadak kemarin, aku menjatuhkan topi milikku ke bawah tempat tidur."

"Si idi*t itu, apasih yang dipikirkannya."

"Memangnya ada apa?"

"Dia mengutukmu setelah memberikan topinya."

Hyungwon tertawa lalu menepuk bahu Jooheon.

"Maafkan aku. Ya, kau tahu aku tidak suka melanggar peraturan. Ia yang memberikan topinya terlebih dahulu."

Jooheon hanya tersenyum tipis menanggapinya.

'Kepar*t Jackson, sebenarnya kau ini lelaki baik atau psikopat pada dirimu sendiri?'

|||

Setelah obrolan singkat itu, malam beranjak mengerikan saat lilin sudah ditiup. Udara dingin semakin terlihat mencekam saat Jackson terlihat mengendap-ngendap di suatu pekarangan milik seseorang yang diketahui korban 'perang' tadi siang.

Sang jenius itu memperlihatkan sebuah kertas yang bertuliskan alamat dimana ia berdiri saat ini. Seperti tujuan awal, ia hendak mengembalikkan 'sesuatu itu ketempatnya'.

Sampai sesuatu terjadi.

|||

"Ya! Taehyung, kau melihat Jackson pagi ini?"

Lelaki yang dipanggil Taehyung hanya tersenyum aneh menanggapinya. Lalu berkicau.

"Hah? Dia selalu bersamamu. Kalian seperti sepasang kekasih."

"Si*l*n kau!"

Jooheon dalam batinnya terus mengatakan hal yang sama. 'Dimana si kep*r*t si*l*n itu?'.

Pasalnya sedari malam ia tak mendengar decitan kasur Jackson yang biasa berbunyi jika ada orang yang menaikinya. Itu berarti memang Jackson tidak berada disana semalam.

"Ya! Jimin!"

Jimin menoleh saat sedang memasukkan plastik sampah yang ia pungut dari kabin. Ia yang piket hari ini.

"Ada apa?"

"Kau melihat Jackson hari ini?"

"Tidak. Memangnya ada apa dengan dia? Kalian bertengkar?"

From Zero || Jooheon "Monsta x"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang