4

2 0 0
                                    





Kala itu sinar pagi menembus lebatnya hutan. Saat semua orang menangis karena kaptennya pergi meninggalkan mereka. Ia terbaring di tanah dan tak ada pergerakkan jantung disana.

Sampai Seungkwan yang memeluk erat Jooheon mendengar suara 'dug' di dada kiri kaptennya.

Seungkwan bangun, membuka mulut.

"Oo- Ooi! Kapten bersuara! Dadanya bersuara!"

Jinyoung yang melihat reaksi Seungkwan mendekatkan lengannya pada nadi yang berada di leher Jooheon. Jinyoung memperlihatkan reaksi yang sama.

"Dia hidup! Dia hidup! Cepat bawa dia ke markas!"




|||

Delapan hari kemudian

"Lihat! Kapten membuka matanya!"

Joohen mengerjapkan netra menyesuaikan dengan cahaya.

"Yo! Jooheon, kau sudah bangun?"

"Mau berapa hari lagi kau tidur?"

Jungkook dan Hyungwon bertanya bergantian.

"Jee Soo."

"Benar, katamu Tae. Ia dimabuk cinta."

Jooheon melihat sekeliling. Seluruh temannya ada disana. Ia tersenyum. Menepuk bahu Bambam. Bambam yang kaget memegang pundak bekas tepukan Jooheon. Mengerjapkan mata berkali-kali. 'Mengapa aku?'

"Memangnya berapa hari aku tidur?"

"Hari? Haha! Kami kira kau mati." Hyungwon bergurau.

Jooheon menunggu kalimat selanjutnya.

"Delapan hari. Kau tertidur delapan hari, Jooheon." Jinyoung menjawab.

Jooheon mengangkat kedua alisnya.

"Benarkah?"

"Hoi, jadi... siapa Jee Soo? Kau terus mengucapkan namanya." Taehyung penasaran.

Jooheon tersenyum, lalu berusaha bangkit dari tidurnya. Ia menatap Taehyung, menggerakan alis ke atas dan ke bawah. Taehyung merasa aneh, ingin menjauh dari kaptennya.

"Kalian tahu, aku sudah memiliki kekasih."

Semua menatap kaget dirinya. Lalu Jooheon melanjutkan.

"Bahkan kami sudah berciuman."

Semua makin membulatkan matanya.

"Hei, Jooheon! Sadarlah! Hahaha kau sama mengarangnya dengan Jackson." Jungkook memukul bahu Jooheon.

Yang dipukul hanya tertawa, tak menyangka bila teman-temannya tak percaya. Lalu ia menceritakan kisahnya di 'alam sana'.

-


"Jadi, itu kejadian 100 tahun lalu yang diperbincangkan."

"Ya. Dan entahlah kapan Jackson yang ada dalam diriku akan bangkit. Hahaha!"

"Hmm.. begitu. Baiklah, kita hanya perlu menunggu sebentar lagi untuk mengungkapkan mengapa jika kau berteriak kau tidak dimakan oleh siluman."

Semua setuju dan melanjutkan perbincangan tersebut ke arah yang lebih santai.



Waktu semakin beranjak malam. Jooheon sudah membersihkan diri dan bersiap untuk naik ke tempat tidurnya. Ia melihat topi berinisial 'JS' lalu mengambilnya.

"Jack, kuharap kau selalu ada disini." Lalu menaruhnya kembali.

Ia duduk dan memadamkan lampu, hendak menarik selimut namun sebuah bayangan hitam berdiri tegap di depannya. Jooheon yang kaget langsung loncat mendekati dinding.

From Zero || Jooheon "Monsta x"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang