Changkyun bilang, "jawaban itu ada di dalam dirimu."Jooheon menautkan kedua alisnya.
"Apa?"
Changkyun berjalan perlahan membelakangi Jooheon. Ia menyentuh beberapa helai daun.
"Kalian sudah bersatu, sekarang hanya tinggal kaulah yang membuka jalannya."
Jooheon kesal dengan berbagai kata-kata rancu yang Changkyun selalu keluarkan. Ia mendahului Changkyun, berdiri di hadapannya.
"Instruktur! Selama ini saya tidak pernah mengerti apa yang anda katakan! Dan saya selalu kesal saat anda berlalu pergi dari hadapan saya! Apakah anda menyembunyikan sesuatu, hah?! Jawab!"
Changkyun menatap tajam Jooheon. Jooheon tetap pada pandangannya.
"Mereka semua selalu mengikuti kita."
Dengan gigi yang dirapatkan, Jooheon berkata.
"Siapa mereka?!"
"Lebah itu, siluman lebah itu. Pergilah dan temukan mereka di hutan!"
Jooheon tak sabar, ia menarik kerah baju Changkyun.
"Apa yang ada di hutan?!"
Changkyun tak mau kalah, ia menarik kerah Jooheon sampai Jooheon terangkat dari tanah. Jooheon panik dan berusaha melepaskan tangannya.
"Instruktur! Lepaskan!"
"Jangan pernah berlaku kasar pada orang yang sudah membantumu!"
"Baik, baik! Kau yang meminta!"
Changkyun kesal, ia menurunkan Jooheon dari cengkramannya. Dengan mata tajam, nada kesal dan gigi yang dirapatkan. Changkyun berkata,
"Bukan hanya denganku saja, tapi semua orang yang telah membantumu!"
Jooheon merasa bersalah, ia terlewat kesal dengan apa yang sudah terjadi dalam hidupnya. Ia menunduk.
"Pergilah! Hanya itu yang kutahu."
Jooheon membungkuk, lalu pergi meninggalkan Changkyun yang terjongkok menenggelamkan wajah diantara kedua lututnya.
"Jika aku berani memukulmu tadi, akan kutinju hidungmu itu. Kep*r*t si*l*n!" Jooheon mengepalkan kedua tangannya.
|||
Malam beranjak datang, hari mulai gelap. Orang-orang sudah berlalu meninggalkan jalanan yang sunyi. Semua hanya terfokus pada pikirannya masing-masing. Hingga beberapa saat kemudian, terlihat seseorang teriak di jalanan. Saat itu pula Jooheon berbalik dan mendekati orang tersebut. Sesaat kemudian siluman beruang hitam datang dari balik punggungnya. Jooheon mematung. Melihat lebah yang biasa ia lihat, terbakar begitu saja. Asapnya membentuk tubuh beruang hitam yang besar. Dan beruang itu membuka lebar mulutnya.
"TOLONG!"
Jooheon yang melihat orang tersebut tersadar dan langsung berlari ke arahnya.
Saat sejengkal lagi ia dapatkan pergelangan tangan wanita paruh baya tersebut. Beruang menutup mulutnya. Menatap tajam pada manik Jooheon dengan mata merahnya. Lalu ia menghilang, sinarnya bergerak kearah langit. Semakin kecil, hingga tak terlihat lagi sinarnya.
Jooheon mematung tak percaya apa yang telah dilihatnya. Lebah yang ia lihat mengikuti wanita itu, sama persis seperti lebah yang ada di belakang kepalanya sekarang. Dan sama persis seperti lebah yang ada di belakang punggung Park Jimin tiga tahun yang lalu. Namun, ia tak melihat cahaya apapun setelah hilangnya siluman angsa dan Jimin.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Zero || Jooheon "Monsta x"
Misterio / SuspensoApa yang terjadi bila tidak ada suara bising di muka bumi? Karena frekuensi getarannya dapat menghancurkan perdamaian. Mari ikuti Jooheon untuk menuntaskan janji pada kakaknya, Jackson. . . . . Terinspirasi dari sebuah lagu "From Zero" dari sebuah b...