Masya duduk merenung di sofa kamarnya. Dia belum ganti pakaian sesudah pulang dari club. Padahal dia sudah janjian dengan ardi, bahwa mereka akan pergi jalan.
Yang dipikiran masya adalah, feldi. Tega teganya dia lebih memilih wanita itu, dibanding masya yang sudah begitu mencintai feldi.
Emang dasarnya playboy ya tetap playboy. Seharusnya masya lah yang bersalah, kenapa dia nerima feldi sebagi pacarnya.
Entahlah, sebenarnya apa yang di pikirkan masya saat itu.
Atau dia telah terbutakan oleh wajah tampanya feldi. Atau karena feldu most wanted di sekolahan.
Yang autor tahu masya begitu mencintai feldi ya.... Anggap masya masih cinta dan mati, maksudnya cinta mati sama si feldi.
Lamunan masya terhenti ketika dia mendengar suara ketukan.
Tuk..tuk..tuk...
"Masuk gak di kunciog" jawab masya sambil berdiri dari sofa.
"Jalan sekarang ya sya-"ucapan Ardi saat membuka pintu terhenti melihat masya yang belum ganti pakaian.
"Eh.. Gak jadi jalan nih!?"tanya Ardi lagi.
"oh.. Sori gue lupa, bentar ya tunggu dulu. Gue ganti baju?!"
"okhe.."balas Ardi singkat langsung pergi duduk di sofa masya.
Tanpa basa basi masya mengambil bajunya di lemari,lalu pergi ke kamar mendi untuk berganti pakaian.
*******
Beberapa menit kemudian, masya keluar dari kamar mandi sambil tersenyum.
"Apa lo, kok tiba-tiba senyum-senyum?!" tanya Ardi heran.
"Engga gue gk papa, cuma tadi ada..." Ucapan masya terhenti seketika.
"Kenapa sya"
"Eh engga gk jadi deh!? Yuk cabut takut kemaleman!" albi masya.
Mereka langsung keluar dari kamar Masya menuju pintu depan.
Dengan segera ardi langsung membukakan pintu untuk masya.
"Naik sya" suruh ardi dengan dingin.
Yang dibalas anggukan oleh masya.Sesaat diatas motor tiba-tiba hening.
Tak ada salah satu orang, di dalam yang akan membuka pembicaraan.
"Lo besok dah mulai sekolah?" tanya ardi memecah keheningan, dan mengawali percakapan.
"Ehh..em iya" jawab masya kaget karena tadi suasana hening.
Ardi hanya ber oh ria"Mau kemana nih.."sesaat setelah ardi ingat bahwa tak ada tujuan arah.
"Emm ke toko buku aja, gue lagi mau beli buku nih!" jawab masya spontan.
"Elo suka baca buku ya...?" tanya ardi dengan wajah dinginnya.
"Iya suka banget apa lagi kayanya Tere Liye, suka banget deh...."
Memang Masya sangat suka membeca buku. Apalagi novel Tereliye. Hampir semua karya Darwis telah dikoleksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Teen FictionMasyanda Gya Amalia, cewek yang mempunyai segudang masalah. tapi dia selalu mencoba untuk kuat menghadapi apapun. Dia selalu bilang pada diri sendiri bahwa dia akan kuat menghadapi ini semua, dia bukan cewek yang lemah. pacarnya'dulu' sudah memutusk...