Masya berlari ke toilet sambil menahan sesak di dada. Air mata sedari tadi sudah keluar. Dia menangis sejadi-jadinya di toilet.Kejadian di cafe terputar jelas di otak masya, dan kejadian di club yang membuat Masya semakin sesak.
"Harusnya... Hiks gue dari dulu gak hiks.. Pernah suka... Sama elo.. Hiks gue emang bodoh.. Gu..e emang bodoh telah mecintai orang hiks... Kak lo fel.." Maki masya pada dirinya sendiri.
Devan membuka pintu dan menemukan masya yang sedang menangis.
"Sya udah gak usah nangis. Simpan air mata lo. Jangan buang sia-sia cuma untuk nangisin feldi!" Devan sambil mengusap pungung masya.
"Gak dev.. Hiks g..ue malu.. Gue masih sayang dia.. Hiks beri gue cara biar gue bisa melupakanya dev" ucap masya dengan suara serak lalu membasuh mukanya dengan air.
"Engga.. Gue gak bisa ngajarin lo. Tapi diri lo sendiri yang bisa sya.." devan sambil menumbuhkan rasa percaya diri pada masya.
"Dev gue malu... Rasanya harga diri gue telah keinjek-injek hiks... Gue mati aja ya dev..." Devan langsung memeluk sahabatnya. Dia tahu pasti sekarang sahabatnya ini sangat rapuh.
"Gak jangan pernah lo omong kak gini. Gue yakin pelan tapi pasti lo akan dapat orang yang lebih baik dari feldi."
"Gue gak tahu ternyata sakit hati itu kak gini rasanya, dev asal lo tahu feldi adalah cinta pertama gue. Gue gak pernah sayang sama orang sampai segitunya!? Gue hiks... Udah jadiin feldi sebagai prioritas gue untuk hidup. Lo tau sendiri kan keluarga gue..hiks dann... Sekk..arang prioritas untu..k hiks.. Hidup gue sudah pergi.. Buat apa gUe hidu-" ucap masya panjang lebar yang langsung dihentikan oleh Devan.
"UDAH SYA... GUE GAK MAU LO OMONG ITU CUMA GARA-GARA SI BRENGSEK. LO BISA JADIIN GUE SEBAGAI PRIORITAS LO UNTUK HIDUP....SYA JANJI SAMA GUE BAHWA LO HIDUP BUAT GUE.... LO GAK AKAN PERGI SEBELUM GUE IZININ INGAT!! Bentak devan ketus pada masya sambil mengusap air mata masya. Masya hanya mengangguk kaku.
"Sekarang kita kekelas"ajak devan pada masya.
Masya dan devan kembali kekelas. Berjalan dengan suara bisik-bisik dari siswi yang kebetulan berpapasan. Yang langsung diam karena diplototi tajam oleh Devan.
Tanpa sadar sedari tadi ada yang menguping pembicaraan Masya dan Devan di toilet. Dia menahan rasa sedih dia kasihan. Rasanya dia ingin memeluk Masya pada saat itu seperti yang ia lakukan setiap kali Masya salam kesusahan.
Sya maafin gue gue emang laki-laki brengsek yang gak pantas buat gadis semanis elo, gue egois. Maafin gue sya- kata seseorang itu.
🐧🐧🐧🐧🐧🐧🐧🐧🐧
Ardi dkk. Keluar dari kantin menuju kelas mereka. halan yang dilalui mereka hanya hening. Semua fokus pada pikiran masing-masing. Termasuk feri si playboy cap Dewa.
"Eh gue mau ke toilet buang air kecil sebentar ya!?" pamit feldi pada sahabatnya. Lalu diangguki oleh sahabatnya.
Sebenarnya feldi ke toilet untuk melihat keadaan Masya. Tapi agar tidak dicurigai oleh sahabatnya maka dia izin gitu.
Ketika dia sampai di pintu masuk toilet cewek. Dia mendengar orang yang sedang menangis. Dia tahu orang itu, masya. Ya masya lah yang sedang menangis dipeluk oleh devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Teen FictionMasyanda Gya Amalia, cewek yang mempunyai segudang masalah. tapi dia selalu mencoba untuk kuat menghadapi apapun. Dia selalu bilang pada diri sendiri bahwa dia akan kuat menghadapi ini semua, dia bukan cewek yang lemah. pacarnya'dulu' sudah memutusk...