15. Bara Leurenzo

13 3 0
                                    

🎼🎼


Seolah dia menari di mataku
Melekat di kulitku, di hatiku
Apa yang kini harus ku lakukan
Wajahnya selalu ada di pikiran
Ooo tiba-tiba aku suka
Senyumnya selalu terbayang-bayang
Caranya bicara ooo aku suka
Dia punya semua pesona
Dia punya semua yang ku damba
Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
Tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
Senyumnya selalu terbayang-bayang

🎙🎶🎵Tulus-Jatuh Cinta

.......

"ARDI..DI...TUNGGU GUE" Teriak seorang perempuan sambil mengejar Ardi.

Ardi terus berjalan, tanpa perduli seseorang yang memanggilnya. Dia menarik tangannya Masya tanpa ada niatan melepasnya.

"Di...bentar... Sakit di.. Lepas! Kenapa sih?" kata Masya sambil menahan cengkeraman tangan Ardi yang mengenggamnya semakin lama semakin erat, sangat sakit.

Ardi tidak memperdulikan Masya yang terus meronta, dan cewek yang sedari tadi memanggil dan mengejarnya.

"Ardi... Lepas" ketus Masya sambil melepaskan genggaman tangan Ardi kasar.

Ardi berhenti lalu melepas genggamannya. "Sori sya, gue gak sengaja...gue.." katanya frustasi, lalu mengacak-acak rambutnya.

"Enggak kok gue tau" Masya berkata lembut, dia mengerti mungkin Ardi punya masalah.

"Gue gak bermaksud nyakitin tangan lo.." kata Ardi lagi ketika melihat Masya memegangi tangan nya yang memerah.

"Gue tau, lagian udah gak sakit" balas Masya sambil tersenyum.

"Yaudah, sekarang kita pul-" belum sempat Ardi berbicara, langsung dipotong oleh manusia tak diundang.

"ARDII...KOK LO CEPET BANGET SIH...maafin gue di, gue tau gue salah. Gue janji deh gak akan ngulangin kesalahan gue lagi" kata Perempuan yang mengejar Ardi hingga sampai di depan mall.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang