"Saat-saat aku bahagia adalah, ketika aku melihat dirimu tersenyum dengan kesederhanaan yang kumiliki"- ArdianGebrasta.
.........
SELESAI. Lomba basket selesai menyisakan 4 tim menuju final. Yaitu tim SMA Permata, SMA Jati negara, SMA Merpati, dan SMA Gemilang. Lomba selesai saat sore hari. Semua siswa-siswi pulang ke kandang masing-masing. Beda dengan Ardi yang sedang menunggu seseorang di tempat parkir.
Siapa lagi kalau bukan masya yang ditunggunya."Ardi..." sapa Masya ketika menemukan sosok Ardi yang sedang menunggunya.
"Naik" kata Ardi datar.
"Kok langsung naik sih! Gak ada basa-basi nya dikit kek!" kesal Masya. Ardi langsung menatap masya.
"Lo maunya gue bilang apa?" tanya Ardi datar.
"Bilang 'oh baru keluar' kek apa 'sekarang mau jalan kemana'. Lah ini gak ada basa-basi nya" kata Masya sambil menaruh tangan didepan dada.
"Oke. Baru keluar masya?" tanya ardi dengan ekspresi seperti dipaksa-paksa.
"Iya!! Mau jalan kemana Ar" tanya Masya sambil tersenyum lembut.
"Kesana. Udah ayok" Ajak Ardi sambil tersenyum tipis.
Masya mengangguk. Ardi menyerah kan helm cadangannya bermotif hello kitty. Masya langsung memakainya.
"Udah naik!" suruh Ardi. Masya langsung menaruh tangan didepan dada. Ih gak peka sih...
"Kenapa?" tanya Ardi dingin. Masya lalu menunjuk roknya dengan mata.
Ardi langsung melepas jaketnya lalu diikatkan pada pinggang masya.
"Udah yuk naik!" ajak Ardi langsung diangguki oleh Masya. Masya langsung naik keatas motornya ardi.
"Pegangan! Gue mau ngebut!" suruh Ardi yang terdengar samar di telinga Masya karena memakai helm.
"Hemmmm..." gaum masya keras.
"PEGANGAN GUE MAU NGEBUT" teriak ardi sambil mengegas motornya sangat cepat.
Refleks masya langsung memeluk tubuh ardi kencang. Sampai Ardi kesulitan untuk bernafas.
Motor mereka membelah jalanan pada sore hari. Motor Ardi berhenti di sebuah gedung. Gedung itu sangat besar, tetapi tak ada orang didalamnya.
"Mau gini terus apa mau turun?" tanya Ardi sambil melirik kearah Masya yang sedang memeluknya dan kepala yang disenderkan di bahu Ardi, nyaman.
Refleks Masya langsung melepas pelukannya lalu turun dari motor Ardi. Dia membenarkan sragam yang brantakan dengan tangannya. Ardi juga turun lalu melepas helm nya dan helm Masya.
"Dasar bayi" sinis Ardi sambil melepaskan helm Masya. Masya hanya manyun lalu tersenyum.
"Kenapa kesini? Kok sepi lagi" tanya Masya penasaran.
"Ikut Aja! Ayok" balas Ardi lalu menarik tangan Masya lembut sambil tersenyum.
Masya hanya menurut. Ardi masuk kedalam gedung itu lalu masuk kedalam lift dan menekannya.
"Di mau kemana sih... Gue capek nih lama-kelamaan" rengek masya.
"Tenang nanti lo juga gak akan capek kalo udah sampe" jawab ardi santai.
"Lo gak macam-macam kan ama gue"
"Engak lah.. Gue orangnya gak kak gitu. Santai aja kali" balas Ardi masih santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Teen FictionMasyanda Gya Amalia, cewek yang mempunyai segudang masalah. tapi dia selalu mencoba untuk kuat menghadapi apapun. Dia selalu bilang pada diri sendiri bahwa dia akan kuat menghadapi ini semua, dia bukan cewek yang lemah. pacarnya'dulu' sudah memutusk...