Lunch

10.6K 575 41
                                    

Jika jurusan Ilmu Statistik mengadakan survey atau penelitian tentang 'Playboy Paling Terkenal di Universitas' presentasi terbesar akan jatuh kepada Beam Baramee, si Calon Dokter. Mungkin sekilas akan terlihat bahwa Phana yang banyak diidolakan, tapi ia tidak se-Player Beam yang bahkan bisa mengencani 2 wanita dalam satu hari.

Tidak akan ada yang percaya bahwa Beam tidak pernah pacaran serius.

Pertama dan terakhir kali Beam pacaran adalah SMA tingkat pertama, hanya bertahan 4 hari karena ternyata ia tidak suka terikat. Dan sekarang, ketika Beam menjalani hubungan, ia bingung, apalagi...

Pacarnya adalah Forth Jaturapoom, mahasiswa Teknik sekaligus ketua genk yang dikenal paling preman.

Bukan, bukan Beam takut dengan Forth. Tapi karena jujur, Beam tidak tahu apa yang ia sebenarnya rasakan.

Memang, sempat ada pengancaman waktu Forth meminta (baca : memaksa) jadi pacarnya, tapi bukan berarti Beam tidak ada kesempatan untuk minta putus atau selingkuh. Ia bisa saja melakukannya dalam jangka waktu hampir 6 bulan ini.

Hampir 6 bulan... Bertahan pada satu orang

Wow

Beam tiba-tiba kagum pada dirinya sendiri.

Ponsel Beam bergetar di atas meja. Telpon dari Forth. Beam menaruh ponsel di antara bahu dan telinga kirinya.

"Kamu di mana?"

"On the way kantin."

"Aku ke sana ya...Mau makan apa?"

"Nasi tomyam."

"Okay, see you there."

Makanan sudah siap di meja ketika Beam, Phana dan Kit sampai kantin. Makanan untuk Beam, maksudnya, ditambah es kopi dan Forth sudah tag tempat untuk mereka. Beam duduk di samping Forth yang sudah mulai makan duluan dengan menu yang sama.

"Forth, bukannya Teknik lagi ada acara ya?" Kit menaruh makan siang di atas meja. Sudah beberapa hari Ming tidak bisa menemani makan siang karena sibuk.

"Iya, persiapan ulang tahun Fakultas. Ini juga gue sempetin kemari." Jawab Forth, tangannya tanpa ijin mengelus paha kanan Beam. Sebuah kebiasaan yang tidak pernah Beam protes dari awal dulu. "Kamu gak bosen makanan kampus?"

"Ya mau gimana, nggak cukup waktu kalo mau muter cari makan. Gue ada kelas setengah jam lagi."

Forth menyenderkan kepala di bahu Beam, sengaja menggosokkan rambutnya di leher pacarnya itu "Padahal aku pengin makan Pizza..." ucapnya dengan nada sok manja.

Phana dan Kit geleng-geleng. Jangan sampai ada anak Teknik yang melihat kelakuan Forth yang begini, bisa dijadikan bahan bully saat Forth sedang marah-marah nanti.

"Ih, geli Forth!" Beam langsung menarik bahunya "Next time kalo udah agak selo deh. Acara puncaknya minggu ini kan?" tanya Beam, kembali sibuk dengan makan siangnya.

Dan Forth masih tetap memandang Beam di sampingnya "Iya, jumat malemnya aku jemput ya. Dateng bareng aja." Tangannya beralih ke pundah Beam, mengelusnya.

"Depends ya. Kayaknya kalo nanti ada praktikum sampe malem, gue langsung ke lokasi aja."

"Hari ini balik jam berapa?"

"Malem deh kayaknya."

"Nanti kabarin dulu ya, siapa tau bisa balik bareng." Forth mencium pelipis Beam sebelum berdiri "Duluan ya, semua."

Saat Kit dan Phana melambaikan tangan, Beam hanya mengangguk walau sebenarnya kaget, Forth benar-benar hanya mampir untuk makan siang.

"Lu masih begitu, Beam?" Phana yang dari tadi hanya menonton, akhirnya bicara.

Call it Somehow || ForthbeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang