Forth sadar, Beam yang sedang makan mie tumis berkali melirik padanya. Di pikiran Forth, siapa tahu pacarnya itu merasa bahwa dirinya sangat tampan malam ini. Ternyata...
"Sabtu ada acara?" Tanya Beam
"Ada."
"Oh..." Tanggapan Beam datar. Melanjutkan makan, supaya tidak terlihat kecewa.
"Ngapelin kamu kan, acaranya..." Lanjut Forth.
Beam menghela napas. Memang biasanya hari Sabtu mereka malas-malasan di condo. Entah condo siapa. Jadwalnya hanya seputar make out, nonton Netflix, makan, make out. Atau kadang, olahraga bareng... Di ranjang.
"Gue mau cari jaket hari Sabtu. Mau ikut nggak?" Beam merevisi pertanyaannya.
"Sekalian makan?" Forth terdengar terlalu bersemangat.
Beam mengangguk "Kalo jamnya makan, ya sekalian."
"Sekalian nonton?"
"Kalo ada yang bagus, ya boleh..."
Beam santai saja menjawab semua pertanyaan Forth, padahal ketua Genk teknik itu sudah hampir berteriak di tempat. Iya, jika saja ia tidak ingat sedang makan di dekat condo.
"Sabtu siang kan..."
Beam mengangguk.
.
.
.
Awal semester memang waktu paling senggang bagi mahasiswa, bahkan fakultas Kedokteran. Dan walau Forth disibukkan dengan kepanitian ospek, ia justru bersyukur, pacarnya jarang stress dan uring-uringan.Seperti siang itu, Beam keluar condo dengan kaos polos dan jeans, auranya cerah. Forth jadi lebih-lebih cerah.
"Ada rencana ke mana gitu, kamu butuh jaket baru?" Forth merangkul bahu Beam sembari masuk pintu mall.
"Udah mulai musim hujan kan..." Beam tidak keberatan jika hanya sebatas dirangkul.
Mereka berdua keluar-masuk satu toko ke toko lain. Beam mencoba berbagai macam jaket ditambah entah berapa baju. Forth menunggu di depan fitting room sambil main ponsel.
"Jadi yang mana?" Tanya Beam. Pacarnya selalu menjawab 'bagus' setiap ia keluar fitting room.
"Terserah... Everything looks good on you."
"Iyalah. Gue ganteng." Beam agak kesal. Niatnya mengajak Forth supaya bisa memberi masukan.
"Yah... Kesel dia." Forth malah tersenyum "Kalo perkara buat musim hujan, ambil yang semi parasut."
"Yang cocok...buat motoran juga sih..." Beam melepas jaket warna hitam yang dipakainya.
Oh...
Ternyata maksudnya itu...Rupanya calon dokter itu sudah mulai menikmati angin-anginan di atas motor sambil memeluk pacar.
Forth sampai mati-matian menahan senyum. Andai bukan di depan umum, pasti wajah anak kedokteran itu sudah rata dengan ciuman.
"Ambil yang denim ada hoodie-nya tadi deh. Itu bagus, tebel pula."
Forth memberi sebuah kaos motif garis warna biru "Cobain deh, nanti aku pake yang L.""Couple shirt, gitu?"
"Betul.... Ah pinter banget cowok gue." Dicubitnya pipi Beam sebelum masuk ke fitting room.
.
.
Mereka pulang setelah nonton dan makan malam. Beam duduk anteng menyedot menyeruput smoothies sementara tangan kiri scroll ponsel. Lagu di radio saat itu My Kind of Crazy milik Raisa."Ternyata diskon CC tadi lumayan." Ucap Beam setelah mambaca email.
Forth melirik wajah pacarnya yang diterangi sinar ponsel "Nemenin kamu hari ini bikin aku pengin buru-buru lulus terus dapet kerjaan yang bagus."
Alis Beam bertaut, tidak paham "Hubungannya?"
"Biar aku bisa beliin semua yang kamu cobain tadi. Kamu nggak usah milih, bawa balik aja semua."
"Sugar Daddy issue, hah?" Beam tertawa "Berarti gue sugar baby dong..."
"Iya...manis sih... Pengin aku sayang-sayang terus setiap hari."
"But i am not into a bunch of clothes tho..."
Forth menoleh, nada bicara Beam terdengar serius. Mereka berhenti di persimpangan lampu merah saat itu.
"Gue mau rumah yang besar, bisa bikin klinik di depannya. Garasinya besar, bisa muat mobil, motor lu, ambulans sekalian. Kalo bisa di pinggiran kota atau di luar negeri sekalian..."
Hanya terdengar suara dari penyiar radio. Entah itu cita-cita entah itu keinginan atau harapan, Beam baru saja mengucap rencana masa depan bersama...
"Bercanda..." Ucap Beam kemudian tersenyum menatap Forth sekilas.
"You make me soft, you know..."
Beam malah meledek "Tumben, biasanya hard..."
Forth berdecak "Nggak usah mulai deh, masih di mobil nih..."
"Sebentar lagi juga sampe condo..."
Tersisa 5 detik sebelum lampu berubah hijau. Forth mengarahkan rahang Beam supaya menatapnya. Waktu memberinya 2 pagutan rasa choco banana smoothies sebelum mobil mereka diklakson pengendara lain.
.
.
.
End
.
.
.
Soft hour of Paveldome yang bobo sekamarOh iya, yang mau kasih saran (bukan request) plot ato apa gitu, by pm aja ya. Kalo di komen suka skip gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call it Somehow || Forthbeam
FanfictionBeam tidak pernah pacaran sebelumnya Dan... semua orang berpikir hanya Forth yang jatuh cinta . . . short fic. unbeta. tanpa plot. i am just woo whipped over both of them.