Hujan...
Beam masih berdiri di depan kelas bersama Kit dan Phana. Ia bisa saja lari ke parkiran untuk mengambil mobil lalu pulang. Ya tapi... Ia tidak punya payung, bisa basah kuyup.
Ponsel di tangan bergetar. Panggilan dari Laem.
"Sup?"
"Forth kecelakaan..."
Alis tebal Beam mengkerut, bingung "Ngaco. Belum ada setengah jam dia nelpon gue."
"Nggak boong gue. Dia jatoh dari motor. Sekarang di klinik kampus nih."
Beam menghela napas. Laem serius "Gue ke sana."
Kit dan Phana memandang heran temannya yang langsung beberes tas.
"Forth kenapa?" Tanya Phana.
"Jatoh dia. Gue cabut dulu..." Beam berlari menerobos hujan. Kali ini tidak peduli basah.
Kedua temannya geleng-geleng. Bersyukur bahwa pacar mereka tidak suka motoran seperti Forth.
.
.
.
Dari wajahnya, ketahuan Beam kesal. Dari tubuhnya yg hampir kuyup, ketahuan ia tidak peduli.Calon dokter itu langsung menuju ke salah satu ruangan setelah basa basi dengan seniornya.
"Hai, Boss..." Sapa Forth dengan tangan kanan dibebat.
Beam geleng-geleng.
"Untung cuma terkilir dia..." Ucap Laem.
"Bukan gue dulu gitu ya, yang dikabarin, malah elu..." Gumam Beam, duduk di samping brankar.
"Lah?" Laem bingung.
Forth terbahak.
"Apaan?" Beam ikut bingung.
"Motor gue kan di belakang dia...." Jelas Laem.
"Nggak usah jeles gitu, babe..." Forth mengelus rambut pacarnya yang basah "Hapeku masih mati tuh, kena air..."
Beam mengelak "Nggak jeles juga. Cuma... Gue kan calon dokter..."
Agak kurang nyambung memang.
.
.
.
Forth diantar Beam pulang. Motornya harus masuk bengkel karena fuel cap pecah."Jadi, tadi tuh hujan kan, aku buru-buru. Eh ada kucing nyebrang. Pas ngerem kepeleset...." Jelas Forth panjang, menyadari wajah Beam cemberut.
"Iya ngebut kan, area kampus padahal...." Jawab Beam tanpa menoleh.
"Iya... Gimana. Pengin cepet-cepet ketemu kamu..."
Beam berdecak "Nggak ngaruh..."
Sampai di condo Forth, Beam menenteng tas pacarnya itu ke lantai 2, sampai masuk condo. Sementara Forth masih mengakali ponselnya yang belum mau nyala.
"Makan dulu..." Beam menyiapkan makan malam yang tadi mereka beli di perjalanan.
Forth langsung duduk anteng di kursi. Ekspektasinya adalah...
"Kok aku nggak disuapin?" Tanya Forth, saat Beam mulai makan sendiri.
Beam menatap bingung "Harus gitu?"
Forth mengangkat tangan kanannya "As you know..."
"Tangan kiri sehat-sehat aja tuh..."
Forth tidak bisa mendebat, ia mulai makan dengan tangan kiri, sebelum...
PLUK
Potongan daging jatuh di lantai.
"Yah... Jatuh..." Ucap Forth kecewa (didramatisir)
Beam menghela napas. Ia mengarahkan sendok ke mulut Forth "Aa..."
Forth membuka mulut lebar.
.
.
.
Beam menginap malam itu untuk menjaga Forth. Ya walaupun ia sering menginap sih...Beam mengambilkan Forth kaos longgar untuk ganti setelah mandi.
"Bisa kan, pakenya?""Bisa dong. Ya... Nggak usah pake juga padahal nggak apa-apa...."
Beam membantu kepala Forth masuk ke lubang baju "Kayak mau ngapain aja..."
"Ya biasanya kalo nginep kan gitu... Bobo sayang-sayangan."
Beam mengelus-elus pipi Forth "Utututu, kasian... Tangannya sakit. Libur dulu bobo sayang-sayangnya..." Maksudnya meledek.
BRUK
Tanpa peringatan, tangan kiri Forth menarik pinggang Beam, hingga calon dokter itu duduk di pangkuannya.
"Emang sejak kapan kita butuh dua tangan?"
Beam menggeleng sambil tersenyum. Ia membenahi posisi kemudian, hingga duduk pangku sepenuhnya, menghadap Forth.
"Are you sure, you will able to hold yourself... And won't touch me at all?" Dibelainya pipi Forth yang berhias luka akibat jatuh tadi. Lalu dicium, masih beraroma alkohol disinfectant.
"Beam babe... We know, my hand is not the only great thing i have..."
Beam mengangguk meledek "Well... Let's see..." Dilepasnya kaos Forth yang tadi baru saja ia bantu pakaikan.
.
.
.Besoknya...
"Sumpah. Goblok banget temen gue...." Laem hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Forth turun dari mobil Beam dengan benar tangan lebih tebal.
Ketua Genk itu baru harus kembali ke klinik sebelum ikut kelas pagi.
.
.
.
End
.
.
.
Selamat hari Senin, dari oknum yg sedang lemburan sambil memandangi TL 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Call it Somehow || Forthbeam
FanfictionBeam tidak pernah pacaran sebelumnya Dan... semua orang berpikir hanya Forth yang jatuh cinta . . . short fic. unbeta. tanpa plot. i am just woo whipped over both of them.