Di pagi yang indah, dimana kicauan burung mengalun merdu menghantar simfoni–
"HOAMM"
Dan suara si sulung menghancurkan segalanya.
Seungcheol bangun dari tidurnya, rutinitas jam weker yang bunyi tepat pukul 05.30
Walaupun capek banget badan serasa remuk tapi– udah biasa buat dia. Cuma di hari libur si sulung bisa leluasa ngebo.Matanya diusap pelan ngilangin kotoran, terus diem sambil ngedip ngedip pelan.
10 menit kemudian~
Masih di atas kasur.
Plak
Plak
"Mandi Seungcheol mandi"
Gumamnya sambil menampar pipinya sendiri."Ha!"
Gak lupa peregangan kecil sampe tulang-tulangnya pada bunyi /maklum udah tua/ terus si sulung siapin pakaiannya sendiri dan mandi.
Biasa lah anak cowok, kalo mandi sambil karaokean biar gak sepi-sepi amat, maka kalo si sulung selesai dari kegiatannya dan jam udah nunjuk ke pukul enam lebih, ya nggak kaget lagi.
Tok
Tok
Tok
Cklek
Seungcheol hampiri si sulung kedua yang masih ngorok kecil di atas kasur. Ini nih yang udah gede tapi masih kayak anak bungsu kelakuannya, harusssss banget Seungcheol bangunin tiap pagi.
Andai Seungcheol antagonis– habis Jeonghan dia sleding:)
Seungcheol menarik gemes kuping adeknya.
"Bangun! Bangunin adek yang lainnya cepet! Hyung mau patroli di kamar atas""Hmm Kakak mah asjkzxeaqqdx" Jeonghan menyahut malas+bahasa alien, segera bangun dari ranjangnya tapi setelah Seungcheol keluar dari kamar Jeonghan langsung banting tubuhnya ke kasur lagi.
***
Setelah dari kamar jeonghan, sungcheol segera bergegas menuju kamar si trio bungsu, yang pertama dikunjunginya adalah kamar Vernon karena yang paling dekat.
"Masih tidur ya" Seungcheol menggumam, berjalan dengan tenang dan mendudukkan diri di tepi ranjang.
"Vernon, bagun yuk hari ini sekolah kan" sungcheol berkata pelan sambil menepuk nepuk pipi Vernon, sesekali mengusak surainya yang ikal berantakan.
"Ugh, pagi Hy- ung " Vernon menguap kecil dan tangannya terulur untuk mengusap matanya yang berair. Seungcheol mencegahnya, menggantikan tangan Vernon untuk mengusap sekitar mata adiknya.
"Jangan dikucek nanti matanya sakit, mandi yuk, sendiri apa dimandiin Hyung"
"Mandi sendiri" ujarnya cepat dan semangat.
"Yaudah Hyung tinggal dulu ya, habis mandi turun sarapan"
"Umm"
Seungcheol benar-benar meninggalkan kamar si bungsu ke dua setelah meletakkan seragam di atas ranjangnya.
Kegiatan membangunkan terus berlanjut, Seungcheol sudah merasa sedikit lelah sebenarnya mondar-mandir dari kamar satu ke kamar lainnya, tapi untuk kamar yang terakhir ini Seungcheol sedikit merasa semangat.
Cklek
Seungcheol tersenyum lebar melihat si bungsu yang damai, membaringkan tubuhnya perlahan dan tangannya terlalu gatal untuk tidak menyentuh si bungsu, Seungcheol mengusap pipi bulat yang sedikit kemerahan itu lalu bibirnya maju untuk mengecupi seluruh wajahnya. Aish terlalu gemas.
Chan yang merasa terganggu pun akhirnya perlahan membuka mata dan terisak.
"Hiks...hiks hiks yung hiks hiks" seungcheol segera bangkit berdiri dan menggendong adik manisnya sembari menepuk nepuk pantatnya agar tenang.
"Cup cup cup, iya Hyung Disini us us us sayang, mandi ya dimandiin Hyung"
Seungcheol segera membawa Chan ke dalam kamar mandi dan memandikan Chan dengan telaten. Sudah terlampau biasa.Setelah Chan selesai dengan mandi paginya, berpakaian dan tampak menggemaskan. Sungcheol segera turun menuju meja makan dengan Chan di gendongannya ala koala.
"Aigooooo uri Chanie yang lucu" Jeonghan berseru heboh. Sontak semua atensi melihat ke arah objek yang di serukan. Dengan terburu-buru Jeonghan bangkit dan setengah berlari menghampiri Seungcheol dan merebut Chan menuju gendongannya, mengecup pipinya dengan brutal juga seluruh wajah.
Sungcheol yang melihat pun hanya geleng-geleng kepala dan melanjutkan jalanya menuju meja makan dimana semua adiknya sudah duduk dengan tenang minus Jisoo yang masih betah di gedung di agensinya bekerja.
"Jeonghan hentikan, nanti Chan malah nangis" seru Seungcheol tak tega melihat wajah memelas adiknya.
"Arraseo arraseo"
semuanya sudah duduk dengan tenang sesi sarapan segera berlangsung dengan khidmat.
Pukul 06.30
Sarapan telah usai, tapi semua masih duduk di ruang makan tanpa satupun yang beranjak pergi."Eumm....jadi siapa yang di rumah hari ini?" seru Seungcheol tiba-tiba.
"Aku, aku hari ini sedang tidak ada kelas Hyung" balas Soonyoung sambil mengangkat tangan.
"Syukurlah, setidaknya ada yang menemani Chan di rumah"
"Baiklah kalau begitu siapa yang mau berangkat sama Kakak?"
"AKU!!"
"AKU!!"
Teriak seungkwan dan vernon bersamaan sambil mengangkat tangan tinggi tinggi
"Hueeeee, hiks..hiks"
Karena terkejut akhirnya Chan pun menangis dang mengeratkan pelukanya pada jeonghan.Seungkwan tertawa pelan.
"Eh, cup cup cup. Terkejut yaa uhh kasianya adikku"jeonghan segera bangkit menjauh sembari menepuk nepuk punggung Chan agar tenang.
"Berikan padaku saja Kak, Kakak siap-siap berangkat kerja sana" Soonyoung segera mengambil alih Chan dari Jeonghan. Jeonghan hanya mengangguk angguk mengerti dan segera bergegas ke kamar.
"Oke, jangan bakar rumah ya...."
Chup
Satu persatu dari mereka mencium pipi sebelah kiri Chan yang masih basah akibat menagis dan segera pergi menuju sekolah, kampus dan kantor masing-masing.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini hanya tinggal Chan, Soonyoung, beberapa maid dan penjaga dalam mansion ini.Hari sudah siang dan sedari tadi Soonyoung fokus memperhatikan Chan yang asik bermain sendiri.
"Adek, lagi apa sih?"
Soonyoung yang penasaran pun akhirnya duduk di depan adiknya yang sedang asik sendiri."Umm, agi ainan"(lagi mainan) sambil senyum menggemaskan.
Soonyoung langsung mengangkat Chan duduk di pangkuanya.
"Kamu lucu banget sihhh, Kakak jadi gemes banget deh"sambil ciumin pipi gembil Chan."Hihihihi, ani ani akak"tangan tangan mungilnya berusaha menyingkirkan wajah Soonyoung dari pipinya.
"Ani apa humm" dengan jahilnya Soonyoung semakin ganas mencium pipi Chan.
"Hahahaha"
"Ani ani, hihi"wajah chan sudah merah padam.
"Baiklah baiklah, aku berhenti"
"Annyeong......
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN FAMILY(Revisi)
HumorKisah manis-asam di sebuah keluarga 13 bersaudara yang ditinggal kedua orangtuanya bekerja. Langsung dibaca aja ya kalo kepo............... Seventeen zone×family