Wonwoo tak tau sudah sejak kapan dirinya berbaring di brankar dengan tangan tertancap infus juga wajah yang terbalut perban.
Sayup-sayup terdengar suara Hyungnya juga beberapa orang yang tengah berdebat.
Entahlah
Kepalanya pusing bukan main dan tubuhnya, hanya rasa sakit yang dirasakannya.
Tangannya serasa digenggam, hangat.
"Kamu selalu jadi orang yang kuat Wonwoo, kamu tak pernah mengeluh dan kenapa? Kenapa hidup rasanya sulit bagimu?"
Wonwoo mengiyakan dalam hati, dunia serasa kejam dan tak berpihak di satu sisi, tapi Wonwoo tak merasa dunia sangatlah jahat, dirinya masih bisa dapat kebahagiaan, dirinya masih bahagia dengan keluarganya.
Iya itulah kebahagiaannya.
"Kenapa Hyung disuntik tidak dilepas? Kan sakit!"
"Itu infus bukan suntikan! Dan memang begitu, tidak boleh dilepas!"
Kan.... dirinya bahagia.bahagia.
Inginnya membuka mata, tapi berat, biarlah telinga menjadi pendengar yang baik saat ini.
***
"Kami sungguh-sungguh minta maaf atas kejadian ini, kami juga sudah mengkonfirmasi pada orang tua pelaku"
"Saya tidak mau tau pihak sekolah harus menindak tegas kasus ini atau saya sendiri yang akan melaporkannya pada pihak kepolisian"
"Baik kami akan memberikan hukuman bagi mereka semua juga pelatihan dari kepolisian agar mengurangi siswa yang dapat bertindak jauh seperti ini, sekali lagi saya wali kelas mewakili kepala sekolah juga guru-guru lain mohon maaf sebesar-besarnya atas kelalaiannya kami"
Seungcheol hanya mengangguk menimpali, dirinya masih tak terima atas apa yang terjadi pada adiknya, dirinya bahkan jarang memarahi adik-adiknya lalu kenapa orang lain berani membuat adiknya babak belur?
Sialan!
Usapan lembut di bahunya membuatnya menoleh.
"Sudah jangan terlalu keras seperti itu, ayo masuk saja"
Seungcheol memilih menurut, mengekori Jeonghan menuju ruang rawat Wonwoo yang sudah penuh polusi bibir manusia.
Atau bahasa kasarnya sih ya bacotan manusia-manusia tak berfaedah.
Aduh kepalanya tambah pusing.
"Heh! Berisik ae, Wonwoo lagi istirahat malah berisik!"
Didalam hanya ada Seungcheol, Jeonghan, Jisoo, Soonyoung, Jun dan Minghao.
Dan yang sedari tadi cerewet itu pastinya Soonyoung, Jun dan Minghao.
Jisoo mah bodo amat, ntar kalo dah capek juga berhenti sendiri.
"Ya biar Wonwoo bisa bangun dong makanya kita berisik!" Sahut Soonyoung.
Ingin rasanya Seungcheol menggeplak Soonyoung sampe geger otak.
Tok
Tok
TokCklek
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Sudah baikan Jae?"
"Lebih baik" Hyunjae menjawab mantap.
Jacob mengikuti dari belakang dengan plastik buah dan makanan yang dia masak sendiri.
Ada beberapa bagian yang harus diperban dan di plester, awalnya Hyunjae juga akan di rawat inap tapi Hyunjae menolak dengan tegas, dirinya tak merasakan sakit yang berarti.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN FAMILY(Revisi)
HumorKisah manis-asam di sebuah keluarga 13 bersaudara yang ditinggal kedua orangtuanya bekerja. Langsung dibaca aja ya kalo kepo............... Seventeen zone×family