Jisoo dan Minghao suka bunga.Makanya di taman Mansion Choi banyak bunga.
Dari yang murah sampai mahal, dari yang kecil sampai besar serta berbagai warna yang cantik.
Sebenarnya di Mansion Choi semuanya suka bunga, tapi hanya suka melihat tak ingin repot mengurus, memberi pupuk juga menyirami.
Setiap minggu Jisoo selalu berkebun karena nyatanya dirinya tak hanya menanam bunga tapi juga sayuran.
Ah tak lupa mengajak Minghao pula.
Semenjak adanya Virus mematikan, para maid serta tukang kebun dipulangkan ke rumahnya masing-masing setelah diberi saku, otomatis sekarang mereka mandiri mengurus Mansion yang besarnya nauzubillah juga taman dan kolam, pokoknya semuanya diurus sendiri.
Seperti saat ini, keluarga Choi melakukan kerja bakti di rumah sendiri.
Seungcheol sebagai ketua mengutus:
1.dapur dan ruang keluarga dibersihkan oleh Jeonghan, Mingyu juga Jihoon.
2.kamar mandi utama, cucian baju dan kolam dibersihkan oleh Jun, Seokmin, Soonyoung juga Wonwoo.
3.belakang Mansion dan taman/kebun depan dibersihkan oleh Seungcheol, Jisoo dan Minghao.
Untuk kamar pribadi dibersihkan sendiri untuk menjaga privasi juga kenyamanan penghuni, sekian.
Chan dibiarkan bermain di ruang keluarga diawasi duo curut lainnya a.k.a Seungkwan & Vernon.
Mereka menerima perintah sesepuh lapang dada, apalagi yang kebagian no 2 aduhhh keceh.
Mari tengok tugas 1.
Jeonghan tengah mencuci alat makan dari yang kotor maupun yang belum sempat dicuci.
Jihoon membersihkan meja dapur dan meja makan.
Sementara malika hitam dari kedelai pilihan yang dirawat sendiri tengah bersantai duduk di sofa menonton TV dengan junior lainnya.
"Jihoon tolong ambilin sumpit, sendok, garpu sama pisau di situ dong" titah Jeonghan.
"Iya"
Jihoon membawa semua alat yang disebutkan hati-hati, sebelum suara jatuh mengagetkannya dan membuat alat yang dibawanya jatuh berserakan.
"Au" desisnya pelan.
"Kaki kamu astaga!!!!, Sakit gak! Duduk dulu Hyung obatin!!" Jeonghan berseru panik.
Kaki Jihoon terkena pisau yang jatuh, lukanya lumayan panjang dan darahnya menetes mengotori lantai.
Mingyu yang kaget langsung menghampiri dapur dan juga sama paniknya dengan Jeonghan.
"Ming ambilin baskom, air sama kain bersih buruan!"
"Iya iya!!"
Jihoon tampak tenang walau wajahnya memerah menahan perih, kalau dirinya panik pasti Hyungnya juga akan ikut panik.
Jeonghan membasahi kain bersih dengan air, setelah memberi instruksi pada Jihoon Jeonghan langsung melap perlahan luka memanjang di punggung kaki.
Jihoon menggingit bibirnya sedikit, sebagai pelampiasan lain Mingyu yang berjongkok di sebelah Jeonghan rambutnya ditarik keras.
"Aduh aduh rambutku, sakit Hyung!!!"
"A-aa"
"Sabar Jihoon sabar, lepaskan rambut Mingyu, Hyung akan lebih pelan oke?"
Jihoon mengangguk, sementara Mingyu yang trauma dijambak berakhir memojokkan diri jauh dari Jihoon.
"Huhu rambutku"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN FAMILY(Revisi)
HumorKisah manis-asam di sebuah keluarga 13 bersaudara yang ditinggal kedua orangtuanya bekerja. Langsung dibaca aja ya kalo kepo............... Seventeen zone×family