rencana...?

6.5K 400 1
                                    

"Annyeong Kakak pulang, yang nggak salim miskin"

Si sulung nomor tiga alias Choi Jisoo pulang setelah dua hari jadi bang Toyib. Emang agak biadab kalimatnya tadi, jadi biarin aja lah nggak usah disahutin.

Soonyoung cuma noleh males, lain sama Chan yang kegirangan lihat Kakak tertua nomor tiganya itu.

"Kakak!"si kecil lantas berlari dan menubruk kaki Kakaknya.

"Hei~ hallo sayang kangen sama Kakak nggak?" tanya Jisoo sambil membawa adiknya dalam gendongannya, seketika lelahnya seolah lenyap begitu saja.

"Ummm" Chan langsung mengangguk

"Kak, kalo capek istirahat dulu sana." tegur Soonyoung.

"Hmm... Ntaran aja deh, mau sama Chan bentar huhu ya ampun kangen banget ya sama adek Kakak yang satu ini"

"Hilih tai ayam.... Mau minum nggak? Es teh manis 5 ribu bodo amat" Kata Soonyoung, udah nggak iklas minta bayaran pula.

Jisoo berdecak, ngerogoh saku yang kebetulan ada duit receh kembalian parkir.
"Nyoh! Es teh! Yang manis tapi bukan mukamu!"

Wajah Soonyoung tambah julid. Terus dia pergi ke dapur buatin pesenan Kakaknya.

"Kakak"

"Umm, ada apa Chan?"

"Au tidul"

"Ehh, jam berapa sih- wah waktunya tidur~ hehe, ayo tidur sama Kakak aja"

Chan hanya mengangguk sembari memejamkan mata dengan kepala yang bersandar pada bahu jisoo.
Diam-diam Jisoo tersenyum, segera bangun dengan hati-hati dan berjalan pelan agar tidak membangunkan adiknya yang baru saja terlelap.

"Kak mau kemana?"tanya Soonyoung yang melihat Kakaknya beranjak pergi.

"Sttt- Chan dah tidur nih, udah waktunya juga"

"Oalah.... Yaudah ini minumnya aku taro di meja aja"

"Hmm, makasih adeknya Kakak yang paling baik~"

Soonyoung cengengesan sambil senyum malu-malu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Annyeong, kami pulang!"suara Vernon dan Seungkwan dari pintu utama dan menghampiri Soonyoung yang sedang duduk di sofa panjang.

"Kalian pulang dijemput siapa?"tanya Soonyoung pada kedua adiknya.

"Sama paman Yoo"jawab Seungkwan dengan senyum lebarnya sedangkan Vernon hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah ganti baju terus makan sana, sekarang atau ntar jatah kalian Kakak kasih kucing"

"Ashiyap!"jawab verkwan bersamaan sembari berlarian rusuh.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kak, dah bangun?" tanya Wonwoo.

Yang ditanya mengulet sebentar sembari menguap bakal kudanil.
"Jam berapa sih? Wah, dah malem?!"

"Makanya kalo tidur yang teratur, kerja mulu, begadang mulu-" sindir Jihoon

"Ho'oh, untungnya masih bisa bangun, nggak kebablasan tidur sampe akhirat"

Adek Hazelnut:)

Jisoo sabar dan tabah menjalani.

"Yakk, kau terlalu menikmati ya tidur di kantor begitu"ucap Jeonghan setengah berteriak jengah dengan sikap sang kembaran yang tak hanya sekali menginap di tempat kerja.

"Tentu saja tidak, aku lembur 2 hari juga kan agar cepat selesai pekerjaanku"balas Jisoo tidak terima, mereka saling beradu tatap sebelum keduanya mengalihkan pandangan masing-masing.

"Sudahlah kalian ini kembar tapi tidak ada mirip-miripnya sama sekali, jadi bingung aku"kata Jun dengan nada malasnya.

"Diam kau"desis Jeonghan dan Jisoo bersamaan.

"Hey hey hey, sudahlah kalian ini-"sambil merangkul 3 pundak dongsaengnya  Seungcheol kembali berkata
"apakah kalian besok libur?"

"Iya"jawab mereka serempak
Seungcheol tersenyum manis

"baiklah bangaimana kalau besok kita liburan bersama"

"Lalu kita?"tanya Wonwoo

"Besok, Kakak Ijinkan kalian"

"Yesss, liburan!!!"seru Seungkwan dengan mengepalkan tangan erat erat.

"Dasar kau ini"kata Hao sambil geleng-geleng kepala.

"Tapi–........"Seungcheol menjeda kalimatnya. Yang lain pun sudah menatapnya serius

"-Kalian harus selesaikan dulu tugas-tugas kalian"

"Yahhh, kakak nggak asik"desah Mingyu dan Vernon bersamaan, mengingat mereka memiliki beberapa pekerjaan rumah.

"Yeah, kalau tidak kalian lakukan maka yaa......tidak jadi saja"

"JANGANNNNNNNN aku ingin liburan"sergah Seungkwan dengan berteriak sangat lantang nyerempet melengking.
Hingga yang sedang pulas pun terbangun dengan terkejut.

"Huaaaaa......" iyaa Chan yang nangis. mendengar itu pun Jeonghan segera berlari untuk ke lantai 2 tempat kamar Chan berada.

Sementara itu
"aishhh, suaramu itu kencang sekali sih" Minghao pun angkat bicara, mengorek kedua telinganya lalu menampar pelan lengan Seungkwan.

"Hehe, aku keceplosan Kak"balas Seungkwan dengan cengirannya.

Dari arah tangga tampak jeonghan dengan Chan yang menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher jeonghan dan masih terisak, rupanya benar benar terkejut.

"Hikss...hikss"

"Cup cup, Chan terkejut ya. Uhhhh sini sama Kakak" ucap Seungcheol sambil merentangkan tangannya.
Chan sontak menengokkan wajahnya dan ikut merentangkan tangannya.
Seungcheol pun segera mengambil Chan dan mendekapnya erat, lantas Chan menumpahkan bulir beningnya dengan deras.

"Ehh kok tambah menangis sih" Seungkwan segera mendekati adik manisnya. Dan mengelus lembut adiknya
"Maaf Chanie Kakak nggak sengaja, jangan nangis"

"Emm, yasudah sana selesaikan dulu tugas kalian yang belum selesai, katanya besok ingin ikut liburan" timpal Seungcheol

"Ahhh, yasudah deh aku ikhlas demi liburan" balas Mingyu

"Umm, aku juga"

"Mingyu dan yang lainya kalian juga kemasi barang2 yang perlu di bawa besok, besok kita akan ke pantai-" ucap Seungcheol cepat

"-milik trio bungsu biar Kakak Siapkan"

"Biar kubantu juga Kak"tawar Wonwoo
"Aku juga"ikut Jihoon

"Baiklah kalau begitu, mari siap siap"

"Wahh, ngomong ngomong Chan sudah tidur lagi"ucap Jun sambil menatap wajah Chan yang bersandar pada pundak seungcheol.

"Ehh, masa sih aku malah tidak memperhatikan" Seungcheol segera melongokkan kepalanya dan yang terlihat memanglah wajah Chan yang tertidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

SEVENTEEN FAMILY(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang