"Byungchan."
"Hai, Eunbi." jawab Byungchan pada Kwon Eunbi, rekan kerjanya di perusahaan.
Wanita cantik berusia sekitar dua puluh lima tahun itu mendekatinya dan menyodorkan sebuah dokumen dalam map hijau, "Coba lihat ini," katanya.
Byungchan mengernyitkan keningnya dan menerima dokumen itu.
Tak lama senyum lebar merekah di bibirnya yang sedikit merah, dia berdiri dan menepuk pelan pipi Eunbi.
"Ini bagus." serunya.
Eunbi tertawa renyah dan mengangguk, rambut hitamnya yang tergerai bergoyang indah.
"Kau yakin mereka menerima tawaran kita dan akan memesan produk kita dengan jumlah besar seperti ini?" tanya Byungchan tak percaya.
"Ya, aku yakin. Tadi Somi dan Wooseok menyampaikan padaku melalui ponsel, lalu mereka mengirimkan draft penawaran yang telah disetujui pihak hotel di New York yang akan menggunakan semua produk furniture kita untuk hotel baru mereka," jawab Eunbi tak kalah semangat.
Byungchan menarik tangan wanita muda itu masih dengan tertawa, "Ikut aku, Bos harus tahu ini," katanya.
Eunbi hanya bisa menurut, dia senang melihat senyum lebar terus terpancar di bibir sahabatnya itu.
.
.
"Great," seru Seungwoo sambil mengusap wajahnya. Rasa puas tergambar di wajahnya.
"Bagaimana, Sir? Marketing kita hebat, bukan?" goda Eunbi sambil tertawa.
Seungwoo mengangguk, "Somi memang tak perlu diragukan lagi, tapi Jinhyuk dan Wooseok juga hebat. Aku bisa membayangkan bagaimana mereka berdua memaksa pihak konsumen saat menawarkan produk kita," katanya.
Byungchan dan Eunbi tertawa mendengar hal itu, Lee Jinhyuk dan Kim Wooseok adalah partner Somi, mereka berdua memang pria yang keras kepala, sifat mereka yang pemaksa kerap kali justru membuahkan hasil yang baik.
"Keluarkan lima puluh persen dari gaji untuk bonus semua karyawan, Byungchan," perintahnya pada pria berambut hitam berantakan itu.
"Lima puluh persen, Sir?" tanya Byungchan tak percaya.
Seungwoo tampak berpikir sejenak, "Aku rasa sepuluh persen sudah cukup," gumamnya.
"NO!" teriak Byungchan dan Eunbi bersamaan.
"Yang berlaku adalah yang pertama, Sir," ralat Eunbi panik sambil memukul lengan Byungchan dengan kesal.
Seungwoo tersenyum samar, "Kalau begitu segera buat laporannya dan serahkan padaku, aku ingin semua karyawan merasakan keberhasilan kita," jawabnya.
"YES, BOSS!" seru Eunbi dan Byungchan lagi dengan wajah ceria, setelah itu mereka segera keluar dari ruangan Seungwoo untuk membuat laporan.
Seungwoo hanya memandangi punggung mereka dalam diam, ada perasaan aneh saat dia melihat kedekatan Byungchan dengan Eunbi. Rasa gelisah yang tak bisa diartikannya dengan kata-kata.
.
#
.
Seminggu sejak saat itu semua semakin lancar, Han's banyak menerima pesanan produk furniture, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kegiatan di dalam perusahaan makin terasa sibuk dan padat. Para Karyawan, khususnya staff sering kali harus lembur dan menghabiskan waktu di belakang meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, SIR! [Seungwoo X Byungchan] END
Hayran KurguSeungwoo, si duda beranak satu, yang mulai tidak suka di panggil 'Sir' oleh salah satu karyawannya. "Berhenti memanggil ku 'sir' saat diluar kantor, Byungchan." "Ibu guru menyuruh kami menggambar wajah ayah dan ibu, tapi aku lupa wajah mommy, jadi a...